Seorang Kristen Iran Ditolak Suakanya Oleh Inggris Dengan Alasan Kristen Bukan Agama Damai
Sumber: cbn.com

Internasional / 28 March 2019

Kalangan Sendiri

Seorang Kristen Iran Ditolak Suakanya Oleh Inggris Dengan Alasan Kristen Bukan Agama Damai

Puji Astuti Official Writer
3400

Seorang Kristen Iran ditolak saat mengajukan suaka di Inggris, namun yang mengejutkan adalah di surat dari Kementrian Dalam Negeri Inggris tersebut  mengutip ayat Alkitab untuk menyatakan bahwa agama Kristen itu agama kekerasan sebagai alasan penolakan tersebut.

Pria itu menulis dalam permintaannya bahwa ia telah memeluk agama Kristen karena itu adalah agama yang damai. Namun, laman Independent melaporkan surat penolakan Kantor Pusat Inggris mengutip beberapa bagian Alkitab, termasuk kitab Wahyu, untuk mengatakan bahwa Alkitab "tidak konsisten" dengan klaimnya.

Pekerja sosial  imigrasi yang menangani kasus pria tersebut memposting di Twitter bahwa  baru kali ini  ia melihat hal seperti ini digunakan untuk menolak suaka.

Pekerja sosial Imigrasi Nathan Stevens menyatakan, "Apa pun pandangan Anda tentang iman, bagaimana bisa seorang pejabat pemerintahan dapat secara sewenang-wenang mengambil potongan-potongan ayat dari sebuah kitab suci dan kemudian menggunakannya untuk menjelekkan alasan tulus seseorang yang mengambil keputusan pribadi dalam mengikuti agama lain?"

Surat penolakan itu merujuk ke beberapa bagian Alkitab, termasuk perihal Akhir Zaman, dan menyatakan bahwa, "Contoh-contoh ini tidak konsisten dengan klaim Anda bahwa Anda masuk Kristen setelah menemukan ini adalah agama 'damai', sebagai lawan dari Islam yang mengandung kekerasan, kemarahan dan balas dendam ."

Baca juga:

Jelang Natal, Ratusan Orang Kristen Ditangkap Pemerintah Iran. Ini Sebabnya…

Pertumbuhan Gereja Bawah Tanah di Iran Paling Cepat, Tetapi juga Paling Sering Dipersekusi

Sarah Teather, direktur Jesuit Refugee Service di Inggris, mengatakan, "Ini adalah contoh yang sangat keterlaluan dari pendekatan sembrono dan ceroboh dari Kementerian Dalam Negeri untuk menentukan hidup dan matinya kasus-kasus suaka- mereka tampaknya bersedia memutarbalikkan segala aspek realitas di untuk menolak klaim."

"Kasus ini menunjukkan fakta mengejutkan bahwa Kementerian Dalam Negeri  kurang pengetahuan tentang Kekristenan. Tetapi distorsi logika dan pendekatan sembrono terhadap kehidupan pencari suaka adalah sifat umum. Di sini di JRS, kami secara rutin menemukan kasus-kasus di mana suaka telah ditolak dengan alasan palsu. Kasus-kasus ini membutuhkan lebih banyak pengetahuan hukum untuk dikenali daripada kesalahan mengutip Alkitab yang aneh ini," lanjutnya.

Kementerian Dalam Negeri Inggris menanggapi dengan mengatakan bahwa kasus orang Kristen Iran tersebut tidak mengikuti prosedur yang tepat dan permintaan suaka orang itu sedang dipertimbangkan kembali.

Meski demikian, Teather mengatakan ada masalah yang lebih dalam dan mendasar dengan cara pemerintah memperlakukan para pencari suaka karena alasan agama.

"Ketika hal ini mendapat perhatian publik, kita perlu mengingat itu mencerminkan masalah sistematis dan pola pikir yang lebih mendalam tentang ketidakpercayaan yang ada di dalam Kementerian Dalam Negeri, dan bukan hanya anomali yang dapat dijelaskan," katanya.

Kristen sendiri adalah agama minoritas di Iran, dan sering mengalami persekusi. Pada Desember 2018 lalu dilaporkan 114 orang yang baru pindah ke agama Kristen di tangkap oleh pemerintah Iran. Hingga saat ini diperkirakan ada 350.000 orang Kristen di Iran, dan jumlahnya terus bertambah dengan meningkatnya yang berpindah agama. Jadi alasan untuk  keluar dari Iran dan meminta suaka bukanlah sesuatu yang mengada-ada.

Yuk, kita terus berdoa bagi umat Kristen Iran agar berita Injil terus disebarkan dan mereka tetap kuat menghadapi berbagai tekanan dan aniaya. 

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami