Artikel ini khusus dibuat berhubungan dengan pesta rakyat yang
kita adakan hari ini yaitu Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Dan penulis berpikir kalau hal ini berkaitan kuat dengan pernikahan
juga ya. Kenapa? Karena bahkan Calon Presiden dan Wakil Presiden pun adalah mereka
yang sudah menikah. Di tambah dengan mereka yang maju dalam pemilu legislatif yang kebanyakan berasal dari beragam profesi dan latar belakang kehidupan.
Mungkin sebagian dari pembaca kebetulan berada dalam posisi dimana
pasanganmu juga ambil bagian dalam Pemilu ini. Entah mencalonkan diri sebagai anggota DPR atau DPRD.
Berani mencalonkan diri berarti berani menerima hasilnya: Kalah atau Menang bukan?
Sayangnya, ada banyak dari mereka yang kalah gak bisa
menerima kekalahannya dan pada akhirnya membuat mereka berujung pada depresi, sakit jiwa, emosional dan sebagainya.
Tentu saja kamu gak rela kan kalau pasanganmu mengalami hal serupa?
Untuk mencegah hal ini terjadi, ada baiknya kalau kamu mempersiapkan beberapa hal
ini sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan ketika dia harus menelan kekalahan.
1. Pastikan kamu selalu ada mendukungnya
Kalau memang pilihan untuk maju di Pemilu 2019 ini adalah hasil
dari kesepakatan bersama. Artinya, kalian juga sudah sepakat untuk menerima hasil apapun.
Jadi orang yang kalah memang bukan hal yang mengenakkan.
Pastilah pasanganmu akan merasa sedih dan kecewa. Dan supaya dia tak berlarut-larut dalam kesedihan itu, adalah tugasmu untuk mendukungnya.
Berilah dia semangat dan yakinkan kalau kekalahan bukan akhir dari segalanya.
2. Ingatkan pasangan bahwa kekalahan ini untuk tujuan yang lebih baik
Sebagai manusia, kita pasti akan mencari-cari kesalahan orang
lain saat kita harus dinyatakan kalah. Tapi alih-alih mencurigai banyak hal, akan
lebih baik menerima kekalahan dengan lapang dada dan mengakui pemenangnya memang lebih pantas menang.
Sebagai pasangan, jadi tugasmu untuk mengingatkan pasanganmu
untuk tetap berhikmat dan mengingat janji Tuhan. Sebagai orang percaya, ingatkan dia bahwa Tuhanlah yang mengatur segala sesuatu terjadi.
Jadi, kalah bukan berarti menjadikannya pecundang. Justru Tuhan bisa memakai kekalahan untuk tujuan yang baik.
3. Ingatkan dia masih ada kesempatan lain
Walaupun tujuan maju di Pemilu 2019 adalah karena panggilan
bukan berarti seseorang gak boleh kalah. Rencana kita bukan rencana Tuhan. Jadi, yakinkan pasanganmu bahwa masih ada kesempatan lain.
Tuhan bisa membuka pintu lain yang lebih baik untuk dia. Jadi, ingatkan dia supaya gak kehilangan harapan.
4. Yang terjadi biarlah terjadi
Mungkin satu hal yang paling disayangkan oleh pasanganmu dari
kekalahannya adalah biaya besar yang sudah digelontorkannya untuk kampanye menggalang simpati.
Walaupun cukup besar, tapi itu bukanlah alasan yang tepat untuk
mulai stress dan depresi. Tunjukkan dukunganmu dengan sikap mengikhlaskan semua
dana, tenaga dan waktu yang sudah kalian habiskan. Yang terjadi biarlah terjadi!
Saat kamu menyikapinya dengan positif, maka pasanganmu pun pasti akan terdorong untuk melakukan hal yang sama.
5. Doakan dia
Sebagai pendukung utama, sudah jadi tugasmu untuk mendoakan pasangan baik sebelum dan sesudah pemilu.
Doa adalah senjata terbesar yang bisa kita lakukan selain memberikan
pandangan-pandangan positif kepada pasangan. Mintalah supaya Tuhan memberi pasanganmu
kerendahan hati untuk mau menerima kekalahan.
Apapun kondisi yang dialami pasanganmu, ingatlah sumpah yang
kalian ucapkan di depan altar bahwa dalam kondisi apapun itu hadapilah bersama.
Kekalahan saat ini adalah satu fase atau musim yang harus kalian lewati bersama.
Jangan biarkan pasanganmu menderita sendirian dalam kekalahannya.