Para
pendeta yang tergabung dalam Asosiasi Pendeta Indonesia (API) dan pendeta dari berbagai
gereja di Sulawesi mendapat kunjungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kunjungan
ini sendiri berkaitan dengan kegiatan Solidarity Tour Sulawesi yang digelar oleh PSI selama 8 hari.
Bersama para
pendeta, PSI membahas soal ancaman intoleransi yang terjadi di berbagai daerah
di Indonesia dan cara pencegahannya. Mereka meyakinkan supaya kaum minoritas seharusnya tidak mengalami tindakan intoleransi dalam bentuk apapun.
Sekretaris Jenderal
PSI Raja Juli Antoni mengungkapkan dari 7 kota yang dikunjungi (Mamuju, Mamasa,
Toraja, Palopo, Poso, Palu dan Makassar), PSI akan menggelar pertemuan dengan 4 sinode dan 1 keuskupan agung di Sulawesi.
Di Mamasa, PSI
bertemu dengan Sekretaris Umum Sinode Gereja Toraja Mamasa Yusuf Artha dan Ketua Umum (Ketum) Sinode Gereja Toraja Musa Salusu.
“Kami menyempatkan bertemu dengan tokoh agama terutama pemimpin sinode dan keuskupan. Kita berdiskusi mengenai ancaman intoleransi dan strategi mengatasinya,” kata Antoni, seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (26/2).
Baca Juga :
Bikin 'Kebohongan Award', Grace Natalie dan 3 Pihak PSI Lainnya Dipolisikan
PSI Bakal Ketemu Pimpinan Gereja-gereja Sulut, Ini Loh Isi Bahasannya….
Adapun tujuan
akhir PSI menggelar kunjungan ini adalah untuk mendukung undang-undang (UU) yang
bisa melindungi semua masyarakat Indonesia untuk menjalankan dan menganut keyakinan
yang dipercayai sekelompok orang. PSI sendiri mendapat dukungan dari para pemimpin
gereja yang mereka temui dan mengapresiasi politik ideologis partai pimpinan Grace Natalie itu.
“Mereka mengapresiasi
politik ideologis PSI sebagai partai nasionalis sejati, bukan partai nasionalis
gadungan,” kata Antoni.
Seperti diketahui,
PSI akan maju di pemilihan legislatif 2019 mendatang dan telah mengirimkan para
calonnya untuk menduduki posisi startegis di DPR RI.