Pernah nggak sih kamu memutuskan untuk meminjamkan uang kepada
teman atau anggota keluarga kamu?
Bukan pinjaman yang kecil ya, tetapi jumlah pinjaman yang
besar untuk membayar tagihan, misalnya; operasi; cicilan rumah yang menunggak
dan lain sebagainya.
Gimana kira-kira, apakah mereka mengembalikan uang kamu? Cepat
atau nggak? Atau kamu harus menunggu uang itu dalam
waktu yang cukup lama?
Ketika kita meminjamkan
uang kepada teman atau keluarga, maka banyak dari mereka tak menyadari bahwa
mereka yang meminjam uang akan penuh dengan masalah yang nggak jelas ketika
memutuskan untuk meminjam.
Bagi kita si pemberi pinjaman, wajar saja jika kita ingin
membantu seseorang yang kita sayangi ketika dia bangkrut
dan berada dalam situasi yang sulit. Kita akan merasa bersalah tentunya jika
tidak membantu sementara kita bisa membantu. Gimana pun, mereka adalah orang
yang kamu kenal dengan dekat.
Jika kita tak meminjamkan uang pada mereka,
maka hubungan kita dengan mereka bisa tegang dan tak baik karena kamu enggan
membantu ketika dibutuhkan.
Intinya, kamu dan saya ingin menunjukkan bahwa kita
menginginkan yang terbaik untuk mereka .
Tetapi apa yang terjadi jika semuanya tidak berjalan sesuai
dengan rencana?
Gimana jika mereka nggak membayar kembali pinjaman yang sudah
kamu berikan? Bahkan berulang kali begitu.
Parahnya lagi, gimana jika mereka nggak berusaha mengembalikan
selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan tetapi kamu melihat mereka membeli
pakaian baru yang mahal atau gadget?
Apakah kamu berpikir bahwa hubungan kalian akan berubah
menjadi kebencian karena dia tak membayar utang?
Sangat tidak nyaman ketika kita berurusan dengan utang. Nggak
ada yang menginginkan kebencian seperti itu dalam hubungan pertemanan, bukan?
Jadi, apa yang akan kamu lakukan ketika ada orang yang datang
dalam keadaan sulit untuk meminjam uang kepadamu?
Nah, mungkin hal di bawah ini
bisa kamu lakukan:
1.
Tawarkan untuk memberikan uang kepada mereka
Hanya ini yang bisa kamu lakukan. Jangan meminjamkan tetapi
beri saja, berapa yang bisa kamu berikan. Dengan begitu, kamu tak perlu
mengharapkan uang tersebut dikembalikan, jadi tak ada dendam kemudian hari
meski mereka tak mengembalikannya.
Tapi sekali lagi, cara ini juga nggak bagus kalau kamu sudah
tahu bahwa mereka nggak bertanggung jawab dalam beberapa cara soal keuangan.
Ajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka. Suruh mereka
bekerja dan berikan kerjaan sampingan untuk mendukung keuangan mereka.
2.
Nasihatilah mereka sesekali. Nggak apa-apa, sebagai teman!
Kalau kamu ahli dalam mengatur keuangan dan mengetahui solusi
yang baik untuk masalah mereka tanpa menggali lubang lebih dalam, maka
tunjukkanlah kepada mereka gimana mereka bisa mengatasi situasi dan keluar
dengan baik di sisi lain dengan cara membuat rencana untuk mereka.
3. Jika
mereka tetap bersikeras untuk meminjam uang, maka bank adalah solusi terakhir
Meskipun saya tidak merekomendasikan untuk berhutang, tetapi
jika mereka bersikeras untuk melakukannya maka ini mungkin menjadi pilihan yang
baik ketika teman-teman dan keluarga mengatakan 'tidak mau.'
Tetapi jika mereka ingin meminjam uang kepada kamu, dan kamu
memiliki uang untuk memberi pinjaman, ingatlah satu hal bahwa hubungan yang
baik jauh lebih berharga daripada uang.
Akan selalu ada banyak argumen emosional untuk meminjamkan
uang, tapi pada akhirnya ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu
seseorang keluar dari ketegangan akibat hutang kepada kamu.
Jadi tahan dulu dorongan emosi itu ya, dan temukan solusi yang
lebih baik tanpa membuat dia harus menggali
lubang pada teman atau keluarga lebih dalam.