Alkitab
mencatat kalau Yesus melayani anak-anak untuk pertama kalinya di tanah Israel. Setelah
berkhotbah dan melakukan perjalana melalui Galilea, ada banyak orang yang mengikutinya.
Dia lalu menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki wilayah Yudea. Sesampainya di
sana, dia menyembuhkan orang sakit dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang Farisi.
Setelah itulah,
ada banyak orang yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus supaya Dia memberkati dan mendoakan mereka.
Menyaksikan
ada begitu banyak orang yang melakukan hal yang sama, maka murid-murid Yesus pun
mencoba untuk menyuruh mereka pergi. Melihat hal itu, Yesus sendiri malah menyuruh
supaya jangan menghalang-halangi anak itu untuk datang kepada-Nya. Lalu Yesus mengambil waktu untuk menumpangkan tangan atas anak-anak itu sebelum melanjutkan perjalanan.
Ini adalah salah satu kisah interaksi Yesus dengan anak-anak yang tercatat di Alkitab. Dan kita melihat bagaimana Yesus memperlakukan anak-anak itu dengan kebaikan dan kasih. Hal itu menunjukkan kalau Yesus menghargai anak-anak.
Baca Juga :
Film Christopher Robin Ajarkan 3 Pelajaran Parenting yang Alkitabiah Ini Loh!
Orangtua, Inilah Kata-kata Berkat yang Perlu Kamu Ucapkan Ke Anak Saat Ulang Tahunnya
“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus,
supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang
itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka:
"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka,
sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti
seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka…”
Yesus bukan hanya menyambut anak-anak itu tapi juga memberkati setiap anak.
Karena kasih
Yesus kepada anak-anak, Dia bukan hanya memberkati tapi juga melakukan mujizat melalui
anak-anak. Yesus membangkitkan satu anak dari kematian dan hal itu dialami oleh putri Yairus (Lukas 8: 40-56).
Selama pelayanan-Nya,
Yesus sendiri kerap menjadikan anak sebagai teladan iman yang harus ditiru oleh
orang dewasa (Markus 10: 15 & Matius 18: 2-4).
Cara Yesus menyambut
anak-anak membuatnya terlihat seperti sosok bapa yang baik bagi anak-anaknya. Sehingga
anak merasa nyaman dan tidak takut. Selain itu, Yesus juga bertindak menunjukkan
kasih bapa kepada anak-anak lewat pelukan dan juga urapanNya yang penuh kuasa. Interaksi
semacam inilah yang diinginkan setiap anak dari orangtua dan orang-orang
terdekat yang mengasihi mereka. Anak sendiri bisa merasakan jenis kasih yang
bagaimana yang ditunjukkan oleh orang lain kepadanya. Karena itu, kalau mau
dekat dan bisa berinteraksi dengan baik dengan anak, kasihilah mereka lebih
dulu dengan kasih yang benar-benar tulus.