Mengandung dan memiliki anak kerap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan berkeluarga. Anak sering dianggap sebagai pelengkap cinta. Karenanya kehadiran mereka banyak ditunggu oleh para pasangan muda.
Kamu suka sama anak kecil? Sering disemangati oleh orangtua atau teman untuk segera menikah biar punya anak?
"Pokoknya punya anak itu menyenangkan banget. Buruan nikah deh, biar segera punya anak."
Memang sih, memiliki anak itu sangat indah. Karenanya Tuhan
mempercayai kita seseorang untuk dididik. Tuhan mempercayai kita sebagai pemimpin, guru sekaligus sahabat untuk anak-Nya yaitu anak kamu.
Tetapi jangan senang dulu, karena ada beberapa nasihat atau
bisikan dari orang lain yang terkesan baik tetapi tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah.
1.
"Pernikahan itu adalah tanah subur untuk membangun rumah dan membesarkan anak-anak."
Terdengar manis ya? Tetapi apa yang perlu kita ketahui bahwa
tujuan dari pernikahan diciptakan bukan untuk membangun rumah tangga dan membesarkan anak-anak loh.
Tujuan utama Tuhan membuat sebuah pernikahan, ada di Kejadian 2:22, 24, "Dan dari tulang
rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang
perempuan lalu dibawahNya kepada manusia itu...Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."
Coba baca baik-baik dan berulang, apa yang Tuhan katakan?
Yap, Dia berfirman supaya lelaki meninggalkan keluarganya dan
bersatu dengan wanita tersebut serta menjadi satu daging. Lantas, apa artinya?
Wanita dan pria menjadi satu daging karena memiliki tujuan yang utama yaitu berjalan selaras dengan Tuhan.
Pernikahan adalah cara Tuhan untuk kamu dan pasangan bisa bersama sampai maut memisahkan dalam mengerjakan kehendakNya, berjalan selaras denganNya.
2. "Bayi itu manis dan sederhana."
Mengurus bayi itu mah mudah, cukup diberi makna, mereka akan sendawa lalu menidurkan mereka- selesai.
Kenyataannya tidak. Bayi kamu yang sudah menghabiskan lebih
dari 30 menit dan berusaha menenangkan bayi yang kolik pastilah tahu bahwa
mereka nggak semanis dan sesederhana seperti yang kamu dengar dari orang lain. Itu malah cukup sulit.
Berkat kecil dari Tuhan ini justru mengajarkan kita gimana
memberi perhatian penuh, terutama pas jam 2 pagi, dia rewel sementara kamu
kelelahan dan suami kamu juga hanya diam saja, lalu kalian saling suruh
menyuruh hingga suasana bisa saja menjadi berubah. Memancing emosi satu sama lain, bisa saja.
Jadi nggak sesederhana dan semanis itu kan?
Akan ada saatnya juga, bayi menuntut perubahan total dalam rutinitas kamu biasanya, yang sering bikin kamu sulit tidur dan cemas.
Tapi gimana pun, membesarkan anak-anak dengan kasih dan cara Tuhan itu adalah komitmen 24 jam per hari selama seminggu dari kamu dan suami.
Kalian butuh kekuatan Firman Tuhan untuk itu dan berlutut memohon bantuan sampai dia besar hingga memiliki cucu.
"Sehingga telingamu memperhatikan hikmat,
dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru
kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau
mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan
mendapat pengenalan akan Allah.Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari
mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.Ia menyediakan pertolongan bagi
orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya."(Amsal 2:2-7)
3. "Amukan anak yang berusia 2 tahun itu, lucu banget."
Pernah nggak kamu melihat video anak remaja berteriak kata-kata kasar kepada orantuanya?
Ini adalah sebuah pemberontakan!
ARTIKEL TERKAIT :
Apa Kata Alkitab Tentang Menghadapi Anak Yang Memberontak?
Kemarahan anak remaja seperti itu harus ditangani sejak mereka berusia 2 tahun.
Kalau tidak, maka amarah itu akan terus berubah menjadi
varietas lain yang akan terus menghantui mereka hingga dewasa. Hal itu bisa
membuat mereka tumbuh menjadi anak yang pemberontak, kurang disiplin, dan
terhilang dari Tuhan. Ketika itu terjadi, maka mereka bisa bergaul dengan parah, narkoba, mau bunuh diri, membunuh bahkan melakukan perdagangan manusia.
Jadi, jangan anggap hal kecil itu sesuatu yang sepele dan lucu ya. Pikirkan dampaknya ke depan.
Ajar anak-anakmu soal Firman bahwa mereka harus mendengarkan
kamu, serta pastikan kamu mengajarkan sesuatu yang sesuai dengan kebenaran Firman Allah.
"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Keluaran 20;12)
Memiliki anak memang sebuah keberuntungan yang luar biasa,
tetapi jangan tertipu dengan bisikan indah mengenai serunya memiliki anak.
Bijaksana dan berhikmatlah dalam mendengarkan dan menjalaninya supaya kamu
mampu untuk tetap mendidik anak dalam kebenaran Firman Allah sehingga mereka bertumbuh menjadi terang.
Teruslah berdiam dalam hadirat Tuhan, dan minta pertolongannya. Kalian sangat membutuhkan itu untuk anak-anak kalian dan masa depannya!
Sumber : crosswalk | Jawaban