Pendeta Rick Warren Ingatkan Bahaya Kalau Gereja Hanya Fokus Tingkatkan Jumlah Jemaat Saja
Sumber: ChurchLeaders

Internasional / 11 April 2019

Kalangan Sendiri

Pendeta Rick Warren Ingatkan Bahaya Kalau Gereja Hanya Fokus Tingkatkan Jumlah Jemaat Saja

Lori Official Writer
6008

Gembala Megachurch Saddleback di California, Rick Warren mengingatkan para pemimpin gereja untuk fokus menjalankan misi Tuhan daripada hanya fokus meningkatkan jumlah jemaat dalam gerejanya.

“Saya tidak terlalu terkesan dengan pelayanan (gereja) yang tumbuh dengan cepat. Pertumbuhan yang cepat bisa jadi kanker. Yang menarik adalah (pelayanan) jangka panjang, dimana orang-orang secara konsisten melayani Yesus Kristus tahun demi tahun,” ungkap Warren, seperti dikutip dari Christianpost.com.

Sebagai pendeta, dia mengaku jauh lebih tertarik menyelesaikan tugasnya (sebagai hamba Tuhan) dengan baik. “Pelayanan Anda penting bagi Tuhan. Penting bagi Kerajaan (Surga). Kami butuh Anda untuk tetap dalam perlombaan (iman). Kami mau supaya Anda jangan lelah. Kami mau supaya Anda jangan berhenti. Kami mau Anda tidak menyerah. Kami perlu Anda menyelesaikan pertandingan (iman) Anda,” katanya.

Dalam kondisi gereja yang bertumbuh pesat ataupun menurun, Warren mengingatkan supaya para pemimpin gereja dan semua orang yang ambil bagian dalam pelayanan tidak putus asa.

“Jangan pernah lupa betapa Tuhan mengasihimu. Anda harus tetap fokus melayani. Setiap pelayananmu harus dilakukan dengan dasar kasih, kemurahan dan berkat Tuhan,” ucapnya mengingatkan.

Baca Juga :

Rick Warren : Tuhan Memakai Penderitaan Kita Untuk Tujuan Baik

Alami Masalah Usus Pendeta Rick Warren Jalani Operasi Darurat, Kini Sedang Masa Pemulihan

Ada banyak masalah yang muncul mencuri fokus para pelayan Tuhan. Salah satunya adalah kesibukan melayani. Kondisi ini, kata Warren, hanya akan membuat seorang pemimpin gereja atau pelayan Tuhan lupa akan kasih Tuhan.

“Tujuan pertamamu dalam hidup bukan untuk mengasihi Tuhan. Tujuan pertamamu adalah membiarkan Tuhan mengasihimu. Alkitab berkata kamu diciptakan sebagai objek kasih Tuhan,” jelasnya.

Hal kedua yang perlu diingat adalah menghindari godaan untuk memalsukan pengajaran. Sebagai pemimpin yang dipakai oleh Tuhan, sudah seharusnya seorang pendeta tampil secara otentik dan tidak berpura-pura. “Anda harus jadi diri sendiri. Anda harus tampil nyata,” terangnya.

Karena pendeta yang hanya tampil untuk menyenangkan orang lain atau jemaat, hanya akan mendapati diri mereka kelelahan dengan pelayanan.

“Waktu Anda sampai ke Surga, Tuhan gak akan berkata ‘Kenapa kamu gak tampil seperti Billy Graham?’ Alasan kita untuk pura-pura adalah karena kita mencoba untuk menyenangkan semua orang. Hanya orang bodoh yang mencoba melakukan apa yang Tuhan gak bisa lakukan. Bahkan Tuhan sendiri gak bisa menyenangkan semua orang,” tandasnya.

Hal ketiga yang diingatkan Warren adalah supaya para pemimpin gereja tetap fokus menjangkau ke luar. Karena hanya fokus pada diri sendiri akan membuat seorang pendeta putus asa.

“Setiap kali Anda lupa soal prinsip ini dan Anda lupa kalau pelayanan bukan tentang Anda, Anda akan dihantui ketakutan atau Anda bisa menjadi sombong atau kepahitan dalam pelayanan.”

Bagi Tuhan, setiap orang berharga. Dia bahkan menitipkan satu pesan bagi setiap orang. Karena itulah hidup bukan soal diri kita sendiri. Tapi soal Tuhan, Yesus sendiri, katanya.

“Banyak orang memulai pelayanan sebagai pelayan dan berakhir sebagai selebriti. Mereka lupa mengapa mereka melakukan apa yang mereka kerjakan, dan tiba-tiba pelayanan mereka hanya bicara tentang diri mereka sendiri,” lanjut Warren.

Keempat, Warren mengingatkan para pelayan bahwa kuasa Tuhan seringkali dinyatakan melalui kelemahan. “Seperti kata Paulus, 'Aku bermegah dalam kelemahanku karena ketika aku lemah, Dia (Tuhan) menguatkan aku’”.

Menunjukkan kelemahan adalah satu bentuk kerendahan hati. Dan jujur dengan kelemahan diri sendiri akan menghindarkan seorang pelayan dari fokus memikirkan diri sendiri.

Warren lalu menyampaikan pesan terakhirnya bahwa pelayanan yang murni biasanya akan muncul dari rasa sakit yaitu saat kita jujur kepada Tuhan, jujur kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Dan untuk tetap bersemangat dalam mengerjakan misi Tuhan, para pemimpin gereja juga perlu meluangkan waktu untuk beristirahat.

“Kenyataannya adalah setiap kali Anda lelah, Anda kehilangan perspektif. Anda tidak akan bisa berpikir tentang Surga saat Anda lelah. Anda memikirkan apa yang Anda rasakan saat ini. Saat Anda lelah, Anda kehilangan perspektif yang baik. Kami mau kalian bertahan. Kami perlu Anda untuk tidak terbakar dan berkarat (saat melayani Tuhan),” pungkas penulis buku laris The Purpose Driven Life ini.

Ini adalah pesan yang disampaikan kepada semua pemimpin gereja dan tak terkecuali juga untuk kita sebagai pelayan Tuhan, yang ambil bagian dalam beberapa pelayanan baik di dalam maupun luar gereja. Pesan kuat ini berharap bisa mengembalikan fokus kita kepada misi Tuhan dan mengingatkan kita kembali bahwa kita melayani Tuhan dan bukan manusia.

Sebagai informasi, Rick Warren adalah seorang pendeta yang memimpin sebuah gereja dengan 22.000 jemaat yang hadir setiap minggunya. Pesan-pesan khotbahnya yang memotivasi dan kuat bahkan sudah tersebar ke 197 negara di dunia.

Sumber : Christianpost.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami