Kapan Para Pria Menyadari Bahwa Mereka Sedang Jatuh Cinta, Lalu Apa Kata Alkitab Soal Ini?
Sumber: Google

Single / 23 January 2019

Kalangan Sendiri

Kapan Para Pria Menyadari Bahwa Mereka Sedang Jatuh Cinta, Lalu Apa Kata Alkitab Soal Ini?

Naomii Simbolon Official Writer
2546

Mau tanya nih kepada para pria : kapan saat-saat dimana kemu menyadari bahwa kamu sedang jatuh cinta?

Tulis dikomentar ya.

Dari beberapa hasil riset yang aku tanyakan, beberapa pria menjawab begini :

1. "Sebenarnya sangat sulit untuk menentukan kapan tepatnya aku mulai jatuh cinta. Menurutku sih, ketika aku mulai memikirkan tentang si dia, disitulah aku mulai jatuh cinta. Misalnya, aku lagi dikantor, lalu tiba-tiba berharap si dia mengirim pesan 'selamat pagi,' atau pas aku sedang mencari-cari alasan untuk bicara dengan dia di telepon."James- 27 tahun

2. "Saat saya menyadari debar dadaku lebih kencang pas mengingat dia." Bagus Prabangkara

3. "Ketika saya merasa bahwa  wanita itu mampu membuat hidupku akan jauh lebih bermakna. Aku yakin bahwa dia akan membantuku dalam banyak hal. Saling membantu dan mengisi satu sama lain gitu." Vinni Manurung - 28 Tahun

4. "Jatuh cinta ya? Biasanya aku menyadari, ketika setiap saat mengingatnya dan ada kerinduan untuk punya kesempatan lagi untuk bertemu dengannya." Yudy Sanjaya

5. "Gini sih, pada mulanya kan kita nggak pernah tau, sekedar kagum atau benar jatuh cinta. Karena keduanya memiliki sifat yang sama, yang di maksud dengan sifat disini, kamu merasa nyaman, kamu ngerasa waktu yang dihabiskan bersama itu indah, kamu menjadi berubah seperti apa yang pasangan kamu inginkan. Tapi yang membedakan itu adalah, kalau kagum, maka kamu cuma mau menerima yang baik dari orang tersebut. Sedangkan aku merasa pas aku jatuh cinta, itu berarti aku berani menerima kekurangan orang tersebut juga." Daniel- 25 Tahun.

Nah, menurut pengakuan pria, itulah saat-saat dimana mereka menyadari bahwa mereka sedang jatuh cinta.

Kalau begitu, apa kata Alkitab soal jatuh cinta?

Sebelum kita bahas soal cinta, maka kita harus mengerti apa itu arti dari ‘cinta’ dan juga jenis cinta.

1.    Cinta Agape

Cinta/kasih agape adalah cinta yang diwakili oleh kasih Allah bagi kita. Ini adalah sebuah cinta/kasih yang sempurna, tidak tergantung pada kondisi pihak yang dikasihi, kasih yang rela berkorban dan hanya dapat datang dari Allah sendiri.

2.    Cinta Phileo

Phileo adalah ‘soulish’yaitu jenis cinta yang ‘terhubung melalui emosi kita’- cinta/kasih seperti ini bisa dialami oleh dua orang percaya atau bukan orang percaya. Kasih ‘phileo’ ini berbeda kontras dengan kasih ‘agape’ yang disampaikan melalui roh.

Cinta/ kasih ‘agape’ membutuhkan hubungan dengan Allah melalui Yesus Kristus, karena jiwa yang belum di lahirbarukan tidak dapat mencintai tanpa syarat selain itu, cinta/kasih ‘agape’ juga memberikan dan berkorban tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Jadi sudah jelas, Alkitab tidak menggambarkan cinta sebagai perasaan melainkan tindakan yang dipilih. Kita memilih untuk mengasihi; yakni, kita berkomitmen untuk bertindak demi kebaikan orang lain. Ide di balik ekspresi "jatuh cinta" sangat tergantung pada perasaan senang dan kuatnya rangsangan hormon. Kasih yang alkitabiah berada dalam kondisi terpisah dari perasaan semata.

Jadi jatuh cinta sebagai orang Kristen tidak boleh dibatasi hanya dengan keunggulan moral dan perasaan saja, tetapi diatas segalanya harus mencakup kasih/ cinta agape dan phileo.

 

Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara [phileo], dan kepada kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang [agape].(2 Petrus 1: 2-7)

Nggak cuma itu, 1 Korintus pun mengajarkan kita apa itu kasih/cinta :

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

 (1 Korintus 13: 1-13)

 

 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami