Ketika Pernikahan Penuh Dengan Emosi Dan Frustasi. Inilah Yang Tuhan Mau Bicara Kepadamu!

Marriage / 25 April 2019

Kalangan Sendiri

Ketika Pernikahan Penuh Dengan Emosi Dan Frustasi. Inilah Yang Tuhan Mau Bicara Kepadamu!

Naomii Simbolon Official Writer
2535

Kecuali, jika kamu belum pernah berinteraksi dengan siapa pun, maksudku adalah manusia dalam sejarah kehidupan kamu, itu berarti kamu tidak akan pernah mengalami konflik.

Namun pada kenyataannya semua kita tentu pernah mengalami kemarahan, frustasi dan kadang-kadang ledakan emosi sebagai reaksi dari perkataan atau tindakan orang lain.

Apalagi dalam hubungan pernikahan, iya bukan?

Akan tetapi, membiarkan konflik ini terjadi terus menerus dan menyimpannya di dalam hati ktia, maka itu hanya akan mencegah hubungan kamu bertumbuh dengan sehat, baik secara pribadi, juga kepada pasanganmu.

Jadi, sebagai orang Kristen yang sudah mengenal kasih, sangat penting bagi anda untuk membangun pos-pos pemeriksaan untuk mengecek komunikasi kita terhadap pasangan kita yang hidup bersama kita setiap hari, supaya kita bisa menyelesaikan setiap persoalan yang tentunya akan selalu ada.

Kenapa kamu harus membangun pos-pos yang berfungsi untuk memeriksa?

Ya, jika kita sering mengalami frustasi terhadap orang tertentu, apalagi suami kita, maka kita perlu mundur sebentar, atau kita perlu merenung dan melakukan analisis objektif terhadap diri kita sendiri dulu.

Mengapa kamu bertindak dengan cara yang sama terus menerus terhadap persoalan ini? Lalu mengapa terus-menerus persoalan ini yang terjadi diantara kamu dan pasangan? Apa pemicunya?

Mungkinkan kemarahan kamu, dan sikap kamu adalah cerminan diri kamu yang sebenarnya bukan pasangan?

Jadi, pertanyaan pertama yang harus kamu tanyakan ketika frustasi menghadapi pasangan adalah 'mengapa kamu kesal dengan hal tersebut?'

Ketika kita sedang memeriksa hati, maka perlu untuk bertanya kepada diri sendiri dulu, mengapa kamu merasa tersinggung dengan cara pasanganmu yang demikian. Jika apa yang dikatakan atau dilakukan orang itu membuat kamu merasa nggak dicintai, mungkinkah kamu menyimpan rasa tidak aman terhadapnya sekian lama?

Mungkin, jika kamu menggali lebih dalam mengenai emosi kamu, dan rasa frustasi kamu terhadap pasangan, maka kamu akan menyadari bahwa kemarahan kamu sebenarnya berasal dari rasa traumatis kamu dari hubungan beracun sebelumnya. Mungkin begitu.

Intinya, kamu harus bertanya kepada dirimu sendiri dulu ya. Apakah kamu bisa mengkontrol keadaan dengan caramu bereaksi?

BACA ARTIKEL LAINNYA :

6 Doa Untuk Suami Yang Kamu Nikahi. Dia Sangat Membutuhkan Ini!

Sebagai pria/wanita Kristen, kita harus berbeda dan berubah. Ini adalah proses yang sangat sederhana, tapi perlu sekali kamu lakukan.

Lalu, apa kata Allah atas rasa frustasi dan amarah yang kamu alami dalam pernikahan?

Roma 12:21, "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan."

Wow! Menarik bukan Firman Allah ini?

Jika kamu memiliki pengalaman di mana kamu menjadi korban, entah itu karena pelecehan secara fisik atau kata-kata, pasangan kamu menghianatimu, maka tindakan terbaik yang bisa kamu lakukan untuk dirimu sendiri adalah memaafkan.

Bukan berarti kamu memaafkan hal-hal atau tindakan keji yang mereka lakukan ya, tapi kalian mengampuni dia, sebagaimana dia adalah ciptaan Allah.

Karena itulah yang Yesus lakukan terhadap kita. Yesus nggak negosiasi dan menerima dosa yang kita lakukan. Tetap ada konsekuensi, tetapi Dia mengampuni kita dan menerima kita serta mengizikan kita berubah lebih baik untuk membuang tindakan dosa itu tadi.

Saya tahu tidak mudah untuk mengkontrol emosi. Tetapi ketika kamu sedang marah, cobalah untuk mengingat firman Allah di Efesus 4:26,"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu."

Emosi adalah hal yang baik dan Tuhan merancangnya sebagai bentuk ekspresi dan pengalaman, tetapi apa yang Allah maksud melalui firmanNya di atas adalah agar kita tidak membiarkan emosi mendikte keputusan kita atau menjadi alasan untuk kita bertindak tidak baik.

So, jika kamu emosi dan frustasi terhadap pasangan atau apa pun, kenapa tidak memeriksa diri sendiri dahulu baru orang lain?

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami