Jack Ma, sang miliarder pendiri Alibaba dikritik soal
kewajiban jam kerja yang dibebankan kepada karyawannya. Istilah 996 yang
diterapkannya merujuk pada keyakinan Ma bahwa setiap karyawan yang bekerja
dengannya harus dengan senang hati bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam dan juga enam hari seminggu.
Peraturan ini pun dianggap sebagai bentuk eksploitasi karyawan.
Karena perusahaan dinilai memeras segenap waktu dan tenaga karyawan hanya demi keuntungan
finansial perusahaan saja. Selain itu, karyawan juga akan kehilangan waktu dengan keluarga, teman dan komunitasnya.
Namun Ma memberikan alasan menerapkan jam kerja yang sedemikian ketat ini karena perusahaan teknologi yang hanya bekerja dari jam 8 sampai jam 5 sore tidak akan pernah bisa berkembang. Itu sebabnya dia meniru semangat kerja para karyawan perusahaan besar Amerika di Silicon Valleys.
“Aku pribadi berpikir kalau 996 adalah sebuah berkat yang besar. Bagaimana kamu mencapai kesuksesan yang kamu dambakan tanpa membayar usaha dan waktu ekstra?” terang Ma dalam sebuah pertemuan besar dengan karyawannya.
Baca Juga:
Nggak Perlu Pinter Buat Kerja Di Alibaba, Jack Ma Beberkan 3 Kriteria Karyawan Idamannya!
6 Pelajaran Bisnis Alibaba yang Patut Ditiru
Ma juga menyampaikan bahwa peraturan 996 bukan berarti memeras
seluruh tenaga karyawan. Sebaliknya, dia memberikan kebebasan untuk mereka menghabiskan
waktu belajar, berpikir dan meningkatkan skill. Dalam hal ini, Ma menyarankan karyawan untuk membaca buku, mengikuti seminar-seminar, atau pergi ke gym.
Meskipun sistem kerja Ma ini masih kontroversial, kita perlu memikirkan
satu hal penting di dunia kerja bahwa pekerjaan bukan segala-galanya dalam
hidup. Sekalipun karir kita meningkat dan pendapatkan kita berlipatganda, tapi kalau
kita kehilangan waktu dengan orang-orang terdekat kita sendiri maka semua yang
kita punya sama sekali gak ada nilainya.
Sudah jadi tanggung jawab kita masing-masing untuk mengatur keseimbangan
kerja dan keluarga. Sehingga salah satu diantaranya tak harus terabaikan.