Akhirnya Kutemukan Jodoh Dari Tuhan di Usia 43 Tahun - Samuel Dima
Sumber: Jawaban.com

Family / 1 June 2021

Kalangan Sendiri

Akhirnya Kutemukan Jodoh Dari Tuhan di Usia 43 Tahun - Samuel Dima

Budhi Marpaung Official Writer
19572

 

Di saat anak-anak sekolah sudah ada yang berpacaran, Samuel Dima justru belum pernah sama sekali. Usianya sudah 37 tahun, tetapi masih menjomblo. Bukan hanya beban mental, tetapi sudah beban segala-galanya.

Menjawab pertanyaan tentang jodoh dari sang mama adalah hal yang terberat. Bukan hanya karena belum menemukan orang yang tepat, tetapi belum ada wanita yang mau diajaknya untuk berumah tangga.

“Setiap hari pasti ditanyain, kapan, kapan nikahnya, kapan nikahnya, mana jodohnya, sampe saya sebel, sebel banget dengan mereka ini,” ujar Samuel.

Samuel memiliki seorang teman yang biasa ia sapa Ken. Saat berkumpul dengan Ken dan sejumlah teman yang lain, mereka suka membuat status jomblonya sebagai bahan lelucon. Padahal, mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan sangatlah menyakiti hatinya. Walaupun di saat kejadian tersebut ia tertawa bersama mereka.

Hidup ini tidak adil. Samuel menganggap kehidupan orang lain lebih baik dari dirinya. Sebenarnya ia ingin sekali merubah keadaan dirinya, tetapi ia tidak sanggup.

 

Baca Juga: [VIDEO] #KataAlkitab: Jodoh Itu Cari Sendiri atau Tuhan Yang Kasih?

 

Di saat ia sedang merenungkan akan kesendiriannya, sebuah kabar menyedihkan datang kepadanya. Tanpa diduga-duga, mama yang selama ini ia paling hormati dan kagumi dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya.  

“Itu adalah pukulan yang terberat kenapa sampe mama meninggal, saya belum bisa mengabulkan keinginannya untuk membawa seorang wanita untuk diperkenalkan kepadanya,” tutur Samuel.

Tidak sanggup menahan beban yang begitu berat ketika itu, ia pun memutuskan untuk lari ke tanggul. Di tanggul itulah ia berteriak: “Tuhan, tolong supaya saya bisa seperti pria-pria yang lain, punya keluarga, punya anak.”  


Setelah kejadian di tanggul itu, ia pun berdoa. Di saat itu, di hati Samuel seperti ada yang mendorongnya mencari pulpen dan kertas. Tiba-tiba, muncul di pikiran dan hatinya bahwa ia akan menikah. Bukan itu saja, suara itu pun mengarahkan untuk menuliskan kriteria perempuan yang akan mau ia nikahi.

“Percaya atau tidak, terjadi atau tidak, tetapi yang jelas saat itu saya belajar taat,” kata Samuel.  

Setiap hari ia mendoakan catatan tentang kriteria pasangan hidupnya. Satu tahun berlalu, belum ada terlihat jawaban. Sempat muncul keraguan apakah suara yang didengarnya di hati kala itu adalah suara Tuhan atau bukan. Namun, ia tetap mengambil keyakinan dan bertindak.  

Satu perempuan menolak, dua orang perempuan menolak, sampai setiap perempuan yang bertemu dengannya menyatakan tidak. Alasan para perempuan itu menolak tidak lain tidak bukan karena fisik dan menganggap dirinya tidak selevel dengan mereka.

Jika sebelum-sebelumnya begitu berapi-api untuk mencari pasangan hidup, kenyataan tetap tidak ada pasangan di saat itu membuatnya sedikit pasrah.

Suatu hari, ketika sampai di kantor, ia bingung dengan orang-orang di kantornya yang memberinya selamat. Bingung, ia pun mendatangi seorang rekan kerja. Lewat info orang tersebut akhirnya ia tahu bahwa catatan pribadinya telah difoto copy oleh teman kantornya, Ken dan ditempelkan di ruang terbuka.

“Saya marah besar sekali. Karena apa? Karena itu catatan pribadi saya tentang kehidupan saya, tentang masa depan saya, kenapa diungkapkan ke orang lain? Ini penghinaan namanya, saya marah,” imbuh Samuel.

Namun begitu, ia mendapatkan sebuah penghiburan bahwa Tuhan pasti tidak akan mempermalukan umat-Nya dan diri-Nya. Ia beriman bahwa apa yang ditulisnya di catatan pribadinya, Tuhan pasti genapi.

 

Baca Juga: [VIDEO] #KataAlkitab: Pasangan Beda Agama, Ini Kata Alkitab!

 

Waktu pun berlalu. Ada seorang teman yang tiba-tiba mencoba untuk memperkenalkannya dengan seorang perempuan yang orang tersebut kenal. Tidak ingin gagal untuk kesekian kalinya, tawaran itu ia anggap angin lalu saja. Akan tetapi, teman tersebut ternyata tetap mengirimkan nomor kontak perempuan kenalan temannya itu. Ling Anita, demikian nama perempuan tersebut.

Walau awalnya menolak, tetapi entah mengapa hati Samuel begitu gelisah. Seperti ada dorongan yang membuatnya untuk menghubungi Ling. Benar, ia pun akhirnya menghubungi perempuan tersebut.  

“Saya waktu ngobrol dengan dia, saya menikmati obrolan itu dengan dia. Pagi, siang, malam, kami telepon-teleponan. Setelah tiga bulan, dalam usia saya 41 tahun, saya memberanikan diri untuk bertemu langsung dengan wanita ini,” ungkap Samuel.

Pertemuan Samuel dan Ling pun terjadi. Kaget, itulah reaksi Ling ketika melihat Samuel. Perempuan tersebut tidak menyangka ternyata laki-laki yang ditemuinya begitu menyeramkan.

Samuel bukannya tidak menyadari. Ekspresi yang ditampilkan Ling membuatnya sempat berpikir ia akan kembali ditolak seperti perempuan-perempuan sebelumnya.

“Puji Tuhan lega hati ini, dia tidak nolak, tetapi dia juga tidak menerima. Karena dia bilang kita jalanin aja dulu. Setelah sekian lama tidak ada wanita yang saya ajak bicara sebagai teman curhat, hari itu ketika kami berbicara saya merasa ada teman untuk curhat,” ucap Samuel.


Satu bulan hubungan dijalani, Samuel pun memberanikan diri untuk menjadikan Ling sebagai istrinya. Sungguh luar biasa ternyata jawaban Ling kepadanya adalah ia siap menikah dengan dirinya.

Setelah melalui berbagai proses, Samuel mendatangi rumah orang tua Ling. Di hadapan ayah dan ibu pihak perempuan, ia pun menyampaikan maksudnya.

Kembali angin segar diterimanya. Ayah dan ibu Ling menyambut baik pinangannya kepada anaknya.

“Luar biasanya, saya bersyukur karena ternyata Tuhan menjawab doa saya dan catatan saya, Tuhan juga jawab. Tuhan luar biasa dahsyat, ajaib, melakukan hal-hal yang mustahil dalam hidup saya,” imbuh Samuel.  

 

Baca Juga: Wanita Malam yang Temukan Cinta Sejati di Gereja

 

Pada usia 43 tahun, Tuhan memberkati Samuel secara luar biasa. Ia mendapatkan istri yang baik. Tidak lama dari itu, keduanya dikaruniakan buah hati yang sehat juga.

“Jangan pernah ragu, jangan pernah takut, jangan pernah bimbang dengan kehidupanmu, masa depanmu. Tuhan punya rancangan terbaik. Kalau Tuhan bisa beracara dalam hidup saya, Tuhan bisa beracara dalam hidupmu. Yakin!” pungkas Samuel Dina.


Kamu diberkati dengan artikel-artikel kami? Mari dukung kami untuk terus menghasilkan konten-konten terbaik di website ini dengan menjadi mitra Jawaban.com. 

Buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk.

 

DAFTAR DI SINI


Sumber : Solusi TV | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami