Hawa duduk di tempat tidurnya sambil menyandarkan kepalanya.
Peristiwa malam itu terus terngiang dibenaknya. "Aku tak percaya bahwa aku
akan membiarkan diriku melangkah sampai sejauh ini. Lagi dan lagi,"
pikirnya dengan frustasi.
"Mengapa hal ini sulit sekali kulepaskan? Apakah orang
Kristen lainnya seperti aku? Meski begitu, Tuhan tetap tidak menyerah sampai
saat ini untuk mengingatkanku bahwa itu dosa.Tapi..."
Malam itu, Hawa keluar dengan pacarnya. Sudah niat tak
melakukan seks lagi, mereka justru jatuh berulang kali. Dia sudah berusaha
menjelaskan kepada pasangannya dan sepakat untuk tidak melakukannya, tetapi
malam itu Hawa melewati batasan seksual yang dia
tahu bahwa sebagai orang Kristen seharusnya tak melakukan itu. Dia frustasi!
Mungkin beberapa dari kamu yang membaca ini, memiliki posisi
yang serupa dengan Hawa. Mungkin kamu sudah melakukan hubungan yang terlalu
jauh sebelumnya bahkan nggak hanya
sekali tetapi berulangkali, dan sederetan intimidasi mulai menyeret kamu dan
merasa bahwa Tuhan sangat jauh dan "aku sangat berdosa pada Tuhan. Aku
lelah atas diriku."
Jika itu yang kamu pikirkan,maka aku ingin mengingatkan kamu mengenai respon
Allah pada perempuan yang tertangkap basah melakukan perzinahan.
Masih ingat?
Saat fajar menyingsing Yesus muncul di Bait Suci, dimana semua
orang berkumpul dan Dia duduk mengajar, lalu para orang-orang Farisi datang
menyeret seorang wanita yang tertangkap melakukan perzinahan. Mereka memaksanya berdiri di tengah-tengah keramaian itu.
Bisa kamu bayangkan, betapa malunya wanita itu?
Nggak cuma itu, mereka berkata ke Yesus mengenai perempuan
itu, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan
yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Saya tidak bisa bayangkan gimana sedihnya wanita itu, merasa
tak berharganya dia, dan betapa bersalahnya dia atas dirinya.
Tetapi, ajaib dan luar biasa! Yesus hanya merespon dengan
membungkuk dan menulis di tanah dengan jarinya, lalu berdiri tegak dan berkata,
"Barang siapa diantara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7)
Setelahnya, Yesus mengizinkan wanita itu pergi dan berkata,
"Aku pun tak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai
sekarang." (Yohanes 8:11). Wow!
1.
Kebenaran yang harus kamu tahu adalah bahwa kamu nggak sendirian, kawan!
Pas Hawa duduk memikirkan kelemahannya, dia berkata 'apakah
cuma dia yang seperti ini atau nggak?' maka jawabannya adalah tidak.
Hal itu berlaku pada kamu. Ada banyak orang diluaran sana yang
juga berjuang dalam hal
serupa ini.
Wanita yang terlibat dalam dosa perzinahan
nggak sendirian, karena pria yang bersamanya pun bersalah.
Dosa seksual juga dialami oleh
beberapa nabi terkenal di Alkitab, misalnya Daud. Dari dulu hingga saat ini,
semua orang bergumul dengan dosa seksual kok. Dari zaman Alkitab hingga zaman
kamu, semuanya berjuang untuk lepas. Jadi kamu nggak sendirian.
Fakta lain yang harus kita tahu ada di Roma 3:23:"Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. "
Inilah sebabnya mengapa nggak satu orangpun yang berani lempar batu ke
perempuan itu, karna semua orang telah berdosa meski dosanya berbeda-beda.
Setan sangat menyukai ketika kita merasa sendirian, karena
perasaan itu membuat kita merasa tak berdaya.
Jadi, jangan biarkan suara setan lebih kencang dari suara
Tuhan. Sudah saatnya memberitahu Setan dan percaya pada dirimu sendiri bahwa
kamu nggak sendiri.
2.
Kebenaran yang kedua, penghukuman berasal dari Tuhan bukan dari manusia.
Seperti yang sudah aku bilang di atas, bayangin betapa malu
dan bersalahnya wanita itu? Dia mungkin ingin bunuh diri, dan tak melihat wajah
semua orang yang menghakiminya. Dan mungkin kamu pun demikian saat ini.
Para pemimpin agama di Alkitab sangat senang mengutuki wanita
ini dan mencoba menggunakannya untuk melawan Yesus serta memakai Hukum Taurat
segala.
Ketahuilah, bahwa Setan pun bekerja dengan cara yang sama saat
ini. Dia menggunakan penghukuman untuk menciptakan rasa bersalah, sehingga kamu
malu dan merasa tak layak.
Dia ingin kamu berpikir bahwa kamu sudah keterlaluan, nggak
akan pernah bisa pulih dan kembali menjadi baik.
Dia menggunakan dosa yang sudah kamu lakukan malam itu,
sebagai alat untuk menunjukkan kepada Yesus bahwa salah satu dari anak-anakNya
sudah mengacau.
Namun, seperti yang dikatakan di Yohanes 3:17,"Sebab
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan
untuk menyelamatkannya oleh Dia."
Jadi, Yesus datang bukan untuk mengutuk dosa kamu justru Ia
menyelamatkan kamu seperti kepada wanita itu. Dia nggak menghukum kamu.
Dia seperti ayah kita yang pengasih, memanggil kita untuk
bertobat. Tuhan nggak ingin kita merasa dipukuli atau nggak berharga. Untuk
menemukan kebebasan dari perasaan ini, ayo terus dibaca ya!
3.
Kebenaran yang ketiga adalah bahwa Tuhan akan terus mengampuni kamu. Duh,
cintanya memang luar biasa ya atas kita. Terharu!
Meminta pengampunan dosa sepertinya pernyataan yang sederhana
ya. Tapi siapa diantara kamu yang sudah meminta ampun tetapi kemudian bertanya
"Benar nggak sih Tuhan mengampuni aku dengan serius?"
Akhirnya kita meminta ampun atas dosa yang sama berulang kali.
Sama seperti Hawa awalnya, kita mungkin berpikir bahwa
kesabaran Tuhan ada batasnya atau Dia nggak mungkin melulu mengampuni sementara
kita terus-terusan bikin dosa.
"Nggak mungkin, dalam sebulan, hampir 7 kali aku minta
ampun dan setelahnya jatuh lagi di dosa yang sama. Apakah Tuhan mau ampuni aku
kalau aku kembali lagi?" Mungkin begitu pikirmu.
Tapi dalam Matius 18:22, Yesus mengatakan bahwa kita harus
saling mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh.
Dalam ayat ini, pada dasarnya Yesus sedang mengatakan bahwa
pengampunan tidak akan pernah berakhir. Itupun berlaku pada kamu hari ini.
Sebagai orang Kristen, kita akan berdosa, dan setiap kali kita
perlu meminta pengampunan.
Namun ingat ya, Yesus berkata kepada
wanita itu: Jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang. Terus berjuang!
4.
Kebenaran yang harus kamu catat setelah membaca (poin) ketiga
itu adalah membuat batasan untuk diri kamu.
Kata-kata terakhir yang dikatakan Yesus kepada wanita yang
tertangkap perzinahan itu adalah,"...Akupun tidak menghukum engkau.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."(Yohanes 8:11)
Jadi, gimana caranya kita mengatasi keinginan berdosa yang
sedang kita perjuangkan? Jawabannya adalah dengan menetapkan batasan.
Roma 13:14 menyatakan: "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus
Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk
memuaskan keinginannya."
Artinya kamu harus menjauh dari dosa itu,
jika sudah tahu pasanganmu mengajakmu melakukan dosa padahal sudah mengetahui
kebenaran, maka kamu harus putuskan dia. Ingat kisah Yusuf, larilah menjauh
dari godaan seksual.
Jika ingin kencan, berkencanlah di tempat umum, bersama
teman-teman komunitas.
Memegang teguh dan membuat batasan akan membuat situasi dosa
tercegah.
Teman, saya mau beritahu bahwa tak peduli seberapa jauh kamu
sudah melewati garis batas dalam berpacaran orang Kristen, kamu akan tetap bisa
kembali. Ingatlah bahwa ada rahmat untuk semua kesalahan kamu dan tetap
berjuang supaya dosa ini nggak menjadi sebuah kebiasaan. Saya berdoa semoga
tulisan ini bermanfaat dan menginspirasimu untuk terus berjalan dalam kebebasan
yang Tuhan miliki untuk kita. Amin!