Setiap orangtua pasti berharap kalau semua anak-anaknya,
kelak setelah dewasa, akan menikah dan menjalani bahtera rumah tangga yang bahagia.
Karena harapan inilah, banyak orangtua yang kemudian berusaha
untuk tetap mempertahankan pernikahannya. Mereka takut dengan masa depan anak jika
ternyata pernikahannya malah hancur karena perceraian atau penuh dengan begitu banyak konflik.
Tapi tahukah kamu, kalau satu-satunya cara yang paling sehat untuk
mengajarkan anak tentang pernikahan adalah menjalaninya dengan bahagia. Orangtua
adalah role model yang akan menjadi panutan bagi anak. Saat mereka menyaksikan ayah
dan ibunya bahagia, mereka pasti akan mendambakan kehidupan demikian kelak saat menikah.
Sayangnya, ada banyak orangtua yang terjebak di dalam
pernikahan. Mereka lupa mengajarkan pelajaran berharga soal pernikahan menyenangkan
dan bahagia kepada anak-anak mereka. Mereka menjadi terlalu serius, terlalu perfeksionis dan sibuk.
Para orangtua menjadi sangat serius, karena mereka berpikir mereka
punya tanggung jawab yang sangat penting dalam kehidupan rumah tangganya. Mereka berpikir bahwa ada anak yang sangat bergantung kepada mereka.
Tapi di sisi lain, anak-anak juga berhak untuk menyaksikan dan menikmati pernikahan orangtua. Dan menjalaninya dengan menyenangkan adalah cara terbaik untuk mengajarkan anak soal indahnya sebuah pernikahan.
Baca Juga :
Orangtua, Inilah Kata-kata Berkat yang Perlu Kamu Ucapkan Ke Anak Saat Ulang Tahunnya
Biarkan Anak Main di Luar Rumah Jadi Kontroversi, Ini Alasannya
Dalam Amsal 5, Raja Salomo memperingatkan putranya untuk
menjauhi perempuan yang tak benar. Di ayat 14, Salomo bahkan mengungkapkan bagaimana
dia nyaris terjerumus dalam sebuah kebiasaan yang kurang baik. Setelah menyampaikan
peringatan dengan kata ‘jangan’ dan ‘awas’, dia menyampaikan kata perintah. “Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu…” (Amsal 5: 18)
Salomo menasihati putranya untuk menjauhi perzinahan. Lalu dia memerintahkan untuk menikmati istri masa mudanya (pernikahannya).
Ya, setiap anak mengharapkan nasihat baik dari orangtuanya.
Mereka ingin supaya orangtuanya menaruh harapan yang besar atas pernikahan anak-anaknya kelak.
Dan menjalani pernikahan yang menyenangkan adalah cara
terbaik untuk mengajar anak tentang pernikahan. Karena saat orangtua bahagia,
otomatis hal itu akan tertransformasi kepada anak-anak. Jadi, bersenang-senanglah.
Sekali-kali bersikaplah konyol di depan anak-anakmu. Biarkan anak merasakan kedekatan
dengan ayah dan juga ibunya.
Tunjukkan kepada anak, kalau ayah dan ibunya adalah pasangan yang
bahagia dan menikmati kesenangan bersama anak-anak mereka. Karena saat pernikahan
bahagia, maka anakpun akan merasa lebih baik.