Perjalanan melayani gereja sebagai hamba Tuhan di daerah-daerah
pelosok menimbulkan duka mendalam bagi banyak orang. Seperti diberitakan, seorang
calon pendeta perempuan asal Nias, Sumatera Utara ditemukan dalam kondisi gak bernyawa di perkebunan sawit di Sungai Baung, Sumatera Selatan.
Berita ini langsung ramai dibicarakan di sosial media lantaran
kematian korban bernama Melinda Zidemi itu amat menyedihkan. Terlebih bahwa dirinya
adalah seorang calon pendeta atau vikaris yang sedang magang di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung selama 2 tahun.
Ada 3 fakta mengejutkan soal pembunuhan Melinda Zidemi.
1. Melinda Zidemi baru magang di GKII Sungai Baung, OKI Sumsel
Gadis berusia 24 tahun ini baru saja diwisuda dari Sekolah
Tinggi Theologi Injili Palembang di Sekojo, Palembang. Untuk menjadi pendeta, dia pun magang di GKII Sungai Baung, OKI, Palembang.
Melinda diketahui baru magang selama 6 bulan di gereja tersebut. Yang lebih menyedihkan, dia sempat menyampaikan rencana untuk menikah pada bulan Juni 2019 mendatang di Nias.
2. Dicegat di tengah jalan oleh pria bertopeng
Nasib nahas yang dialami Melinda terjadi di Senin (25/3) sore.
Di sore pukul 17.00 WIB itu, dia hendak pulang dari Pasar Jeti yang berjarak 2
kilometer dari GKII Sungai Baung. Siapa sangka, di tengah jalan Melinda bersama
seorang anak yang menemaninya dihadang oleh dua pria bertopeng hitam dengan batang kayu balok.
Melinda akhirnya menghentikan motornya. Namun tiba-tiba dua pelaku menyeret Melinda dan Nita ke arah kebun sawit.
Pelaku mencekik dan mengikat keduanya dengan ban dalam motor sampai menyebabkan anak pingsan dan dibuang di semak-semak perkebunan sawit.
Baca Juga :
Peti Persembahan Gereja Ini Ikut Terseret Banjir Bandang Sentani, Isinya Jutaan Rupiah Loh
Gerejanya Terendam Banjir, Jemaat Gereja Jayapura Ini Ibadah di Atas Perahu
3. Pengurus gereja mulai cemas Melinda belum pulang
Sementara pengurus gereja GKII mulai cemas karena sampai larut
malam, dia belum pulang juga. Berkat anak kecil yang selamat dari peristiwa itu mendorong sejumlah warga untuk mencari Melinda.
Setelah mencari selama berjam-jam, seorang warga menemukan mayat calon pendeta itu di semak-semak perkebunan pada pukul 06.00 pagi.
Menyaksikan kondisi mayat Melinda tanpa busana, mereka menduga
kalau korban diperkosa lebih dulu sebelum dicekik sampai tewas oleh pelaku.
Kematian calon pendeta ini menimbulkan kesedihan, bukan hanya
bagi keluarga tetapi bagi semua orang Kristen yang sangat menghormati pelayanan
seorang hamba Tuhan. Banyak orang berharap supaya pelaku pembunuhan Melinda bisa
ditemukan dan dihukum sesuai dengan perbuatannya. Sementara kepada seluruh keluarga
korban yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.