Aparat keamanan dari anti-terorisme bekerja sama dengan polisi
setempat melakukan pengerebekan di dua gereja Baptis di Taraz, Kazakhstan pada 10
dan 17 Februari 2019 lalu. Penggerebekan ini dilakukan dengan alasan bahwa gereja itu melakukan ibadah tanpa seijin pemerintah.
Akibatnya, beberapa jemaat gereja pun dikenai denda. Mereka juga
diperingatkan untuk tidak melakukan ibadah atau doa di depan umum sembarangan. Jika tidak mereka akan dikenai sanksi sesuai dengan yang diterapkan pemerintah.
Aturan ini merupakan bentuk diskriminasi terbaru yang dialami
orang-orang Kristen Kazakhstan. Sebelumnya, orang Kristen juga kerap kali mengalami penganiayaan yang tak henti-hentinya di negara mayoritas Muslim itu.
Sementara terkait aturan denda baru ini, pejabat KOmite
Keharmonisan Sosial Balgabek Myrzayev mengaku kalau dia tak mendengar soal penggerebekan maupun denda yang dijatuhkan kepada orang Kristen itu.
"Hukum kami tidak melarang (umat beragama) beribadah,” katanya.
Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah sepakat untuk memberikan
sanksi bagi orang-orang yang melakukan kegiatan agama tanpa seijin pemerintah. Sanksi
itu diterapkan sesuai dengan keputusan pengadilan Kazakhstan untuk mendenda gereja di luar dari Dewan Gereja Baptis.
“Hukum kami tidak mengijinkan organisasi keagamaan yang tidak terdaftar dan aku tak punya hak untuk mengubah hukum,” katanya, seperti dikutip Cbn.com.
Baca Juga:
Lolos dari Kecelakaan Pesawat Etiopia, Pria Ini Ucapkan Syukur Kepada Tuhan
Satu Stafnya Jadi Korban Jatuh Pesawat Etiopia, Dewan Gereja-gereja Se-Dunia Ikut Berduka
Berdasarkan data dari Open Doors, Kazakhztan sebagai salah satu negara mayoritas Muslim masuk dalam daftar 34 besar negara yang tidak aman bagi kekristenan. Pembatasan kegiatan keagamaan dilakukan pemerintah dengan meningkatkan kontrol terhadap masyarakat, melakuan pengawasan ketat, penggerebekan dan penangkapan.
Umat Kristen sendiri mendapat pengawasan yang sangat ketat dan
tak jarang gereja diancam dengan dalih agama. Hal itulah yang membuat kondisi kehidupan
orang Kristen semakin terkekang.
Mari terus berdoa bagi orang Kristen yang teraniaya di
berbagai negara. Supaya di tengah penderitaan itu, mereka tetap teguh dan kuat untuk
terus menyebarkan dan memberitakan tentang Yesus kepada orang-orang yang belum
mendengar injil.