Main HP dan Ngobrol Waktu Ibadah, Apakah Tuhan Marah?
Sumber: kompas.com

Kata Alkitab / 30 July 2023

Kalangan Sendiri

Main HP dan Ngobrol Waktu Ibadah, Apakah Tuhan Marah?

Lori Official Writer
12454

Gembala sidang Gereja Reformed Exodus Community, Pendeta Yakub Tri Handoko lewat akun Instagramnya menyampaikan pesan yang sangat menohok soal bagaimana seharusnya orang Kristen bersikap dihadapan Tuhan.

“Gereja yang toleran terhadap kebaktian yang asal-asalan tidak mempedulikan perasaan Tuhan.” demikian Pendeta Yakub menuliskan dalam postingan gambarnya.

Dia pun mencontohkan sikap dan kebiasaan orang Kristen yang sudah mulai menganggap sebuah kebaktian atau ibadah di gereja itu sebagai rutinitas agama semata. Akibatnya, rasa hormat kepada Tuhan sudah tak lagi ada.

“Sebagian orang Kristen menganggap kebaktian hanya rutinitas relijius. Sebuah penggalan dalam kehidupan. Akibatnya, kehidupan di gereja berbeda dengan di dunia. Bahkan dalam kebaktian pun tidak ada keseriusan. Datang terlambat, main HP, berbincang, dsb,” tulisnya.

 

Baca Juga :

Rasa Cemburu Itu Tinggal di Dalam Hati yang Tersembunyi, Apa Kamu Pernah Mengalaminya?

Inilah 3 Ujian Hidup yang Tuhan Ijinkan Terjadi Atas Hidup Kita

 

Meski sikap itu cukup mengganggu, tapi menurutnya gereja tampak membiarkan karena gereja lebih mementingkan sikap belas kasih.

“Sayangnya, gereja terlihat tenang-tenang saja. Tidak ada teguran. Tidak ada tindakan. Katanya mereka mau berbelas-kasihan seperti Tuhan. "Tuhan saja tidak marah", itu mungkin yang ada di pikiran mereka,” tulisnya.

Lalu Pendeta Yakub pun menjelaskan pandangannya soal ibadah yang sembarang di mata Tuhan. Dia mengambil ayat Yesaya 1: 11-15 dan Amos 5: 21-23 sebagai gambaran jelas tentang teguran Tuhan terhadap ibadah yang sembarangan.

“Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.” (Yesaya 1: 13)

Karena itu, Pendeta Yakub menegaskan supaya orang-orang Kristen menyadari kalau Tuhan itu kudus dan patut dihormati. Sama seperti waktu Samuel memperingatkan Saul atas persembahannya yang tak kudus di hadapan Tuhan (baca 1 Samuel 15)

“Tetapi jawab Samuel: “Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”” (1 Samuel 15:22 TB)

Tuhan sudah memberikan segalanya bagi kita. Nyawanya bahkan sudah dipertaruhkan demi dosa kita. Yang perlu kita renungkan adalah apakah kita pantas membalas semua pengorbanan besar itu dengan sikap menyembah atau beribadah yang sembarangan; suka bergosip waktu ibadah, main HP, dan gak peduli dengan firmanNya?

Mari minta ampun sama Tuhan, kalau mungkin kita sudah gak menghormati Tuhan dengan sikap dan cara kita menyembah Dia. Sebesar apapun persembahan yang kita sampaikan ke gereja gak akan berkenan di mata Tuhan kalau kita gak menjaga sikap kita dihadapanNya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami