Setelah Kematian Pendetanya, Jemaat Gereja Ini Tetap Setia Hadiri Ibadah Minggu
Sumber: NBC 5

Internasional / 5 March 2019

Kalangan Sendiri

Setelah Kematian Pendetanya, Jemaat Gereja Ini Tetap Setia Hadiri Ibadah Minggu

Lori Official Writer
2909

Jemaat Gereja Baptis Mount Zion di Sandbranch masih tampak menghadiri ibadah minggu tanpa pendeta mereka, Eugene Keahey, yang meninggal bersama keluarganya setelah rumahnya yang berlokasi di Cedar Hill kebakaran pada Kamis, 28 Februari 2019 lalu.

Istrinya Deanna dan putrinya Camryn yang masih berusia 15 tahun turut meninggal dalam kebakaran yang terjadi pukul 4.30 pagi itu.

“Separuh dari dirimu dikuasai rasa takut sepanjang minggu. Butuh banyak keberanian untuk keluar dari (situasi) ini, tapi inilah yang diinginkan oleh pendeta (Eugene Keahey) untuk kita lakukan,” ucap direktur musik Gereja Mount Zion Baptist Maurice Hale, seperti dikutip Nbcdfw.com, Senin (4/3).

Hale mengatakan, semasa pelayanan Pendeta Keahey dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di gerejanya dibanding di rumah. Kepergian sang pendeta membuat semua jemaat sangat terpukul.

“Kami patah hati, tapi kami harus terus maju,” katanya.

Jessica Garcia yang baru bergereja selama dua minggu di sana juga merasakan hal serupa dan dia datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Pendeta Keahey. “Dia orang yang sangat ramah. Dia sangat baik,” kata Garcia.

Seperti diketahui, Pendeta Eugene Keahey ditemukan tewas bersama istri dan anak perempuannya di rumah mereka yang terbakar. Satu anak perempuannya yang lain berhasil diselamatkan oleh polisi dari lantai dua tak lama setelah tiba di lokasi.

Keahey adalah ayah dari empat anak. Dia tinggal bersama istri, dua putri dan keluarga besarnya di sana. Sementara anak laki-laki dan putrinya yang lain diyakini tidak ada di tempat saat kebakaran terjadi.

Baca Juga :

Pendeta Afrika yang Viral Bangkitkan Orang Mati Ini Malah Dituntut Secara Hukum, Duh!

Kabarkan Injil di Jalanan, Pria Ini Malah Dituduh Rasis, Kog?

Di mata para jemaat, Keahey adalah sosok pendeta yang sangat murah hati. Dia bahkan suka membantu orang-orang yang membutuhkan. Pada tahun 2016, dia melobi penyediaan air minum yang aman untuk komunitas Sandbrach yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan kalau Keahey meninggalkan pesan yang tak biasa di akun media sosialnya. Sesaat sebelum kebakaran pada pukul 3.57 pagi, sang pendeta memposting pesan  tersirat yang merujuk pada keadaan sulit yang dialaminya. Setelah itu dia mengakhiri dengan kata ‘Selamat Malam Kalian’.

Selain itu juga ditemukan bahwa belakangan ini Keahey dan istrinya sedang berada dalam kesulitan keuangan. Bahkan rumah yang mereka tempati tersebut sudah dilelang pada bulan lalu.

Sumber : Christianpost.com/Nbcdfw.com
Halaman :
1

Ikuti Kami