Indonesia berduka karena
bencana banjir bandang melanda wilayah Sentani dengan sangat dasyat. Hingga
kini, korban tewas yang telah ditemukan mencapai 70 orang. Belum lagi sekitar 4150 orang kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.
"Banjir landa Sentani Kabupaten Jayapura, Papua. Banjir
di Gunung Merah membawa debit banjir dan kayu-kayu. Hati-hati bahaya kesetrum listrik. Jangan memegang tiang listrik dalam keadaan basah atau
perabotan rumah yang masih menyala dan terendam banjir. Semoga korban tidak bertambah," demikian pernyataan
Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dirilis Detik.com, Minggu (17/3/2019).
Banjir bandang terjadi pada hari Sabtu, pukul 21.30 WIT. Saat itu tentu warga banyak yang sudah beristirahat dan kurang waspada, itu sebabnya banjir bandang yang tiba-tiba itu memakan banyak korban.
Baca juga :
Apa Responmu Saat Bencana Datang Tanpa Terduga?
Bencana Melanda Indonesia, Inilah Besaran Yang Perlu Kita Donasikan!
Saat ini, berbagai tempat pengungsian telah
dibuat. TNI bekerjasama dengan gereja membangun empat titik pengungsian yang dilengkapi dengan dapur umum.
"Sejak dini hari Satuan perbekalan dan
angkutan Kodam (Bekang Dam XVI/Cend) telah mendirikan posko bantuan dan dapur
umum di Posko Gereja Marthen Luther, Lorong Salatiga , Distrik Sentani sedangkan
satu posko pelayanan yang lain didirikan di Mako Yonif R 751/Wira Jaya
Sakti," Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada 4
Posko Pengungsian untuk Korban Banjir Bandang Sentani Jayapura", demikian
pernyataan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi yang dikutip
oleh Kompas.com.
Setelah Sentani, beberapa daerah di Papua yang
mengalami banjir terus bertambah. Mari berdoa dan ulurkan tangan untuk membantu
saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam ini.