4 Cara Ubah Mental Korban Jadi Mental Pemenang
Sumber: Hardwalk.com

Kata Alkitab / 22 October 2021

Kalangan Sendiri

4 Cara Ubah Mental Korban Jadi Mental Pemenang

Lori Official Writer
7009

Sebagai ciptaan baru yang diciptakan di dalam Yesus. Berarti kita sudah dibebaskan dari segala belenggu atau perbudakan. Firman Tuhan berkata kalau kita ‘lebih dari pemenang’.

Sayangnya, ada saja orang percaya yang masih terjebak dengan kebohongan yang dikarang si iblis. Kita sering mendikte diri kita lewat masa lalu kita yang buruk. Kita jadi merasa gak layak saat seseorang mengungkit kembali masa lalu itu dan membuat kita kembali memiliki mental korban.

Kebenarannya adalah identitas kita sebagai anak-anak Tuhan harusnya gak bisa diubah dengan kondisi atau situasi apapun yang kita alami.

Kalau kita benar-benar mengenali diri kita lewat identitas baru kita di dalam Tuhan, maka masa lalu kita tidak lagi menentukan siapa kita hari ini. Karena Yesus sudah menyalibkan manusia lama kita lewat kematianNya.

 

Baca Juga : Tampil Sebagai Pemenang

 

Meskipun dulu mungkin kita mengalami masa lalu yang menyakitkan. Seperti menjadi korban pelecehan seksual atau anak yang tertolak. Tapi bukan berarti peristiwa itu membuatmu jadi pribadi yang kotor atau tak layak. Sebaliknya, Yesus dengan kasihnya yang begitu besar telah melayakkanmu kembali.

Untuk bisa mengubah mental korban ini menjadi mental pemenang, cobalah dengan melakukan 4 hal ini:

1. Percaya dan imani firman Tuhan

Akan banyak informasi yang kita terima setiap hari dari berbagai sumber, baik itu tetangga, rekan kerja, media sosial maupun televisi. Informasi yang kita dengar bisa jadi akan membentuk pola pikir kita. Kalau informasi tersebut cenderung negatif, maka pikiran kita pun akan menghasilkan pikiran-pikiran yang negatif.

Jadi, supaya kita tidak terpengaruh oleh beragam informasi negatif yang mengubah pandangan kita terhadap diri kita, mulailah membentengi pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan.

Karena hanya dengan mengetahui kebenaran Tuhan, kita bisa menyangkal dan menolak perkataan-perkataan buruk yang disampaikan mengenai kita.

2. Renungkan firman Tuhan setiap saat

Merenungkan firman Tuhan artinya mengambil waktu untuk bergulat menelaah perkataan Tuhan melalui firman-Nya. Hal ini juga bisa dilakukan dengan mengimani dan mendeklarasikan firman yang kita baca dan renungkan terjadi atas diri kita sendiri. Misalnya, saat kita mendapatkan ayat firman seperti Yeremia 29: 11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Maka kita pun perlu memperkatakan dan mengimani ayat ini adalah untuk diri kita sendiri.

3. Perkatakan semua hal baik yang Tuhan firmankan kepada dirimu sendiri

Adalah kebodohan saat kita membohongi diri kita sendiri atau merendahkan diri kita. Misalnya seperti umpatan ‘Duh, bodoh banget sih! Atau ‘Kamu memang jelek dan gak pantas!’ Begitu juga dengan umpatan-umpatan lainnya hanya akan merusak identitas diri kita di dalam Yesus!

Filipi 4: 8 berkata, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Sejak kita dilahirkan, Tuhan menjadikan kita pribadi yang indah dan layak. Saat kita malah mengumpati diri kita dengan hal-hal yang buruk, itu artinya kita sedang menolak rancangan Tuhan atas hidup kita. Apakah betul sikap seperti ini pantas kita sampaikan kepada pencipta kita?

Itu sebabnya, Paulus mengingatkan semua orang percara untuk mengisi pikiran mereka hanya dengan hal-hal yang baik, manis, dan sedap di dengar. Karena dengan itulah pikiran kita akan terhindar dari pikiran yang sulit untuk mengucap syukur.

4. Perbaharui pikiran dengan versi baru dari Tuhan

Sebagai manusia baru, kita perlu mengupgrade pikiran lama kita dengan versi yang baru dari surga. Itu artinya tak ada perkataan negatif atau merendahkan terbersit dipikiran kita selain perkataan manis dan membangun.

 

Baca Juga: Angkat Piala Penderitaanmu, Berbahagialah Karena Kamu Lebih Dari Pemenang !

 

Dengan melakukan keempat langkah di atas, percayalah bahwa kita akan hidup sebagai pemenang. Kita tidak lagi berpikir sebagai korban. Dan masa lalu hanyalah masa lalu yang tak lagi bisa mendikte siapa dirimu hari ini. Karena identitasmu sebagai anak Allah tidak akan pernah berubah.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5: 17)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami