Hingga saat ini,
korban tewas ledakan bom Paskah di Sri Lanka terus bertambah mencapai 359 orang
karena banyak korban yang terluka pada akhirnya meninggal saat menjalani
perawatan. Tindakan keji yang diklaim didalangi oleh kelompok ISIS tersebut
menjadi insiden terburuk dalam satu dekade terakhir bagi Sri Lanka.
Pemerintah Sri Lanka
terus melakukan penyelidikan dan telah menangkap beberapa tersangka teroris
pasca ledakan yang menyasar beberapa gereja dan hotel itu. Berikut adalah
beberapa fakta terbaru terkait bom paskah ini :
1# Pelaku dari keluarga orang kaya dan terdidik
Menurut berita yang
dirilis oleh AFP para pelaku berasal dari keluarga kaya dan terdidik, bahkan
beberapa diantaranya pernah mengenyam pendidikan di luar negeri seperti di
Inggris dan Australia.
Dua orang kakak
beradik yang menjadi pelaku bom bunuh diri yang sudah diidentifikasi adalah
anak seorang saudagar rempah-rempah. Si kakak bernama Inshaf menjadi pelaku bom
bunuh diri di Hotel Grand Cinnamon, sementara adiknya menjadi pelaku bom di
Hotel Shangri-La. Mereka berdua adalah anak dari Mohamed Ibrahim seorang
eksportir terbesar rempah-rempah di Sri Lanka sejak 2006. Inshaf sendiri menjabat sebagai direktur
perusahaan ayahnya dan pemilik sebuah pabrik tembaga.
2# Kelompok ekstrismis
Islam dituduh sebagai bertanggung jawab atas serangan ini
Pemerintah Sri Lanka
menyalahkan kelompok ekstrimis Islam lokal National Thawheeth Jamaath (NTJ)
yang diduga mendapatkan bantuan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS).
“Mereka berpikir bisa
menjadikan Islam sebagai satu-satunya agama di negara ini,” demikian pernyataan
Ruwan Wijewardene, Menteri Pertahanan dan Mass Media, dari kementerian
non-kabinet.
“Mereka adalah
orang-orang yang mendapat pendidikan yang baik,” demikian tambahnya.
3# Amerika meminjamkan
FBI dan militernya untuk membantu penyelidikan
Duta Besar Amerika
Alaina Teplitz menyatakan bahwa sebuah tim agen FBI dan prajurit militer
Amerika membantu dalam penyelidikan bom Paskah di Sri Lanka tersebut. Hingga
saat ini pemerintah Sri Lanka telah menangkap setidaknya 60 orang.
Sri Lanka sendiri
adalah sebuah negara dengan multi agama, yaitu Hindu, Islam, Kristen, dan
mayoritas penduduk menganut Budha. Sejarah negara tersebut juga diwarnai
konflik berdarah antar etnis dan sectarian, termasuk dengan kelompok minoritas Macan
Tamil.
Umat Kristen Sri Lanka membutuhkan dukungan doa
kita.
Menurut Dr.Daniel
Thiagarajah, seorang pendeta Sri Lanka mengungkapkan kepada CBN.com bahwa umat
Kristen disana saat ini sedang berduka dan tidak tahu harus melakukan apa,
kecuali menangis bagi orang-orang yang mereka kasihi yang tewas.
“Mereka sedih dan
mereka berduka,” demikian ungkap Pendeta Daniel.
“Karena mereka tidak
pernah mengharapkan hal seperti ini terjadi, dan sekarang ini terjadi, sehingga
mereka tidak tahu harus berbuat apa,” demkian tambahnya.
Menyaksikan banyak
korban yang terbaring di rumah sakit karena peristiwa ini adalah sebuah
pemandangan mengerikan. Untuk itu Dr.Daniel meminta dukungan doa bagi mereka,
terutama saat ini karena ketakutan menyelimuti umat Kristen akan adanya
serangan susulan kepada mereka.
“Saat ini kami semua
dalam keadaan waspada,” demikian ungkapnya.
Ketakutan dan juga
trauma masa lalu membayangai umat Kristen dan juga masyarakat Sri Lanka pada
umumnya. Untuk itu dukungan doa agar mereka mendapatkan penghiburan serta
ketenangan yang dari Tuhan sangat mereka butuhkan.
Doakan juga agar pemulihan keamanan dapat segera terjadi, setiap pihak yang terkait dapat bekerja dengan cepat dalam mengendalikan keamanan dan menangkap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu juga berdoa agar masyarakat tidak terpecah karena peristiwa ini dan tetap bisa menjaga keharmonisan antar agama dan etnis yang telah terbangun pasca perang saudara beberapa dekade lalu.
Baca juga :
5 Fakta Mengejutkan Dibalik Serangan Bom Gereja Sri Lanka, Nomor 3 Bikin Geram!
Sri Lanka Blokir Facebook Sesaat Setelah Serangkaian Pengeboman Gereja Terjadi!