Bertepatan dengan perayaan Paskah 2019 yang akan dirayakan secara
serentak oleh seluruh umat Kristen di Indonesia pada Minggu, 21 April 2019. Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI) secara resmi mengumumkan tema dan pesan Paskah.
Dalam surat edarannya, PGI menyampaikan tema Paskah tahun ini
adalah “Kebangkitan Kristus memampukan
Kita Berdiri Teguh dan Terus Melayani Semua”
Tema ini sendiri diambil dari ayat kitab 1 Korintus 15: 57-58. PGI berharap seluruh gereja bisa menyampaikan pesan ini kepada seluruh umat.
Baca Juga :
Singgung Soal Hak Asasi Manusia, Inilah Pesan Lengkap Natal Bersama PGI-KWI 2018!
Papua Kembali Berdarah, PGI Keluarkan Surat Pastoral. Ini Isinya!
Berikut surat resmi yang dikeluarkan oleh PGI, seperti dikutip
dari laman resminya Pgi.or.id.
Saudara-saudara umat Kristiani di mana pun
Saudara berada.
Salam
Sejahtera dalam Yesus Kristus,
“Kristus
Bangkit! Ya, benar, Kristus telah bangkit!”, itulah pekik sukacita umat
kristiani menyambut Paskah, berkumandang sepanjang masa dan di berbagai tempat.
Paskah
adalah perayaan kebangkitan Kristus mengalahkan kematian dan semua bentuk
kesia-siaan yang sering membelenggu kehidupan manusia. Inilah dasar iman kristiani yang memberi
pengharapan bagi pengikut Kristus untuk mengalahkan berbagai tanda-tanda
kematian yang dapat menghancurkan kehidupan. Andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan Injil dan iman kristiani (I
Kor.15:14). Jika kematian mengurung
seluruh ciptaan dalam kesia-siaan (Rm 8:20), maka kebangkitan Kristus
menunjukkan kuasa Sang Pencipta yang membuka jalan baru menuju kehidupan
sejati.
Inti berita
Paskah adalah pertarungan melawan kekuatan-kekuatan jahat yang menyeret manusia
kepada maut dan kesia-siaan, suatu pertarungan yang dimenangkan Allah, sumber kebenaran dan kehidupan (bdk Rm
8:31-39). Yesus dari Nazaret pun tak
luput dari cengkeraman kekuatan anti kehidupan. Ia menjadi korban ketidakadilan
di tangan bangsa sendiri. Pilatus yang berniat membebaskan Yesus, tunduk kepada
tekanan massa yang termakan hasutan. Penyaliban Yesus dari Nazaret adalah
sebuah contoh nyata kalahnya nurani, gugurnya kebenaran dan tersingkirnya
keadilan (Luk 23:4; Yoh 19:4-16). Bahkan, kabar kebangkitan sebagai berita
kehidupan disangkal oleh mereka yang terancam kedudukannya. Mereka mengajak
orang lain menyebarkan berita kebohongan
(bdk. Matius 28: 11-15). Padahal, “saksi dusta menyatakan tipu daya” (bdk.
Amsal 12:17), membuat orang tertipu dan hidup dalam kesia-siaan (1 Kor.15:14-15).
Kebangkitan
Kristus adalah kenyataan yang menegaskan keberpihakan Allah pada kebenaran dan
keadilan. Allah tidak membiarkan Kristus tetap dalam cengkeraman maut. Kubur
kosong menjadi jaminan dan pengharapan kita untuk terus memperjuangkan
kebenaran dan keadilan di tengah-tengah kepungan kekuatan-kekuatan maut.
Hingga kini
kekuatan-kekuatan maut masih hadir dalam berbagai wajah di tengah-tengah
kehidupan kita, sebagaimana nyata dari kabar-kabar buruk yang tiada hentinya
membanjiri dunia kita. Aneka wajah kekerasan anti kehidupan masih menandai
kehidupan bangsa kita. Masih terjadi berbagai bentuk kekerasan terhadap anak
dan perempuan, politik identitas atas dasar etnisitas dan agama, kekerasan yang
mengatasnamakan agama, eksploitasi sesama dan alam ciptaan Tuhan karena
keserakahan manusia.
Rasul
Paulus menegaskan bahwa kita semua yang telah dibaptis adalah umat yang turut
mengalami kematian Kristus dan telah dipersatukan dalam kebangkitan-Nya (Rm
6:3-5). Kebangkitan bersama Kristus menguak pengharapan baru dan memberi arah
baru dalam kehidupan kita secara pribadi, dalam keluarga dan gereja serta dalam
kehidupan berbangsa. Sebagai orang-orang yang percaya kepada berita kebangkitan
Kristus yang telah mengalahkan maut, kita mempunyai pengharapan untuk
mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Rm.12:21). Kita seharusnya tidak lagi
membiarkan diri kita diperalat oleh kekuatan dosa sebagai senjata kelaliman,
melainkan membiarkan Allah memakai kita untuk menjadi alat kebenaran-Nya (Rm
6:11-13). Dalam Kristus kita dapat berdiri teguh, tidak tergoda dan terpengaruh
oleh berita-berita bohong di sekeliling kita, tidak termakan isu yang dapat
memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat menjauhi keserakahan
kuasa dan materi.
Dalam
keyakinan dan semangat kebangkitan Kristus seperti itulah kita diajak untuk
terus-menerus berdiri teguh, dalam segala keadaan, melayani semua dengan tidak
membedakan latar belakang agama, suku dan budaya serta status sosial dan
pilihan politik. Kita baru saja menyelenggarakan sebuah hajat kebangsaan yang
besar, yakni Pemilihan Umum yang terdiri dari
Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif. Berbagai dinamika
mewarnai penyelenggaraan pesta demokrasi itu. Tidak sedikit gesekan dan
benturan yang mungkin telah terjadi di tengah bangsa kita terutama karena
perbedaan pilihan politik. Tidak jarang terjadi bahwa gesekan dan benturan itu
masih berdampak dalam relasi-relasi kita setelah Pemilu berlangsung. Bahkan
bisa saja terjadi permusuhan yang berkelanjutan yang dapat menciderai
persaudaraan kita dalam keluarga, dalam jemaat, bahkan menciderai hubungan kita
sebagai sesama anak bangsa. Hal ini tentu saja dapat berdampak bagi kelanjutan
pembangunan bangsa kita menuju kesejahteraan untuk semua. Keyakinan akan
kebangkitan Kristus akan memampukan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan, tetapi memikirkan serta melakukan apa yang baik bagi semua orang dan
berdamai dengan siapa saja (Rm.12:17-18).
Bencana
alam beruntun yang terjadi di tanah air kita, juga mengajak kita semua
bergandengan tangan untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana
tersebut. Dalam semangat Paskah mari
kita bekerjasama dengan semua komponen bangsa untuk merawat ciptaan Allah dan
melepaskan diri dari kecenderungan mengeksploitasi alam demi keuntungan pribadi
atau kelompok. Rasul Paulus mengajak kita untuk melanjutkan kehidupan di bumi
ini dalam semangat Paskah: “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah
teguh, jangan goyang dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1 Korintus
15:58).
Selamat
Paskah.
Jakarta,
April 2019
Atas nama
Majelis Pekerja Harian PGI
Pdt. Henriette Hutabarat Lebang
Ketua Umum
Pdt. Gomar Gultom
Sekretaris Umum
Sumber : Pgi.or.id/Jawaban.com