Terkait Bom Sri Lanka, Menag, PBNU dan PGI Kecam Pelaku Tak Bertanggung Jawab dan Pengecut
Sumber: BBC.com

Nasional / 22 April 2019

Kalangan Sendiri

Terkait Bom Sri Lanka, Menag, PBNU dan PGI Kecam Pelaku Tak Bertanggung Jawab dan Pengecut

Lori Official Writer
2586

Serangan bom yang melanda tiga gereja dan 3 hotel di Sri Lanka jadi perhatian masyarakat dunia. Bahkan para pemimpin negara menyampaikan keprihatinan mereka atas peristiwa tragis itu, tak terkecuali dengan Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus yang menyampaikan kecaman keras serangan tersebut dengan menyebutnya sebagai pembantaian yang kejam.

Terkait hal ini pula tiga lembaga agama di Indonesia menyampaikan pesan duka kepada semua korban. Menag, PBNU dan PGI bahkan menyampaikan pesan yang sama bahwa peristiwa tersebut benar-benar tidak manusiawi dan bertentangan dengan agama.

PBNU (Pengurus Besar Nadhlatul Ulama) sendiri menyebutnya sebagai ‘kejahatan terorisme yang melawan nilai kemanusiaan’. Tindakan bom bunuh diri pelaku dinilai bukanlah aksi patriotik yang dipercayai oleh agama Islam. “Dalam kehidupan masyarakat beradab, pelaku pengeboman bukan pahlawan dan dalam pandangan Islam mereka tidak matu syahid,” kata Ketua Pengerus Harian PBNU, Robikin Emhas.

Baca Juga : Paskah Berdarah Sri Lanka, Serangan Bom di Tiga Gereja Tewaskan Ratusan Nyawa

Senada dengan itu, Sekretaris Utama PGI Pendeta Gomar Gultom juga menegaskan bahwa agama manapun menentang keras semua tindakan kekerasan, kebencian, permusuhan dan bahkan sampai pada tindakan pembunuhan.

“Peristiwa seperti ini lagi-lagi mengingatkan kita untuk tidak pernah mentolerir segala bentuk intoleransi dan kekerasan. Oleh karena itu, saya menghimbau seluruh komunitas dunia untuk mengedepankan dialog dan nilai-nilai kemanusiaan,” terang Pendeta Gomar, seperti disampaikannya Senin (22/4).

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin turut menyampaikan pesan duka yang mendalam atas peristiwa itu. Dia menyayangkan peristiwa itu justru terjadi ketika umat Kristiani tengah merayakan hari besar keagamaannya.

“Ironi, tragedi kemanusiaan terjadi justru di momen umat Kristiani sedang memperingati hari besar keagamaannya. Kami turut berduka. Umat Kristiani diharap tabah, tapi waspada dan tetap menjadi pembawa damai bagi sesama,” kata Menag Lukman.

Dengan tegas, dia juga menyampaikan bahwa tindakan bom bunuh diri itu adalah bentuk sikap pengecut dan tidak bertanggung jawab karena dilakukan di rumah ibadah ketika umat beribadah dengan khusyuk. Dia juga mengingatkan kepada semua warga negara Indonesia (WNI) yang ada di sana untuk tetap waspada.

“Mari tingkatkan kewaspadaan kita untuk terus menjaga keamanan dan kesucian rumah ibadah kita masing-masing,” terangnya.

Seperti diketahui, serangan bom di Sri Lanka terjadi pada Minggu pagi waktu setempat. Saat itu terdengar enam ledakan dan menyebabkan tewasnya lebih dari 200 orang dan 500 orang lainnya luka-luka.

Bisa dibilang peristiwa pengeboman ini hampir mirip dengan kejadian pengeboman yang terjadi di Surabaya tahun 2018 lalu. Kendati motif pelaku masih terus diselidiki, mari terus berjaga-jaga dalam doa supaya rumah Tuhan tidak dijadikan sasaran serangan teroris.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami