Belakangan ini, nama perusahaan startup semakin terdengar
populer, bahkan banyak sekali kaum millenial yang mulai melirik untuk bekerja di sana dibandingkan di perusahaan corporate.
Bagi kamu yang jarang mendengar istilahnya, perusahaan startup
itu adalah perusahan yang sangat identik dengan pertumbuhan yang sangat cepat,
seperti Uber, Airbnb, Facebook, Google, Gojek, Bukalapak, Traveloka, atau
Tokopedia. Sedangkan perusahaan corporate ialah perusahaan besar yang memiliki
anak perusahaan yang bermacam-macam, misalnya PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, yang memiliki anak-anak perusahaan seperti PT. Orangtua etc. Perusahaan
startup dinilai memiliki popularitas
yang tinggi dibanding perusahaan corporate. Selain itu, image yang di ciptakan
oleh perusahaan ini sangat menggiurkan, sehingga nggak heran jika para millenial lebih menyerbu perusahaan startup ini.
Apakah kamu salah satu dari sekian banyak millenial yang ingin
melamar ke perusahaan ini? Jika iya, sebaiknya baca dulu aturan kerja ini sebelum kamu mengirim CV ke mereka ya!
1. Perusahaan startup biasanya menawarkan proses wawancara yang lebih fleksibel
Pertama sekali melamar di perusahaan corporate, saya harus mengantri dan menunggu panggilan interview persis di depan ruangan manager.
Kalau sekarang justru berbeda. Perusahaan startup menawarkan
proses wawancara yang sangat fleksibel dan santai. Kamu bisa melakukan
wawancara tanpa terkena macet lalu lintas, yaitu hanya dengan video-call
interview, atau kamu juga bisa melakukannya di kedai kopi yang nyaman sambil ngopi.
Nggak cuma itu, kamu juga nggak diwajibkan untuk memakai heels
atau baju formal, asalkan baju yang kamu pakai nyaman, menarik, dan rapi jika dilihat.
Waktu yang ditentukan juga cenderung fleksibel, seperti jam pulang kantor atau jam makan siang.
Nah, yang wajib kamu persiapkan pas wawancara adalah
jawabannya. Kalau perusahaan corporate biasanya memiliki daftar pertanyaan kan?
Perusahaan start up justru melemparkan pertanyaan yang jauh lebih santai dan
kreatif, seperti cara kamu mencari solusi untuk sebuah masalah, atau hobimu pas di akhir pekan dan lain sebagainya.
Tips: Jawablah sejujur mungkin dan tunjukkan rasa percaya diri kamu ya! Santai saja, tapi tetap sopan.
2. Perusahaan startup menawarkan jam kerja yang lebih bebas
Lain hal dengan perusahaan corporate yang jam kerjanya sangat teratur. Kamu harus masuk jam 9 atau jam 8 lalu pulang jam 5.
Sedangkan perusahaan startup menawarkan jam kerja yang
fleksibel, jam pulang kerja kamu pun nggak menentu, yang penting pekerjaanmu selesai.
Meski jamnya yang fleksibel, kamu harus tetap mempersiapkan
dirimu, karena kemungkinan yang terjadi adalah bos akan menelepon kamu kapan
saja dia mau untuk urusan kerja yang darurat. Entah itu pas hari pekan atau pas kamu lagi tidur nyenyak di siang hati.
Selain itu, kamu juga nggak bisa pulang tepat waktu setiap harinya dan lembur adalah hal yang biasa.
3. Jika
ingin bekerja di perusahaan startup, persiapkan dirimu untuk tetap siaga dengan perubahan yang cepat
Intinya, kamu harus mampu beradaptasi dengan cepat jika ingin
bekerja di perusahaan startup. Karena kalau nggak, maka kamu akan ketinggalan banyak hal dan tak bisa mengikuti perusahaan.
Perusahaan startup cenderung sangat cepat mengalami perubahan.
Terjadi karena mereka harus mengikuti tren sebagai kebutuhan perusahaan, sementara itu semua bisa terus berubah setiap waktu.
Belum lagi faktor permintaan klien serta ide unik kompetitor yang mengharapkan kamu untuk terus berpikir kreatid dan berinovasi setiap meeting.
Kalau kamu adalah orang yang kreatif dan mampu berpikir yang
sangat cepat mengenai tren jaman, maka hal ini sebuah keberuntungan bagi kamu.
Jika sebaliknya, maka seumur hidup kamu akan tersiksa bekerja disini, karena nggak siap dengan perubahan yang ada.
Pilihannya : Jangan melamar atau belajar.
Bagaimana, apakah kamu siap untuk melamar diperusahaan startup? Teruslah menggali potensimu dan jadilah berkat.
Sumber : berbagai sumber