Joni
Eareckson Tada menyampaikan kalau dia hampir selesai dengan pengobatan radiasi untuk
kankernya. Dan selama proses pengobatan tersebut, Joni mengaku hanya mengandalkan ayat Alkitab untuk kesembuhannya.
Dalam satu kesempatan,
Joni menyampaikan kalau dirinya memegang teguh ayat 1 Korintus 9: 25 yang berkata,
“Tiap-tiap orang yang turut mengambil
bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat
demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.”
“Ya, aku punya 1 Korintus 9: 25 untuk menginspirasiku,” katanya.
Menurutnya,
mahkota abadi yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah menghormati Kristus sebaik mungkin melalui pencobaan yang kita alami.
Dia mengaku terinspirasi dengan ucapan teolog John Piper saat dia menghadapi kankernya. Katanya, “Kanker tidak menang kalau kita mati, tapi kanker hanya akan menang kalau kita gagal menghormati Yesus Kristus.”
Baca Juga :
Pemuda Ini Meninggal Setelah Santap Sisa Pasta, Rupanya Ini Sebabnya….
Meski Idap Kanker Paru, Humas BNPB Sutopo Tetap Semangat Melayani Masyarakat
Joni menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua orang yang sudah mendukungnya. Dan menyampaikan
kalau proses penyembuhan yang dilalui sudah melewati tiga perempat dari proses radiasi. Dia berharap proses ini bisa menghancurkan sel-sel kanker di dalam tubuhnya.
Dalam
proses ini, Joni membagikan bagaimana dia harus melaluinya dengan begitu sakit.
Ditambah dengan kondisi tubuhnya yang lumpuh. Untuk menjalankan olahraga seperti yang dianjurkan dokter, Joni harus meminta suaminya Ken Tada untuk membantu.
“Ken menempelkan
tanganku ke alat latihan lengan dan membiarkan saya sendiri melakukannya.
Setelah sekitar lima menit, jantung saya terpompa keras. Dan itu artinya ada kesempatan yang baik bagi paru-paru saya untuk sembuh,” katanya.
Seperti
diketahui, Joni Tada didiagnosa menderita kanker payudara stadium 3 pada tahun 2010
silam. Sejak saat itu, dirinya mulai menjalani penyembuhan mastektomi dan kemoterapi. Pada tahun 2015, dia dinyatakan bebas kanker.
Tapi pada bulan
November, dia kembali menjalani pemeriksaan benjolan kecil yang tumbuh di sekitar
bekas mastektomi sebelumnya. Setelah biopsi, dokter menemukan tumor kecil di dalam nodul.
“Saat saya mendengar
berita tak terduga tentang kanker dari ahli bedah onkologi, saya santai saja
dan tersenyum, (saya) tahu kalau Tuhan mengasihi saya dan memegang saya dengan erat
di tangan-Nya. Seberapa baiknya itu kalau kita hanya percaya pada Tuhan saat
kita memahami jalan-jalan-Nya? Itu akan menjamin hidup yang penuh dengan
keraguan,” terangnya.
Yes! Iman seperti
inilah yang harusnya kita punya bahkan saat kita berhadapan dengan kondisi yang
mustahil membaik. Mari melekat di dalam Tuhan dan menikmati perjalanan bersama dengan
Dia.