Sudah Bertahun-tahun Belum Juga Punya Anak? Ini 4 Respon Seorang Kristen Hadapi Hal Ini
Sumber: Pexels.com

Marriage / 12 April 2019

Kalangan Sendiri

Sudah Bertahun-tahun Belum Juga Punya Anak? Ini 4 Respon Seorang Kristen Hadapi Hal Ini

Puji Astuti Official Writer
2703

Baik ini adalah tahun pertama pernikahanmu, atau mungkin sudah tahun ke lima atau tahun ke sepuluh pernikahanmu, hampir semua pasangan mengharapkan dikaruniakan buah hati. Ya, memiliki anak menjadi harapan bagi banyak pasangan. Namun bagaimana kalau sudah bertahun-tahun menanti, berdoa dan berusaha, bahkan hingga melakukan berbagai cara medis masih belum juga dipercayakan seorang anak?

Pada Mazmur 127:3-5, Raja Solomo menuliskan nyanyian ziarah yang indah seperti ini,

“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.”

Jika kita membaca ayat-ayat di Perjanjian Lama, anak identik dengan berkat Tuhan. Mereka yang memiliki anak dianggap diberkati oleh Tuhan, dan sebaliknya mereka yang tidak dianggap “dikutuk/dihukum” oleh Tuhan sehingga mengalami kemandulan.

Namun apakah mereka yang sudah hidup di dalam Kristus sama seperti itu? Jawabannya adalah “TIDAK!”

Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat hidupnya adalah orang yang diberkati. Apa dasarnya?

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. ~ Efesus 1:3

Ya, melalui kematian Kristus di kayu salib segala kutuk telah dihancurkan dan saat ini kita telah menerima segala berkat rohani di dalam sorga. Jadi tidak ada alasan mengatakan bahwa orang percaya tidak diberkati!

Lalu bagaimana pasangan Kristen harus meresponi kondisi belum diberikan anak?

1# Saling mendukung pasangan, terutama di saat-saat sulit seperti ini.

Jadilah pendengar yang baik bagi pasanganmu. Kerinduan terdalamnya, ketakutan terbesarnya, tantangan terberatnya, lalu saling mendoakan ya. Ini adalah bagian terpenting dalam kehidupan pernikahan, yaitu menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan kalian. Bukan pasanganmu, atau bahkan masalahmu.

Ada saatnya pasanganmu menjadi lemah, bahkan imannya tergoyah saat kecewa karena Tuhan tak juga menjawab permohonan doa kalian. Saat-saat seperti ini kuatkanlah dia, ingatkan akan kebenaran ini:

TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. ~ Mazmur 145:8-10

Apapun keadaannya, mengucapsyukurlah kepada Tuhan. Sebab Dia mengasihi kalian dan menyediakan yang terbaik untuk orang-orang yang dikasihi-Nya.

2# Jangan takut untuk mengungkapkan kesedihan di hadapan Tuhan

Masih ingat kisah Hana? Ya, dia mandul dan terus disakiti hatinya oleh istri kedua suaminya. Namun tahun demi tahun Hana datang ke rumah Tuhan dan menangis di hadapan Tuhan (1 Samuel 1:1-20).

Jadi, jangan takut mengungkapkan kesedihan kalian kepada Tuhan. Berserulah kepada-Nya, dan mintalah penghiburan Tuhan serta dengarkanlah suara Tuhan baik-baik bagi kalian berdua.

Walau demikian jangan biarkan kesedihan kalian berlarut-larut atau bahkan mencuri sukacita pernikahan yang sudah Tuhan sediakan. Jangan taruh pengharapan kalian pada hal-hal yang kalian tidak bisa kendalikan. Taruhlah pengharapan hanya kepada Tuhan, percayalah terus kepada-Nya sekalipun kalian tidak bisa melihat masa depan kalian dengan jelas.

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.  ~ 1 Petrus 5:7

3# Tetap fokuslah pada panggilanmu di dalam Tuhan

Ada banyak hal yang bisa mengalihkan fokus hidup kita, dan salah satu cobaan terbesar adalah penderitaan seperti kemandulan. Hal ini dialami oleh Sara saat Abraham mendapatkan janji Tuhan bahwa tahun depan Sara akan melahirkan  anak laki-laki (Kejadian 18:10-14). Karena penderitaannya dan penantian panjangnya, Sara menjadi sulit untuk mempercayai Tuhan.

Penderitaan yang dialami seseorang seringkali membuat orang merasa dilupakan oleh Tuhan, marah kepada Tuhan dan bahkan merasa putus pengharapan serta menyalahkan Tuhan atas kondisi yang di hadapinya. Namun jangan pernah mengambil pilihan untuk merespon dengan cara itu.

Ketahuilah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanmu. Untuk itu jaga terus fokus kehidupanmu untuk terarah pada tujuan yang sudah Tuhan tetapkan. Terus melangkah dalam kepercayaan dan iman, walau apapun yang terjadi.

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." ~ Ulangan 31:6

4# Berikan hidupmu untuk melahirkan anak-anak rohani

Ya, jika hari ini Tuhan belum percayakan anak-anak biologis, Tuhan memberikan panggilan bagi setiap orang percaya untuk melahirkan anak-anak rohani. Yesus berkata,

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." ~ Matius 28:19-20

Memuridkan adalah panggilan untuk menghasilkan anak-anak rohani, seperti yang dilakukan Yesus dengan memuridkan 12 rasul dan  Rasul Paulus dengan memuridkan Timotius (1 Timotius 1:2).

Ini adalah Amanat Agung yang Tuhan Yesus perintahkan bagi kita. Jadi daripada kita fokus kepada keadaan kita yang belum dikaruniakan anak biologis, mari fokus menghasilkan murid Kristus, anak-anak rohani. Percayalah hidup kalian berdua sebagai pasanganpun akan diubahkan, tidak hanya itu, kalian akan menjadi berkat dengan membagi hidup untuk banyak orang yang butuh kasih Kristus.

Pada akhirnya, ingatlah bahwa apapun keadaan kita, biarlah Tuhan dimuliakan. Sebab segala sesuatu adalah milik-Nya, termasuk hidup kita dan juga anak-anak yang akan dipercayakan kepada kita. Jangan sampai kita kehilangan sukacita dan berkat-berkat Tuhan, hanya karena kita fokus pada masalah belum memiliki anak.

Jika kamu mengalami pergumulan dalam hal ini dan ingin didoakan, kamu bisa menghubungi SAHABAT24, disana ada konselor-konselor yang siap mendengarkan curhatmu dan mendoakan kamu. Hubungi sekarang juga di SMS/WA  atau telp di 1-500-224  dan 0811 9914 240  bisa juga email ke [email protected]  atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami