Melakukan Hubungan Seks Sebelum Nikah? Masihkah Ada Anugerah Tuhan Untukku?

Single / 22 February 2019

Kalangan Sendiri

Melakukan Hubungan Seks Sebelum Nikah? Masihkah Ada Anugerah Tuhan Untukku?

Naomii Simbolon Official Writer
8160

 

Hawa duduk di tempat tidurnya sambil menyandarkan kepalanya. Peristiwa malam itu terus terngiang dibenaknya. "Aku tak percaya bahwa aku akan membiarkan diriku melangkah sampai sejauh ini. Lagi dan lagi," pikirnya dengan frustasi.

"Mengapa hal ini sulit sekali kulepaskan? Apakah orang Kristen lainnya seperti aku? Meski begitu, Tuhan tetap tidak menyerah sampai saat ini untuk mengingatkanku bahwa itu dosa.Tapi..."

Malam itu, Hawa keluar dengan pacarnya. Sudah niat tak melakukan seks lagi, mereka justru jatuh berulang kali. Dia sudah berusaha menjelaskan kepada pasangannya dan sepakat untuk tidak melakukannya, tetapi malam itu Hawa melewati batasan seksual yang dia tahu bahwa sebagai orang Kristen seharusnya tak melakukan itu. Dia frustasi!

Mungkin beberapa dari kamu yang membaca ini, memiliki posisi yang serupa dengan Hawa. Mungkin kamu sudah melakukan hubungan yang terlalu jauh sebelumnya  bahkan nggak hanya sekali tetapi berulangkali, dan sederetan intimidasi mulai menyeret kamu dan merasa bahwa Tuhan sangat jauh dan "aku sangat berdosa pada Tuhan. Aku lelah atas diriku."

Jika itu yang kamu pikirkan,maka  aku ingin mengingatkan kamu mengenai respon Allah pada perempuan yang tertangkap basah melakukan perzinahan.

Masih ingat?

Saat fajar menyingsing Yesus muncul di Bait Suci, dimana semua orang berkumpul dan Dia duduk mengajar, lalu para orang-orang Farisi datang menyeret seorang wanita yang tertangkap melakukan perzinahan. Mereka memaksanya berdiri di tengah-tengah keramaian itu. Bisa kamu bayangkan, betapa malunya wanita itu?

Nggak cuma itu, mereka berkata ke Yesus mengenai perempuan itu, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Saya tidak bisa bayangkan gimana sedihnya wanita itu, merasa tak berharganya dia, dan betapa bersalahnya dia atas dirinya.

Tetapi, ajaib dan luar biasa! Yesus hanya merespon dengan membungkuk dan menulis di tanah dengan jarinya, lalu berdiri tegak dan berkata, "Barang siapa diantara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7)

Setelahnya, Yesus mengizinkan wanita itu pergi dan berkata, "Aku pun tak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang." (Yohanes 8:11). Wow!

1. Kebenaran yang harus kamu tahu adalah bahwa kamu nggak sendirian, kawan!

Pas Hawa duduk memikirkan kelemahannya, dia berkata 'apakah cuma dia yang seperti ini atau nggak?' maka jawabannya adalah tidak.

Hal itu berlaku pada kamu. Ada banyak orang diluaran sana yang juga berjuang dalam hal serupa ini.

Wanita yang terlibat dalam dosa perzinahan nggak sendirian, karena pria yang bersamanya pun bersalah.

Dosa seksual juga dialami oleh beberapa nabi terkenal di Alkitab, misalnya Daud. Dari dulu hingga saat ini, semua orang bergumul dengan dosa seksual kok. Dari zaman Alkitab hingga zaman kamu, semuanya berjuang untuk lepas. Jadi kamu nggak sendirian.

Fakta lain yang harus kita tahu ada di Roma 3:23:"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. " Inilah sebabnya mengapa nggak satu orangpun yang berani lempar batu ke perempuan itu, karna semua orang telah berdosa meski dosanya berbeda-beda.

Setan sangat menyukai ketika kita merasa sendirian, karena perasaan itu membuat kita merasa tak berdaya.

Jadi, jangan biarkan suara setan lebih kencang dari suara Tuhan. Sudah saatnya memberitahu Setan dan percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu nggak sendiri.

2. Kebenaran yang kedua, penghukuman berasal dari Tuhan bukan dari manusia.

Seperti yang sudah aku bilang di atas, bayangin betapa malu dan bersalahnya wanita itu? Dia mungkin ingin bunuh diri, dan tak melihat wajah semua orang yang menghakiminya. Dan mungkin kamu pun demikian saat ini.

Para pemimpin agama di Alkitab sangat senang mengutuki wanita ini dan mencoba menggunakannya untuk melawan Yesus serta memakai Hukum Taurat segala.

Ketahuilah, bahwa Setan pun bekerja dengan cara yang sama saat ini. Dia menggunakan penghukuman untuk menciptakan rasa bersalah, sehingga kamu malu dan merasa tak layak.

Dia ingin kamu berpikir bahwa kamu sudah keterlaluan, nggak akan pernah bisa pulih dan kembali menjadi baik.

Dia menggunakan dosa yang sudah kamu lakukan malam itu, sebagai alat untuk menunjukkan kepada Yesus bahwa salah satu dari anak-anakNya sudah mengacau.

Namun, seperti yang dikatakan di Yohanes 3:17,"Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."

Jadi, Yesus datang bukan untuk mengutuk dosa kamu justru Ia menyelamatkan kamu seperti kepada wanita itu. Dia nggak menghukum kamu.

Dia seperti ayah kita yang pengasih, memanggil kita untuk bertobat. Tuhan nggak ingin kita merasa dipukuli atau nggak berharga. Untuk menemukan kebebasan dari perasaan ini, ayo terus dibaca ya!

3. Kebenaran yang ketiga adalah bahwa Tuhan akan terus mengampuni kamu. Duh, cintanya memang luar biasa ya atas kita. Terharu!

Meminta pengampunan dosa sepertinya pernyataan yang sederhana ya. Tapi siapa diantara kamu yang sudah meminta ampun tetapi kemudian bertanya "Benar nggak sih Tuhan mengampuni aku dengan serius?"

Akhirnya kita meminta ampun atas dosa yang sama berulang kali.

Sama seperti Hawa awalnya, kita mungkin berpikir bahwa kesabaran Tuhan ada batasnya atau Dia nggak mungkin melulu mengampuni sementara kita terus-terusan bikin dosa.

"Nggak mungkin, dalam sebulan, hampir 7 kali aku minta ampun dan setelahnya jatuh lagi di dosa yang sama. Apakah Tuhan mau ampuni aku kalau aku kembali lagi?" Mungkin begitu pikirmu.

Tapi dalam Matius 18:22, Yesus mengatakan bahwa kita harus saling mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh.

Dalam ayat ini, pada dasarnya Yesus sedang mengatakan bahwa pengampunan tidak akan pernah berakhir. Itupun berlaku pada kamu hari ini.

Sebagai orang Kristen, kita akan berdosa, dan setiap kali kita perlu meminta pengampunan.

Namun ingat ya, Yesus berkata kepada wanita itu: Jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang. Terus berjuang!

4. Kebenaran yang harus kamu catat setelah membaca (poin) ketiga itu adalah membuat batasan untuk diri kamu.

Kata-kata terakhir yang dikatakan Yesus kepada wanita yang tertangkap perzinahan itu adalah,"...Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."(Yohanes 8:11)

Jadi, gimana caranya kita mengatasi keinginan berdosa yang sedang kita perjuangkan? Jawabannya adalah dengan menetapkan batasan.

Roma 13:14 menyatakan: "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya."

Artinya kamu harus menjauh dari dosa itu, jika sudah tahu pasanganmu mengajakmu melakukan dosa padahal sudah mengetahui kebenaran, maka kamu harus putuskan dia. Ingat kisah Yusuf, larilah menjauh dari godaan seksual.

Jika ingin kencan, berkencanlah di tempat umum, bersama teman-teman komunitas.

Memegang teguh dan membuat batasan akan membuat situasi dosa tercegah.

Teman, saya mau beritahu bahwa tak peduli seberapa jauh kamu sudah melewati garis batas dalam berpacaran orang Kristen, kamu akan tetap bisa kembali. Ingatlah bahwa ada rahmat untuk semua kesalahan kamu dan tetap berjuang supaya dosa ini nggak menjadi sebuah kebiasaan. Saya berdoa semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasimu untuk terus berjalan dalam kebebasan yang Tuhan miliki untuk kita. Amin!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami