Dewan Gereja-gereja se-Dunia atau World Council of Churches
(WCC) tengah berduka setelah satu orang staffnya Pendeta Norman Tendis jadi salah satu korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu, 11 Maret 2019 lalu.
Seperti diketahui, pesawat Boeing 737 Max 8 yang ditumpangi Pendeta
Tendis saat itu akan bertolak menuju Nairobi, Kenya. Namun baru beberapa menit
setelah lepas landas dari bandara internasional Bole di kota Addis Ababa, Etiopia, pesawat tersebut jatuh dan menewaskan sebanyak 157 penumpang di dalamnya.
Melalui Sekretaris Jenderal WCC Rev Dr Olav Fykse Tveit, pihak
WCC menyampaikan penghormatannya kepada Pendeta Tendis dan semua korban kecelakaan.
Dia mengatakan kalau masyarakat dunia telah kehilangan banyak orang-orang penting yang bekerja demi kepentingan banyak orang.
“Kami menyampaikan ucapan belasungkawa kami yang sedalam-dalamnya kepada semua korban yang ada di peswat. Kami sangat sedih karena kehilangan Pendeta Norman Tendis, yang dengan penuh semangat membuka jalan keadilan ekonomi dan lingkungan. Hal inilah yang jadi kerinduan dan visinya selama bertahun-tahun,” ucap Tveit dalam upacara penghormatan yang digelar di kapel gedung resmi WCC di Jenewa, seperti dikutip dari Christiantoday.com, Senin (11/3).
Baca Juga :
Alami Penyiksaan dari ISIS, Orang-orang Suriah Ini Pilih Terima Yesus
Coba Bunuh Sepupunya, Pria Ini Alami Mimpi Bertemu Yesus dan Akhirnya Bertobat
Sementara Profesor Isabel Apawo Phiri, Wakil Sekretaris Jenderal WCC memuji sosok Pendeta Tendis sebagai pribadi yang berkomitmen teguh.
“Norman mengikuti ucapannya. Dia berakar dalam dan
berkomitmen kepada jemaatnya dan rindu membagikan pengalaman dan visinya kepada keluarga oikumenis yang lebih luas,” kata Phiri.
Senada dengan Tveit, dia juga menilai jika sosok Pendeta Tendis
adalah pribadi yang getol memperjuangkan keadilan ekonomi dan ekologi baik di daerah-daerah, di komunitas dan bahkan di berbagai negara.
Seperti diketahui, Pendeta Norman Tendis adalah konsultan untuk
WWC yang bekerja membantu gereja menginvestasikan sumber daya mereka untuk
menciptakan planet bumi yang lebih baik. Dia bahkan baru saja akan menjalani tugas
barunya sebagai Majelis Lingkungan PBB yang akan dimulai sejak Senin, 11 Maret 2019 kemarin.
Selain itu, dia juga dikenal sebagai seorang Pendeta Lutheran
di Austria.
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas korban kecelakaan
pesawat Boeing 737 Ethiopian Airlines. Semoga semua keluarga diberi kekuatan dan
kemampuan untuk melewati masa-masa sulit ini.