6 Mitos Soal Kanker Darah yang Diidap Ani Yudhoyono
Sumber: Tribunnews.com

Health / 15 February 2019

Kalangan Sendiri

6 Mitos Soal Kanker Darah yang Diidap Ani Yudhoyono

Lori Official Writer
2504

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kabar dari Ani Yudhoyono, yang merupakan istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia dinyatakan mengidap kanker darah dan sedang dirawat intensif di National University Hospital Singapura.

Kanker darah sendiri merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sel kanker yang muncul di dalam tubuh ini terjadi akibat terganggunya fungsi sumsum tulang belakang yang merupakan tempat diproduksinya darah. Saat sel-sel kanker ini berkembang, produksi darah akan terganggu dan menyebabkan ketidakseimbangan produksi darah dalam tubuh.

Di dunia medis, para dokter ahli telah mendiagnosa penyebab dari leukimia ini sendiri. Dimana gejala awal bagi penderita bisa diketahui dari beberapa kondisi seperti:

  • Anemia
  • Darah sulit membeku
  • Sering mengalami pendarahan, gusi berdarah, mimisan dan memar
  • Rentan terkena infeksi
  • Nyeri pada persendian atau di bagian tulang belakang
  • Sakit kepala yang intens
  • Nafsu makan menurun
  • Mengalami penurunan berat badan yang drastis
  • Muncul keringat berlebih di malam hari

Terdapat tiga jenis kanker darah diantaranya leukimia, limfoma dan myeloma. Ketiga kanker darah ini sama-sama menyerang fungsi darah dalam tubuh. Bedanya hanya terletak pada letak terbentuknya sel kanker.

Untuk mengatasi masalah penyakit yang satu ini, beragam penelitian dan juga uji coba dilakukan untuk mengetahui lebih banyak soal leukimia. Meskipun ada banyak penemuan yang berhasil mengungkap penyebab dan cara penanganan leukimia. Namun tetap saja ada beberapa informasi simpang siur yang beredar terkait penyakit ini.

Terdapat 6 mitos soal penyakit kanker darah yang pada umumnya dipercaya oleh masyarakat, diantaranya:

Mitos 1: Leukimia dipercaya hanya terjadi pada anak-anak, dan limfoma hanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Faktanya: Beberapa jenis kanker darah lebih sering terjadi pada anak-anak, seperti kanker leukimia dan juga lifoma. Beberapa jenis kanker darah juga terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Tapi kanker darah juga tak tertutup kemungkinan bisa dialami oleh semua orang dari berbagai usia.

Para ilmuwan percaya bahwa semakin lama seseorang hidup, semakin besar pula kemungkinannya untuk terpapar berbagai faktor lingkungan yang menyebabkan mutase DNA penyebab kanker.

Mitos 2: Setiap orang yang didiagnosa limfoma non-Hodgkin berasal dari jenis kanker yang sama

Faktanya: Ada lebih dari 60 subtipe limfoma non-Hodgkin yang berbeda (NHL). Mereka diklarifikasikan berdasarkan jenis limfosit yang mereka kembangkan, bagaimana sel terlihat di bawah mikroskop, fitur kromosom sel, jenis protein yang ditemukan di permukaan sel dan seberapa lambat atau cepat kanker berkembang atau tumbuh.

Tipe kanker NHL yang berbeda umumnya dicirikan sebagai indolen (sel yang tumbuh lebih lambat) atau agresif (tumbuh lebih cepat). Seberapa cepat kanker tumbuh membantu menentukan jenis pengobatan pada kanker.

Mitos 3: Hanya orang terdekat yang bisa menjadi pendonor sumsum tulang atau transplantasi sel induk pada penderita

Faktanya: Pendonor untuk transplantasi sumsum tulang dan sel induk bisa saja dari keluarga maupun orang asing. Pasalnya sumsum tulang belakang yang dibutuhkan penderita bisa dicocokkan berdasarkan penanda protein spesifik pada sel, yang disebut Human Leukocyte Antigen (HLA).

Sistem kekebalan tubuh menggunakan penanda HLA memungkinkan untuk menemukan donor yang paling mendekati bisa dicangkokkan kepada si penderita.

Mitos 4: Stress adalah salah satu penyebab kanker

Faktanya: Meskipun stress berkepanjangan bisa menyebabkan masalah kesehatan fisik, tapi sangat kecil kemungkinan adanya hubungan antara stress dan kanker. Meskipun beberapa penelitian lainnya menemukan adanya kaitan antara kedua hal ini, tapi secara medis banyak orang yang mengatasi stress dengan kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, dan makan berlebihan. Dan kebiasaan ini bisa jadi pemicu dari timbulnya kanker tertentu.

Sementara saat seseorang mengetahui bahwa dirinya mengalami kanker darah dan menjalani perawatan juga bisa menyebabkan seseorang stress. Saat dalam kondisi stress, sistem kekebalan tubuh akan turun. Satu-satunya cara untuk mengelolanya adalah melakukan meditasi, latihan pernapasan, dan olahraga.

Mitos 5: Gula memberi makan sel-sel kanker dan menghilangkan gula dari makanan bisa membantu menyembuhkan kanker

Faktanya: Semua sel dalam tubuh membutuhkan glukosa (atau zat gula) sebagai bahan bakar. Sel-sel kanker tumbuh lebih cepat dibanding sel-sel sehat dan kebanyakan sel mengambil lebih banyak glukosa untuk mendorong pertumbuhannya.

Peneliti sendiri belum bisa menyatakan kalau diet tinggi gula secara langsung bisa menyebabkan kanker. Mengonsumsi makanan yang mengandung gula lebih tinggi cenderung mengarah pada obesitas, yang dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker tertentu, tapi menghindari makanan yang mengandung gula masih belum terbukti bisa menekan pertumbuhan kanker.

Mitos 6: Didiagnosa kanker darah sama dengan menunggu waktu untuk mati

Faktanya: Selama beberapa dekade terakhir, tingkat harapan hidup penderita kanker darah telah meningkat seiring kemajuan dalam penelitian dan pilihan pengobatan baru.

Nah, buat kamu yang sudah sempat percaya dengan beberapa atau salah satu mitos soal kanker darah di atas, bisa lebih waspada lagi ya. Jangan mudah percaya sama informasi yang didengar.

Sumber : Blood-cancer.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami