Grup Black Metal Watain Ini Dilarang Konser di Singapura Karena Anti-Kristen!
Sumber: Yahoo

Internasional / 11 March 2019

Kalangan Sendiri

Grup Black Metal Watain Ini Dilarang Konser di Singapura Karena Anti-Kristen!

Puji Astuti Official Writer
3895

Sebuah band black metal dilarang melakukan konser di Singapura karena lagu-lagunya dianggap anti-Kristen. Pelarangan tersebut dibuat oleh Info-Communications Media dan Development Authority (IMDA) hanya beberapa jam sebelum pertunjukan akan dilakukan.

Grup band Waitan itu dibentuk pada tahun 1998 di Swedia, dan grup ini menjadi terkenal karena pandangan  Setanisme Theistik mereka.

“Saya melihat liriknya – ada empat huruf pada kata Yesus Kristus, pada Kekristenan, pada agama, menyalahgunakan lambang salib – segala sesuatu yang sudah keluar batas dimana saya tidak bisa melihat bagaimana kami bisa menyetujui (konser-red) itu,” demikian pernyataan Menteri Dalam Negeri Singapura K Shanmugam, pada Sabtu (09 Maret 2019) lalu.

Watain dijadwalkan tampil di Singapura Kamis lalu, tetapi konser mereka dilarang oleh Infocomm Media dan Development Authority (IMDA), setelah lembaga itu mendapat peringatan tentang “kekuatiran akan keamanan” dari Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga:

Perjalanan Iman Gitaris Band Metal Korn Brian 'Head' Welch Yang Cadas

Di Hadapan Para Pemimpin Komunitas Muslim Singapura, Pendeta ini Meminta Maaf

Sikap Menteri Dalam Negeri ini dibuat setelah ada keluhan dari pendeta-pendeta Kristen.

“Para pendeta Kristen, ketika mereka berbicara dengan saya berkata,’Kamu sangat, sangat keras ketika berhadapan dengan anti-Muslim, pesan anti-islam,’” demikian Shanmugam menjelaskan sambil mengacu pada dilarangnya kartun dari Denmark yang anti-Islam dan buku berjudul “Satanic Verses” tulisan Salman Rushdie.

Para pendeta itu menyatakan pada Shamugan bahwa lirik-lirik lagu grup band ini lebih parah dari kedua hal itu.

“Apa yang dikatakan oleh orang-orang ini (band Watain-red) justru lebih buruk, ini (apa yang dikatakan-red) ratusan kali lebih buruk tentang Kekristenan – bagaimana Anda bisa membiarkan saja?” demikian keluhan para pemimpin gereja yang sampai ke Menteri Dalam Negeri Singapura.

Mengakui adanya kebenaran dalam pernyataan para pemimpin gereja itu, Menteri Dalam Negeri membuat pendekatan berbeda dalam kasus ini. Walau demikian, ia menyatakan bahwa tidak semua band yang liriknya menentang Kekristenan akan dilarang.

Menurut Menteri Dalam Negeri banyak orang dalam komunitas multi kultur tidak mengerti bahwa konser tersebut anti-Kristen dan bahkan liriknya mengajak untuk membakar gereja. Ia pun menyoroti foto viral anak muda Melayu yang berfoto dengan band tersebut dengan mengacungkan jari tengah. Ia kuatir selanjutnya akan ada kelompok Kristen yang melakukan aksi balasan.

Untuk itu ia mengajak untuk mengedukasi anak muda tentang pentingnya memperlakukan orang lain seperti kamu harap dirimu diperlakukan.  Ia pun menegaskan jika ada konser sejenis yang anti-Islam, hal itu pun akan dilarang. Ia pun mengajak orang-orang Muslim Melayu membayangkan bagaimana perasaan mereka jika saat itu ada sekelompok etnis China yang berfoto mengacungkan jari tengah sebagai protes larangan konser tersebut.

“Jadi kita harus mengirimkan pesan bahwa ini bukanlah cara berpikir komunitas Muslim. Ini adalah pendukung grup black metal, mereka bukanlah komunitas mainstream,” demikian tegas Shanmugam.

Serupa dengan Indonesia, Singapura adalah negeri dengan komunitas multi etnis, budaya dan agama. Tentu saling menghormati dan menjaga kesatuan dalam kebhinekaan sangatlah penting. 

Sumber : Channelnewsasia.com
Halaman :
1

Ikuti Kami