Kampung Ini Menjunjung Tinggi Toleransi Beragama. Masjid dan Gereja Aja Satu Tembok Loh!

Nasional / 7 February 2019

Kalangan Sendiri

Kampung Ini Menjunjung Tinggi Toleransi Beragama. Masjid dan Gereja Aja Satu Tembok Loh!

Naomii Simbolon Official Writer
2894

 

Yang namanya perbedaan tentu nggak mudah untuk menyatukannya ya. Apalagi kalau soal agama, sangat sensitif!

Seperti yang kita ketahui, baru-baru ini di Indonesia ada banyak orang yang dipenjarakan dan dituntut karena pelecehan agama atau ujaran kebencian dan lain sebagainya.

Rasanya sila ke-3 Pancasila sulit sekali di realisasikan,'Persatuan rakyat Indonesia.'

Meski keadaannya begitu, tanpa kamu ketahui ternyata ada satu wilayah di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi toleransi umat beragama loh.

Siapa sangka bahwa salah satu kampung di kota Bandung ini terkenal sebagai kampung toleransi karena menjadi cerminan keanekaragaman budaya dan agama yang baik.

Kampung Toleransi ini terletak di RW 04 Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, kota Bandung.

Kampung yang terdiri dari 16 RT ini, dikelilingi oleh beberapa rumah ibadah dari agama yang berbeda.

Uniknya, rumah ibadah di kampung ini, berdekatan.

Ada yang berdempetan, ada juga yang berjarak cuma 1.5 meter saja.

Misalnya tembok Masjid Jamie Al Asror dengan Vihara Ratnapani yang satu tembok alias berdempetan.

Dikutip dari Tribunnews, Jahja Kosim (59) selaku sektretaris di kampung ini mengatakan bahwa kampung ini diresmikan oleh Gubernur Ridwan Kamil pada 20 Agustus 2017 silam.

" Pemerintah hanya meresmikan saja, selebihnya ya pemerintah menyemangati kita jangan sampai pudar. Jadi kalau anggaran kita prinsipnya udunan dari masyarakat," ujar Jahja , dikutip dari  Tribun Jabar (05/02/19)

Ternyata toleransi dan kerukunan beragama di kampung ini sudah terjalin sejak lama. Mereka bahkan melakukan perayaan bersama-sama dan saling membantu ketika ada kegiatan ibadah agama masing-masing.

"Kalau cerita akidah masing-masing tapi kalau ikut serta atau memeriahkan kita sama-sama. Misal tahun lalu ada buka bareng (bukber), penyelenggara vihara di kampung toleransi mengkonsolidasikan dari aparat setempat RT RW," ujarnya

Jahja yang penganut agama Kristen tersebut mengaku bahwa dia banyak belajar dari agama lain ketika tinggal di kampung ini.

Dia mengaku pernah diajak makan bareng ketika Idul Adha hingga ke Vihara untuk pertama kalinya.

Sampai saat ini, Kampung Toleransi memiliki 4 gereja, 4 masjid dan 2 vihara.

Jahja juga berharap toleransi keberagamaan di kampung ini bisa diturunkan ke generasi berikutnya dan menjadi contoh bagi daerah lainnya.

"Mudahan-mudahan apa yang sudah diturunkan bisa mewariskan ke generasi berikutnya. Kita juga berharap bisa jadi contoh ada cara untuk masyarakat untuk saling bantu," ujarnya.

Mudah-mudahan hal yang serupa bisa dilakukan oleh seluruh daerah di Indonesia ya, supaya tidak ada lagi ujaran kebencian, dan penodaan agama hingga perang atau demo karena perbedaan agama.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami