Sejumlah orangtua di berbagai negara dengan terbuka menerima aturan
baru tentang memberikan pilihan kepada anak-anak mereka untuk menentukan gender
(jenis kelaminnya) sendiri. Mereka membiarkan kolom gender anak kosong sejak lahir
dan menunggu anaklah yang akan menentukan jenis kelaminnya nanti ketika sudah beranjak dewasa.
Tentu saja kondisi ini terdengar mengerikan bukan? Jelas pilihan
ini menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Untuk mencegah ditetapkannya aturan
ini di negara kita, ada baiknya untuk menumbuhkan kesadaran soal gender kepada
anak sejak dini. Pastikan orangtua perlu mengajarkan hal ini sesuai dengan firman Tuhan.
Ada 3 kebenaran Alkitab yang harus disampaikan orangtua soal gender kepada anak, yaitu:
1. Tuhan adalah sang pencipta dan Dia lah yang menetapkan manusia itu pria dan wanita
Kejadian 1 27 berkata, “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya…laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”
Tuhan juga menegaskan soal hal ini di dalam Matius 19: 4
katanya, “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?”
Kita harus tahu bahwa kata ‘gender’ itu bisa didefinisikan dengan
beberapa cara. Beberapa diantaranya menyebut gender sebagai aspek sosial dan
budaya yaitu sebagai laki-laki dan perempuan. Yang lain menyebutnya sebagai kesadaran seseorang akan identitas seksualnya.
Di sisi lain, gender itu didefinisikan dengan cara kita mengekspresikan
realitas di tengah masyarakat baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Namun, secara genetik dan kromosom, gender dikenal sebagai xx dan xy.
Ajarkanlah, bahwa karena dosa banyak orang mendefinisikan gender
dengan definisi yang salah. Banyak orang yang membenarkan laki-laki yang
memilih menjadi perempuan karena merasa cenderung bersikap seperti perempuan. Begitu sebaliknya.
Ajarkanlah anak, bahwa jenis kelamin itu sudah ditetapkan oleh Tuhan sejak dari mereka dikandung dan hal itu tak bisa diubah oleh siapapun.
“Seorang
perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah
mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.” (Ulangan 22: 5)
2. Tubuh adalah hadiah dari Tuhan, bukan bencana
Bantulah anak-anak untuk menghargai apa yang mereka punya, termasuk tubuh mereka (Mazmur 139: 14). Katakan kalau Tuhan memampukan tubuh mereka untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Dengan tubuh itu, kita bisa menari, berlari dan bergoyang. Namun, tetap tegaskan bahwa ada batasan-batasan tertentu yang harus mereka jaga saat mempergunakan tubuh mereka. Ajarkan anak untuk menerima dirinya sesuai dengan gender yang ditetapkan Tuhan.
Baca Juga :
Para Ayah, Rajinlah Ajak Anak ke Gereja Kalau Mau Anak Alami Hal Ini…
Kecanduan Game Fortnite Bikin Anak Gangguan Mental? Orangtua Perlu Tahu Fakta Ini…
3. Ajarkan anak bahwa mereka dibentuk oleh karena kasih karunia Tuhan
Bukan hanya tubuh, tapi identitas seksual kita adalah karunia
pemberian Tuhan. Kita tidak bisa memilih gender atau identitas kita hanya dengan
mengikuti kata hati, seperti yang dilakukan oleh mereka yang telah mengubah jenis
kelaminnya. Bahkan Alkitab dengan jelas menyampaikan bahwa hati itu licik. Jadi
daripada mengikuti kata hati, kita dituntut untuk mengikuti kebenaran firman Tuhan.
“Betapa
liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu:
siapakah yang dapat mengetahuinya?” (Yeremia 17: 9)
Jangan sampai anak-anak kita terjebak dengan pemahaman yang
salah soal gender, yang sudah menyebar luas saat ini. Karena itu sampaikanlah kebenaran
ini kepada mereka sejak dini.