Siapa sih yang ingin mengalami sebuah perceraian dalam pernikahan?
Jika ditanya satu-satu, saya rasa tak akan satu pun yang mengusungkan dada dan merasa jagoan untuk mengakhiri pernikahan dengan bahagia.
Tetapi pada kenyataannya, keegoisan membuat pernikahan menjadi
berantakan. Mungkin dulu kamu begitu romantis dengan pasanganmu, kalian sangat
dekat secara emosi dan tiba-tiba berubah karena adanya penghianatan dari salah satu pihak dan itu mulai mennghancurkan kedamaian dan kebahagiaan kalian.
Dengan seketika, kalian pun berpikir untuk mengakhiri karena lelah.
Apakah kamu salah satunya? Sebelum kamu memutuskan untuk
melakukan hal itu, sebaiknya ketahuilah konsekuensi dari perceraian yang selama ini tak diketahui oleh banyak orang. Renungkanlah baik-baik :
1. Perceraian akan meninggalkan duka yang teramat dalam
Mungkin kelihatannya 'fine-fine' saja ketika melihat teman
baru bercerai. Tetapi ketahuilah bahwa jauh di dalam hatinya, ada duka yang teramat dalam yang tak ingin ditunjukkan ke para khalayak umum.
Perceraian adalah kematian dari sebuah persatuan, karenanya kematian dari sebuah mimpi, janji, kehidupan, dan sebuah unit keluarga.
Perceraian akan menyisakan rasa kehilangan teramat dalam.
Mungkin akan banyak sahabat yang menemani, tetapi itu akan hilang setahun dan dua tahun kemudian.
Perceraian akan memisahkan mertua, kakek nenek kehilangan
putri dan menantunya, bahkan mereka akan kehilangan akses untuk bertemu cucu mereka atau harus mengambil peran sebagai orang tua untuk membantu kamu.
Kesedihan nggak cuma melanda dirimu dan pasangan tetapi seluruh keluargamu.
2. Perceraian akan membuat kamu dan anak-anakmu hidup dalam rasa trauma
Orangtua adalah sosok terpenting bagi anak-anak. Ketika
orangtua bercerai, maka itu akan menjadi duka terpahit seumur mereka, tanpa
kamu sadari. Mereka harus beradaptasi dengan rutinitas yang baru mereka tanpa
ayah atau ibu. Mereka mungkin pindah sekolah, rumah, atau mungkin memiliki keluarga tiri yang baru.
Mereka sangat terbeban dan mengalami rasa penyesalan atas perceraian kamu.
Bahkan mereka bisa mengalami trauma sampai usia dewasa yang bahkan membuat mereka tak ingin menikah.
3. Kamu akan mengalami sebuah masalah besar pasca cerai, yaitu masalah emosional
Setelah melewati masa perceraian, semuanya nggak akan
baik-baik saja. Biasanya orangtua dan anak-anak akan mengalami masalah emosional bahkan selama bertahun-tahun hingga seumur hidup mereka.
Mereka bisa cemas, depresi, takut ditinggalkan, tidak percaya,
tidak merasa aman, kurang intim dengan orangtua, kebingungan tentang
seksualitas atau gender, rasa bersalah, menghindari konflik, nggak beriman,
merasa kesepian, kepahitan bahkan melakukan pemberontakan dan memanifestasikan diri pada anak-anak atauorang lain yang hidup dalam pernikahan yang rukun.
Itu benar-benar buruk sekali!
Orangtua, jika masih ada pilihan selain bercerai, sebaiknya
lakukanlah! Tuhan mampu mengubah segala sesuatu kok, teruslah berdoa. Jangan
izinkan perceraian merenggut masa depanmu, bahkan anak-anakmu sampai tutup usia mereka.
Kasihanilah anak-anakmu dan muliakanlah Tuhan dengan keputusanmu.
Jika kamu butuh sharing soal perceraian, atau kamu adalah korban dari perceraian, maka mari, hubungilah kami di SAHABAT 24 : Sms (0817 0300 5566); Telepon (1-500-224 ; 0811 9914 240).
Kami rindu dan akan melayanimu selama 24 jam. Kami menunggu.