Kabar duka datang dari
keluarga Mikha Tambayong, sang mama Deva Tambayong yang sekaligus manajernya
berpulang ke rumah Bapa pada Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya sang ibunda sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit
Premier Jatinegara karena penyakit autoimun.
Kesedihan mendalam
tentu dirasakan oleh Mikha, terlebih ia tidak bisa berada di sisi sang bunda di
saat-saat terakhirnya, karena ia harus tampil di acara Java Jazz Festival 2019.
Mendengar kabar meninggalnya sang ibunda, Mikha langsung meninggalkan acara dan
menuju rumah sakit.
"Mikha itu anak tunggal selalu sama ibunya, papanya juga kerja di luar negeri. Dan dari awal kerier Mikha didampingi sama mama nya, pasti terpukul lah," demikian pernyataan Putri, kakak sepupu Mikha yang dirilis oleh Tribunnews.com, Minggu (3/3/2019).
Baca juga :
Kematian, Ketika Roh Manusia Meninggalkan Bejana Tanah Liat
Sedihnya Kehilangan Orang Terkasih, Inilah 3 Pelajaran Yang Bisa Dipetik
"Cuman karena dukungan
dari kita, keluarga, dan teman-temannya. Mikha juga selalu berpegang teguh sama
Tuhan Yesus, saya yakin Mikha kuat," demikian tambahnya.
Jenasah ibunda
kemudian dibawa ke rumah duka di kawasan Tebet Barat pada Minggu malam, dan
disemayamkan di sana hingga Selasa (5/3/2019) nanti baru rencananya akan
dimakamkan.
Kehilangan seseorang yang sangat kita kasihi tentulah sangat berat, namun Alkitab menuliskan bahwa “Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.” (Mazmur 116:15). Ya, tidak ada satupun kejadian di dalam hidup ini
yang terluput dari pandangan dan rancangan Tuhan, termasuk juga kematian.
Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa mereka yang percaya pada Yesus Kristus
kematian bukan lagi hal yang menakutkan, karena kita kembali ke rumah Bapa
dimana tidak ada lagi isak tangis dan penderitaan.
Semoga
Mikha tetap kuat menghadapi kehilangan ini ya, kiranya penghiburan dari Tuhan
mengalir dalam hatinya dan seluruh keluarganya.