Suatu hari saya tergelitik dengan pernyataan kakak laki-laki saya tentang orang Kristen yang pekerjaannya
meminjamkan uang dengan bunga selangit. Mungkin kamu juga tidak asing dengan
hal ini, yaitu rentenir. Hal itu membuat saya ingin tahu, apa sih pandangan Alkitab tentang membungakan uang atau yang juga dikenal dengan sebutan riba itu?
Jika kita berbicara tentang meminjamkan uang, kita bicara tentang
hutang. Dalam artikel saya sebelumnya berjudul “Cara Bebas Dari Hutang Menurut Alkitab, Wajib Orang Kristen Tahu!” disimpulkan bahwa hutang
bukanlah dosa, tapi Tuhan memperingatkan umat-Nya akan bahaya hutang seperti ini, ““Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Amsal 22:7). Ketika kita berhutang, maka kita menjadi budak dari yang menghutangi.
Jaman dulu, orang
yang berhutang dan tidak bisa membayar dia akan dijadikan budak. Untungnya di
jaman modern ini ada perlindungan hukum bagi orang yang meminjam uang dari koperasi atau bank. Walau demikian orang yang terlilit hutang hartanya bahkan waktunya akan habis untuk
melunasi hutang-hutangnya hingga dia tidak bisa menikmati kehidupan dengan nyaman dan sukacita.
Kalau berhutang adalah hal yang
membahayakan jika kita tidak bisa membayarnya, lalu bagaimana dengan orang yang memberikan pinjaman, apakah itu juga hal buruk?
Dalam Matius 25 Yesus memberikan perumpaan tentang orang yang
meminjamkan talenta dan mengharapkan bunga dari talenta itu, “Karena itu
sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang,
supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.” Serta dalam Ulangan
15:7-8 dituliskan, “Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah
seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun
menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus
membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.”
Ya, menurut Alkitab diperbolehkan bahkan sangat disarankan untuk
memberikan pinjaman. Bahkan dalam Mazmur
37:26 dituliskan bahwa orang benar itu, “tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.”
Jadi sudah jelas, boleh memberikan pinjaman, apalagi kepada orang
miskin. Lalu apa yang tidak boleh atau salah dari memberi pinjaman dengan bunga atau riba?
Meminjamkan
uang dengan sikap hati yang salah, bukan karena belas kasihan tapi karena ketamakan
Tahukah kamu bahwa Tuhan selalu berurusan dengan hati? Ya, termasuk
dalam urusan uang. Ketika orang Kristen
meminjamkan uang dengan bunga atau riba dengan sikap hati yang salah, yaitu untuk memperkaya diri dan bukannya untuk menolong orang lain, itu salah.
Dalam Mazmur 37:26 di atas dikatakan bahwa orang benar “tiap hari
menaruh belas kasihan dan memberikan pinjaman.” Jadi ketika meminjamkan uang, orang Kristen
yang sudah dibenarkan oleh pengorbanan Kristus harus digerakkan oleh belas kasihan, bukan untuk mencari keuntungan.
Jadi, jika kamu diberkati oleh Tuhan dengan kelebihan harta, kamu harus
hati-hati dengan tipuan uang. Sebab jika ketamakan sudah menguasai hati, maka
kita akan diperbudak oleh uang, dan tanpa sadar jadi meminjamkan uang dengan motivasi yang salah.
Hukuman berat bagi orang yang memakan riba atau membungakan uang tanpa belas kasihan pada orang miskin atau orang yang sedang kesusahan.
Dalam Imamat 25:35-37 Tuhan berfirman, “Apabila saudaramu jatuh miskin,
sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia
sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu. Janganlah
engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus
takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau
memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.”
Tuhan ingin kita menolong orang miskin dan yang sedang kesusahan. Sebab jika orang menindas orang miskin dan membungakan uang kepada orang
susah, Yehezkiel 18:13 menuliskan bahwa orang seperti itu tidak akan hidup karena sudah melakukan kekejian, dan harus dihukum mati.
Menyeramkan ya..
Untuk itu kita harus bertobat, periksalah hati kita apakah sudah
menggunakan uang yang Tuhan percayakan kepada kita dengan benar? Apakah kita
sudah memiliki sikap hati dan alasan yang benar saat meminjamkan uang? Untuk itu pertimbakanlah beberapa hal ini:
- Apakah pinjaman yang diminta wajar jumlahnya dan sesuai kebutuhan dia? Apa alasan dia berhutang?
- Apakah bunganya sudah kelewat batas dan tidak masuk akal, atau sama dengan bunga bank atau lembaga keuangan?
- Apakah kita bisa meminjamkan dengan bunga yang lebih ringan atau bahkan tanpa bunga sama sekali?
- Bagaimana kesepakatan pembayaran hutangnya? Apa saja syaratnya?
- Apakah orang yang berhutang mampu membayar kembali?
Jika tidak bisa membayar kembali, adakah yang bisa kamu lakukan untuk menolong orang itu keluar dari masalahnya?
Tentu saja
yang paling penting yang harus kita lakukan sebelum memberi pinjaman adalah berdoa kepada Tuhan. Lakukanlah segala sesuatu agar Tuhan dimuliakan.
Kalau saya pribadi, karena saya tidak suka menagih hutang dan juga tidak memiliki uang
banyak, saya memilih untuk memberi seberapa yang saya mampu untuk menolong
orang tersebut sambil mendoakan orang itu agar Tuhan menolongnya.
Nah, kalau kamu kira-kira apa yang akan kamu lakukan sebagai orang Kristen kalau ada orang yang meminjam uang ke kamu?
Baca juga :
Hutang Capai Ratusan Juta, Keluarga Kami Jadi Retak! Ini Yang Tuhan Lakukan, Denny Hilton
3 Cara Cepat Mengatasi Hutang Kartu Kredit