Nggak Semua Kartun Layak Ditonton Anak, Ini 3 Tips Pilih Kartun Yang Aman Dan Mendidik
Sumber: parentinghealthybabies

Parenting / 24 January 2019

Kalangan Sendiri

Nggak Semua Kartun Layak Ditonton Anak, Ini 3 Tips Pilih Kartun Yang Aman Dan Mendidik

Inta Official Writer
1694

Tidak hanya orang dewasa, anak pun membutuhkan hiburan. Salah satu hiburan yang paling disukai oleh anak-anak adalah kartun. Entah itu jalan ceritanya, tokohnya, atau lagu-lagu yang ada di dalamnya, anak-anak bisa menghabiskan banyak waktu untuk menikmati tontonan kartun tersebut.

Kebanyakan dari orang tua berpikir kalau tontonan kartun memang ditujuan untuk anak-anak. Sehingga hal tersebut aman untuk dinikmati oleh anak-anak tanpa perlu pengawasan khusus. Padahal, tidak semua kartun aman dan bersifat mendidik untuk anak, lho. Ada banyak tontonan kartun yang mengajarkan kekerasan dalam tayangannya.

Biar anak nggak salah nonton, yuk simak tips sebelum memilih kartun sebagai hiburan anak ini.

1.  Pilih sesuai dengan usia anak

Orang tua biasanya sudah mulai mengenalkan anak pada kartun sejak usia 4 bulan ke atas. Sebab pada rentang usia ini, anak sudah mulai menunjukkan ketertarikan pada gerak, warna, suara, dan gambar-gambar yang tersaji di depan matanya.

Cara terbaik untuk memilih tontonan bagi anak adalah dengan memperhatikan rating atau film kartun yang dilabeli dengan tulisan SU (Semua Umur) untuk kartun lokal dan G (General audience) untuk kartun internasional.

Nah untuk acara kartun di televisi, rating khusus anak adalah:

SU (semua kalangan di atas usia 2 tahun)

P (anak usia prasekolah usia 2-6 tahun)

A (anak usia 7-12 tahun)

Rata-rata tayangan televisi ini termasuk ramah anak. Pastikan untuk melihat kategori ini pada kanan atas siaran TV, ya.

2. Pilih tema kartun yang juga mengajarkan anak pada hal-hal yang positif

Salah satu keuntungan teknologi sekarang ini adalah anak bisa mendapat banyak informasi. Selain menghibur, kita juga bisa memilih kartun yang bisa mengajarkan anak pada hal baru yang positif. Jadi, memperhatikan konten kartun juga perlu dilakukan untuk kita sebagai orang tua.

Dikutip dari Hellosehat, berikut adalah konten yang cocok untuk anak sesuai dengan usianya.

Untuk usia 1-2 tahun, kita bisa memilih kartun dengan gambar yang sederhana, seperti bola yang bergerak, atau huruf alphabet bergerak sembari diiringi musik. Musik dan tarian akan mengundang anak untuk antusias ikut menggerakkan tubuhnya, yang juga bisa sekaligus jadi cara mengasah keterampilan motorik kasar anak.

Buat anak di atas 2-4 tahun, pilih kartun yang bisa mengajak mereka menghafal alfabet, menyebutkan angka, mengajarkan kosa kata baru, atau menebak-nebak gambar hewan atau warna.

Jika si kecil sudah berusia 4-5 tahun, kita bisa memberikan tayangan kartun yang lebih interaktif. Kartun interaktif membuka kesempatan buat anak bermain tanya jawab meski lewat layar layar kaca.

Ketika usia anak sudah sekitar 6-12 tahun, Anda bisa memberikan anak tayangan kartun dengan cerita pahlawan super, persahabatan, keluarga, atau kehidupan sehari-hari yang banyak tersaji melalui media sekarang ini.

3. Tegaskan pada anak untuk mengetahui batasan mereka untuk menonton

Karena tontonan kartun dianggap menyenangkan bagi anak, mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk menikmatinya. Tentu saja hal ini akan menjadi pengaruh buruk nantinya. Untuk membatasi anak dalam menonton kartun, cobalah untuk membuat jadwal bagi anak, soal kapan saja mereka bisa menonton kartun. Kita juga bisa mendampingi anak saat menonton kartun. Hal ini dapat membuat kita sekaligus memilih tontonan yang baik buat anak.

Masa anak-anak adalah waktu terbaik untuk seseorang belajar dan membentuk karakter. Untuk itu, pastikan kita sebagai orang tua untuk terus mengawasi anak agar mereka hanya menonton kartun dengan tayangan yang positif. 

Salah satu tontonan kartun yang positif adalah Superbook, yang menyajikan film kartun berdasarkan nilai-nilai kebenaran Alkitab. Untuk menontonnya, klik disini, yaa.

Sumber : Hello Sehat
Halaman :
1

Ikuti Kami