Dari Pada Menderita, Yuk Bebaskan Diri Dari Penjara Kebencian
Sumber: www.pexel.com

Kata Alkitab / 4 February 2019

Kalangan Sendiri

Dari Pada Menderita, Yuk Bebaskan Diri Dari Penjara Kebencian

Dr.Harry Lee Contributor
2409

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;  mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”  (Lukas 6:27-28)  

Salam sejahtera bagi setiap pembaca yang membaca tulisan penulis kali ini. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menampilkan sebuah paradox yang sekilas kelihatannya tidak masuk akal sehat; karena itu penulis ingin mengajak setiap kita yang membaca tulisan ini untuk berhenti sejenak dari semua kegiatan yang ada untuk merenungkan kebenaran yang penulis kutip diatas.

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku…,” pemberitahuan ini ditujukan kepada setiap orang yang mendengarkan Dia (Tuhan Yesus), termasuk setiap kita yang merenungkan tulisan ini. PesanNya adalah: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” Kata-kata kunci yang tertera pada kedua ayat di atas adalah “Kasihilah”, “Berbuatlah baik”, “Mintalah berkat” dan “Berdoalah”. Pertanyaan berikutnya yang harus dijawab adalah kepada siapakah nasihat tersebut ditujukan? Nasihat tersebut ditujukan kepada “Orang yang membenci kamu”, “Orang yang mengutuk kamu” dan “Orang yang mencaci kamu.”

Kenapa Tuhan Yesus membuat sebuah pernyataan yang bersifat paradox seperti ini? Kelihatannya paradox, tapi pernyataan ini sama sekali tidak bertentangan satu dengan yang lainnya. Memang benar tertulis dalam hokum Musa, mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Kenapa Musa menuliskan hukum ini? Musa menuliskan hukum ini karena Musa ingin menegakkan keadilan yang bersumber pada kebenaran, yaitu, seseorang tidak dapat menuntut lebih dari kerugiannya artinya seseorang tidak dapat menuntut dua mata jika ia hanya kehilangan satu. Apakah kamu melihat sistim peradilan sekarang? Bukankah kamu dapat dituntut lebih dari kerugian yang kamu sebabkan? Apa lagi jika pengacara dari pihak penuntut sudah sangat berpengalaman dalam hal menuntut ganti kerugian bukan?

Tuhan Yesus memberikan sebuah terobosan baru karena Ia tahu secara persis pembalasan tidak pernah menghasilkan sebuah solusi dan lebih dari itu pembalasan adalah sepenuhnya hak Tuhan (Roma 12:19 dan Ibrani 10:30). Kenapa Tuhan tidak menginginkan kamu membalas dendam tapi justru melakukan hal sebaliknya terhadap musuhmu, yaitu mengasihi, berbuat baik, memintakan berkat serta berdoa bagi dia yang menyakitimu. Kenapa demikian? Karena Tuhan tidak menginginkan kamu terjerat dalam penjara kebencian, sakit hati serta kepahitan. Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu menunjukkan kasihNya kepada kita dengan menebus dosa kita dengan darahNya yang suci – Dia memberikan hidupNya sebagai bukti kasihNya kepada kita sekalian.

Kasih memiliki kuasa untuk mengampuni. Dia yang tidak dapat mengampuni tidak memiliki kasih. Jika kamu tidak dapat mengampuni, maka kamu jangan pernah berbuat kesalahan sekecil apapun, karena pada saat itu kamupun membutuhkan pengampunan. Disini terlihat pengajaran Tuhan Yesus yang Maha Sempurna itu, yaitu kamu mengampuni untuk membebaskan dirimu sendiri dari penjara kebencian, sakit hati serta kepahitan. Jadi mengampuni itu terlebih untuk dirimu sendiri dari pada dia yang kamu ampuni. Dengan mengampuni, kamu tidak perlu lagi terperangkap dalam penjara kemarahan, sakit hati, dan kepahitan, kamu bebas dari segala pemikiran seperti itu dan kamu dengan segala kebebasanmu dapat melanjutkan kehidupanmu dan tidur dengan nyenyak di malam hari.

Tuhan telah memberikan kamu kebebasan untuk memilih apapun yang kamu inginkan dalam kehidupan ini, namun demikian bukan berarti kamu bebas dari konsekuensi sebagai akibat pilihanmu. Misalnya Adam memilih untuk melanggar Firman Tuhan, Adam telah menggunakan haknya untuk memilih apapun yang ia inginkan, tapi bukan berarti Adam bebas dari konsekuensi pilihannya bukan? Tuhan memberikan solusi dalam Ulangan 30:19, “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.” Tuhan memberikan saran kepada kita sekalian untuk memilih kehidupan tanpa membatalkan kebebasan kita untuk memilih sesuatu yang lain.

Jika kamu memilih untuk mengampuni dia yang bersalah kepadamu, maka sesungguhnya kamu memilih kehidupan, hidup terasa enak tanpa beban pikiran apapun dan kamu telah menunjukkan ketaatanmu kepada Tuhan dengan tidak mengambil hak Tuhan untuk membalas bagi kamu. Bagian kamu adalah, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.

Penulis

Rev. Dr. Harry Lee, M.D., Psy.D., BTh.

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.restoration117.org


Sumber : Dr.Harry Lee, M.D., Psy.D., BTh.
Halaman :
1

Ikuti Kami