Paus Fransiskus dan Raja Maroko Serukan Yerusalem Sebagai Rumah Bagi Semua Agama
Sumber: catholicnewsagency.com

Internasional / 4 April 2019

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus dan Raja Maroko Serukan Yerusalem Sebagai Rumah Bagi Semua Agama

Lori Official Writer
2931

Perjalanan Paus Fransiskus ke ibukota Rabat, Maroko pada 30-31 Maret 2019 lalu membuahkan kabar sukacita. Ceritanya, pertemuan Paus dengan Raja Maroko Mohammed VI menghasilkan kesepakatan tentang dukungan kedua belah pihak terhadap status quo kota suci Yerusalem.

Pada hari Sabtu (30/3) lalu, keduanya telah menandatangani deklarasi ‘Permohonan untuk Yerusalem’. Di dalam deklarasi ini mereka menyerukan supaya Yerusalem tetap dilestarikan sebagai ‘rumah damai bagi tiga agama samawi (Kristen, Islam dan Yahudi)’.

“Kami menganggap penting melestarikan Kota Suci Yerusalem/ Al-Quds Acharif sebagai warisan bersama umat manusia dan khususnya bagi ketiga agama monoteistik, sebagai tempat pertemuan dan sebagai simbol koeksistensi damai, dimana (semua umat) saling menghormati dan dialog bisa dipupuk,” demikian isi dari deklarasi tersebut.

Selain itu, deklarasi tersebut juga menekankan pada kebebasan akses penuh bagi orang Yahudi, Muslim dan Kristen dan jaminan hak bagi mereka untuk beribadah.

Baca Juga :

Paus Fransiskus Sebut Internet Bertujuan Baik Jika Dipakai Dengan Cara Ini…

Melampaui Batas, Paus Fransiskus Desak Tindakan Nyata Kasus Pelecehan Seksual Anak

Sementara Paus Fransiskus menegaskan kalau setiap agama punya peranan penting dalam membela dan mempromosikan perdamaian, keadilan dan kepedulian terhadap ciptaan.

"Yerusalem adalah rumah kita bersama,” katanya.

Selain membicarakan soal Yerusalem. Kunjungan Paus ke negara mayoritas Muslim Sunni itu begitu berkesan. Karena dia bisa menyaksikan bagaimana para pemimpin Muslim di negara tersebut bekerja untuk mempromosikan bahwa Islam adalah agama yang menghormati perbedaan dan menolak kekerasan dan fundamentalisme.

“Kenapa Tuhan mengijinkan begitu banyak agama?” tanya Paus. “Para teolog skolastik merujuk pada ‘kehendak permisif’ dari Tuhan. Tuhan berkeinginan untuk mengijinkan kenyataan bahwa ada banyak agama (di dunia),” terangnya.

Setelah itu, dia juga mengajak supaya baik Katolik dan Muslim tak perlu takut akan adanya perbedaan karena Tuhan sendirilah yang mengijinkannya.

“Kita harusnya takut kalau kita tidak bekerja dalam persaudaraan dan tidak berjalan beriringan dalam kehidupan,” tandasnya.

Mari terus berdoa dan mendukung supaya perdamaian benar-benar terjadi di Yerusalem. Sehingga tak ada lagi ketegangan bahkan perang atas nama agama. 

Sumber : Reuters.com/Catholicnewsagency.com
Halaman :
1

Ikuti Kami