Keluarga adalah satu faktor terbesar yang disusupi si iblis untuk
menghancurkan rencana Allah atas dunia. Keluarga ini tentu saja dihasilkan dari sebuah pernikahan.
Atas rancangan Tuhan sendiri, pernikahan adalah sesuatu yang indah. Tapi di sisi lain, si iblis gak suka dengan itu.
Itu sebabnya si iblis akan terus menyerang pernikahan dengan beragam
taktiknya yang berusaha untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10: 10) dengan percaya 8 hal ini.
1. Keinginanmu lebih penting daripada firman Tuhan
Ini adalah kebohongan terbesar si iblis untuk mengelabui manusia
bahkan sejak Adam dan Hawa di Taman Eden. Si iblis berusaha menyakinkan manusia kalau mereka juga punya hak untuk bisa melakukan keinginannya sendiri.
Bisa saja si iblis membisikkan kamu beberapa hal ini, seperti
kompromi dengan pernyataan kalau ‘Tuhan mau kamu bahagia jadi gak masalah kalau
kamu mengikuti kata hatimu sendiri’, atau ‘Tuhan gak mau kamu jadi budak suamimu,
jadi jangan jadi wanita yang mau diperbudak suami.’ Dan ada banyak hal yang mungkin
kamu kompromikan dalam pernikahan, dimana kamu merasa hal itu baik-baik saja padahal jadi alat si iblis untuk merusak pernikahanmu.
2. Kamu layak mendapatkan lebih dari suamimu
Kalau kamu sudah menikah lebih dari satu tahu, pasti ada
pertanyaan yang muncul dari dalam pikiranmu. Salah satunya adalah ‘Apakah aku bahagia?’
Kamu bahkan mulai membandingkan pernikahanmu dengan pernikahan orang lain. Hal ini
membuatmu percaya kalau kebahagiaan adalah ukuran pernikahan yang baik. Apalagi
di masa hidup yang dipenuhi dengan pamer kehidupan pernikahan di sosial media. Membuatmu
semakin percaya dengan dusta si iblis dan menyalahkan pasangan. Akibatnya, pernikahan mulai dibumbui dengan pertengkaran dan tuntunan berlebihan dari pasangan.
3. Kesepian membuatmu menyalahkan pasangan
Kesepian adalah salah satu alat paling efektif yang dipakai si iblis untuk menghancurkan pernikahan.
Si iblis tahu kalau kita dirancang untuk berkonunitas dan bersekutu
satu sama lain. Dia tahu belum kapan kita aktif di dalamnya dan kapan kita tidak
aktif. Saat kita sedang jauh dari komunitas, saat itulah si iblis mulai menyerang dengan pikiran-pikiran negatif yang merusak pernikahan.
4. Kamu merasa lebih benar dari pasangan
Salah satu celah yang juga dipakai si iblis untuk merusak pernikahan
adalah kesombongan kita. Saat kamu sudah mulai merasa lebih benar dari pasangan, saat itulah perpecahan dimulai.
Si iblis berusaha membuatmu percaya kalau kesalahan pasanganmu tak pantas diampuni. Akibatnya, tak lagi ada kesatuan dan kesepakatan dengan pasangan. Sehingga pernikahanmu hanya dibumbui dengan kepahitan dan kekecewaan.
Baca Juga :
Jangan Mau Dikibuli, Ini 5 Dusta Iblis Soal Pasanganmu yang Tidak Perlu Kamu Percayai!
Suka Bertengkar Perkara Barang-barang di Rumah? Berdamai dengan 5 Tips Marie Kondo Ini
5. Kamu pantas diperlakukan lebih oleh pasanganmu
Si iblis sangat suka menyerang kita saat kita lelah, sakit, lemah
secara emosional, direndahkan secara rohani. Karena dia seperti singa yang berkeliaran mencari mangsa yang siap diterkamnya.
Walaupun dia tidak bisa menyentuh status rohanimu dengan Allah, tapi dia bisa berupaya untuk melukai kesaksianmu dan membuat hidupmu sengsara.
6. Menjadikan ayat alkitab sebagai tameng
Kamu dan pasangan bisa saja tanpa sadar menjadikan Alkitab sebagai
tameng untuk membenarkan diri. Bukan hanya itu, ayat ini bahkan bisa digunakan untuk menyerang atau menguasai pasangan sesuai dengan keinginannya.
7. Mulai tak percaya dengan janji dan firman Tuhan
Biasanya pernikahan akan sangat mudah diserang si iblis saat pasangan
menikah sedang dalam keadaan ekonomi yang buruk. Saat mulai gak lagi percaya Tuhan,
si iblis akan mengambil alih dan membawa pasangan menikah hidup sesuai dengan yang
mereka mau. Salah satu akibat dari hal ini adalah banyaknya perceraian dalam pernikahan Kristen.
8. Anak-anak lebih penting dari pernikahanmu
Ada banyak ibu-ibu yang percaya dengan hal ini. Mereka berpikir
kalau dalam pernikahan anaklah hal yang terpenting untuk diperjuangkan. Sementara
hubungan suami istri terabaikan. Pada akhirnya, pasangan tak lagi merasa bahagia dan memilih untuk mencari kebahagiaan dari luar rumah.
Itu sebabnya setiap pernikahan membutuhkan campur tangan
Tuhan. Karena tanpa Tuhan mudah bagi si iblis untuk memporakporandakan pernikahan
dengan segala kebohongannya.
“Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:
10)