Tidak Lagi Seindah Dulu, Maka Inilah Yang Dibutuhkan Pernikahan Setelah 10 Tahun
Sumber: real story

Marriage / 12 March 2019

Kalangan Sendiri

Tidak Lagi Seindah Dulu, Maka Inilah Yang Dibutuhkan Pernikahan Setelah 10 Tahun

Naomii Simbolon Official Writer
4100

Seorang penulis buku bernama Gary Chapman pernah menulis bahwa, "Jatuh cinta adalah pengalaman yang emosional dan obsesif. Namun, emosi bisa berubah dan obsesi bisa memudar. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur obsesi dari 'jatuh cinta' adalah dua tahun. Untuk beberapa orang, mungkin bisa berlangsung sedikit lebih lama; beberapa orang lebih cepat. Tetapi rata-rata adalah dua tahun.”

Secara rasional, pasti dong kita tahu bahwa hubungan bisa berubah. Hubungan nggak mungkin sama ketika hari pertama menikah, lalu hari ke 1.900 kemudian hari ke 15.000. Untuk beberapa hal, ini memang hal yang baik, karena cinta memang tumbuh tetapi untuk cinta bisa bertumbuh harus ada sesuatu proses untuk mendorongnya.

Sama seperti tanaman, mereka membutuhkan udara, tanah dan air untuk mendorong pertumbuhannya, dan hubungan membutuhkan cinta, kepercayaan, waktu, kejujuran dan kesabaran untuk terus bertumbuh.

Sekarang pertanyaannya, sudah berapa lama kamu menikah?

Apakah sudah 20 tahun, atau masih 5 tahun?

Bagiamana rasanya? Apakah hubungan pernikahanmu masih penuh cinta seperti saat kalian baru 1 bulan pernikahan?

Atau kamu justru sudah disibukkan dengan banyak pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing, sehingga pernikahan berjalan begitu saja tanpa ada cinta yang benar-benar dibangun dengan baik?

Hubungan pernikahanmu, hubungan cintamu dengan istri/suami sangat mempengaruhi hubunganmu dengan anak-anak.

Jadi jangan heran jika jaman sekarang ada banyak anak-anak muda yang kehilangan identitas diri, tidak percaya akan cinta yang tulus, hanya karena melihat hubungan orangtuanya tak mesra, seharmonis itu, melainkan hidup tanpa cinta yang menggebu-gebu lagi.

Seperti tanaman tadi, meskipun usia pernikahan kamu sudah cukup lama sekalipun, tetaplah siram(i) supaya bertumbuh terus dan mekar serta dinikmati anak dan cucumu. Hubungan tak akan pernah bisa tumbuh sepenuhnya dengan cinta jika kamu cuma memperhatikan bagian-bagian tertentu saja.

1. Prioritaskan pasangan kamu, kendalikan ego kamu, serta mulailah bicara secara mendalam dengan pasangan kamu. Disengaja ya!

Untuk menjaga rumah tangga kamu bisa berjalan dengan lancar maka ada hal-hal yang perlu dibicarakan setiap hari.

Yang saya maksud bukan membicarakan tentang siapa yang pergi belanja, siapa yang harus cuti untuk menjaga anak-anak, atau siapa yang mengantar anak ke sekolah ya. Karena jika hanya ini yang dibicarakan maka sama sekali nggak akan berkontribusi dalam pertumbuhan hubungan kamu.

Kamu harus menyadari bahwa pasangan kamu kaya akan cerita, baik itu tentang perjuangan atau impian. Salah satu alasan mengapa Tuhan menyatukan kamu dengan pasanganmu adalah agar masing-masing memiliki seseorang yang bisa membantu mereka keluar dari pergumulan, kisah dan meraih impian.

Itu sebabnya kalian perlu bicara mendalam soal ini, bukan untuk memperbaiki, menyelesaikan atau membuat sesuatu terjadi tetapi berusaha memahami dan menciptakan ruang untuk saling mendengarkan.

Cobalah untuk menyediakan waktu meski hanya 15 menit bicara secara mendalam setiap hari. Baik itu sebelum tidur atau bangun tidur.

2. Nggak cuma berkorban ketika pacaran, menikah pun perlu berkorban dan itu harus disengaja!

Salah satu alasan mengapa Tuhan sangat peduli dengan pernikahan adalah karena melalui pernikahan kita bisa melihat cerminan betapa Yesus sangat mencintai gerejanya.

Cinta yang dimaksud di sini adalah cinta agape yang tak bersyarat melainkan abadi.

Kasih Yesus bagi kita begitu kuat sehingga Dia rela mati untuk kita, itu adalah sebuah pengorbanan.

Jadi, dalam pernikahan, kita juga harus berkorban satu sama lain.

Pernikahan yang baik adalah pernikahan dimana kedua orang saling berkorban untuk kepentingan pernikahan bukan untuk satu orang saja.

Dalam hubungan, khususnya pernikahan, sangat gampang bagi kita untuk terjebak dalam keegoisan, atau kebutuhan dan keinginan diri sendiri.

"Ketika dia melakukan A maka saya akan melakukan B."

Sampai akhirnya siklus ini nggak ada akhirnya. Percayalah, ini nggak akan membantu apa-apa dalam menumbuhkan cinta dalam hubungan kamu.

Tepatnya, lakukanlah percakapan intim dengan pasangan kamu. Beritahulah apa kebutuhan utama kamu dan gimana kamu bisa bekerja sama untuk memprioritaskanya, juga tanya apa kebutuhannya dan gimana kalian bisa memprioritaskannya demi hubungan yang lebih baik.

3. Lakukan hubungan seks secara sengaja, bukan karena pas ingin saja!

Kesibukan, stres, urusan anak-anak, jadwal yang saling bertentangan, berantem, sakit dan lain sebagainya tampaknya pernah dialami oleh kita semua dan mungkin itu bisa menjadi alasan untuk tidak bisa melakukan hubungan seks secara teratur.

Tetapi kamu harus tahu bahwa seks dalam pernikahan dianggap penting oleh Tuhan untuk kesehatan hubungan kalian. Seharusnya seks itu menyenangkan keduanya, nggak cuma seorang saja.

Mungkin ini nggak selalu terjadi, tetapi coba deh telusuri apa penyebab kalian kehilangan koneksi untuk melakukan seks secara teratur.

Bicaralah satu sama lain dan terbuka. Setelah sekian lama dalam pernikahan, gimana perasaan kalian berdua mengenai seks, apa yang menghalangi. Apakah masalah mental, masalah iman, emosional, atau fisik sehingga kehidupan seks kalian nggak sehat?

Lantas, jalan apa yang bisa dilakukan untuk kalian bisa kembali ke jalur seksualitas yang sehat?

Membangkitkan cinta dalam pernikahan perlu sebuah kesepakatan, karena dalam kesepakatan ada kuasa. Jadi bicarakan dengan pasangan kamu, jangan biarkan pernikahan kalian kendor hanya karena lamanya masa pernikahan.

Sumber : ibelieve.com
Halaman :
1

Ikuti Kami