3 Kebenaran ini Ampuh Kalahkan Kebohongan Iblis Tentang Pernikahan!
Sumber: Pexel.com

Marriage / 17 January 2019

Kalangan Sendiri

3 Kebenaran ini Ampuh Kalahkan Kebohongan Iblis Tentang Pernikahan!

Budhi Marpaung Official Writer
2034

Sejak dilemparkan dari surga ke dunia, iblis telah mengubah medan dimana ia berada sekarang agar sesuai dengan tujuannya. 1 Yohanes 5:19 menyatakan “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.”

Iblis menguasai dunia ini dengan cara yang sangat “cantik”. Sampai-sampai, manusia jadi tidak sadar bahwa mereka sedang berada di dalam kekuasaannya. Lewat tipuan-tipuan yang dilemparkannya ke dalam pikiran manusia tentang Tuhan, seks, pernikahan, uang, dan banyak hal lain, iblis mencoba membuat kita tidak bisa memenuhi rancangan Tuhan sebagaimana mestinya.

Berikut adalah sejumlah kebohongan iblis tentang pernikahan dan telah melekat sebagai kebudayaan di dunia sejak bertahun-tahun yang lalu:

1. Pernikahan adalah sebuah kontrak

Setuju atau tidak, tetapi sebagian orang di dunia ini telah mengadopsi pandangan kontrak tentang pernikahan sebagai kewajiban hukum. Seperti dalam kontrak apa pun, dua pihak sepakat untuk memenuhi bagian mereka dari perjanjian. Jika salah satu pihak melanggar kontrak atau melanggar aspek kunci dari itu, seluruh kontrak adalah batal demi hukum.

2. Pernikahan lebih membutuhkan kemampuan multitasking daripada fokus


Sebagai orang yang telah menikah dan juga memiliki kesibukan di luar rumah maka kedua belah pihak dituntut untuk dapat multitasking. Suami atau istri harus bisa mengerjakan banyak tugas secara bersamaan dengan kualitas fokus yang sama. Ini bukanlah suatu pilihan, tetapi kemestian yang tidak dapat diganggu gugat.   

3. Cinta romantika bisa melengkapi kita

Sejumlah film drama cinta banyak menampilkan sisi-sisi cinta yang menonjolkan romantisme. Jika kita mengasihi seseorang maka kita perlu melakukan hal-hal yang menunjukkan kita benar mengasihinya. Memberi bunga mawar, membacakan puisi, menyanyikan lagu spesial, adalah beberapa contohnya. Apabila ini tidak ada maka semua pernyataan cinta, sayang kepada orang tersebut belumlah lengkap.  

Jika semua di atas adalah dusta yang dibuat oleh iblis, lalu manakah yang benarnya? Berikut adalah kebenaran dari surga tentang pernikahan:

1. Pernikahan adalah perjanjian

Perjanjian di sini bukanlah sekedar perjanjian berdasarkan kontrak, tetapi ini adalah perjanjian yang tidak bisa dibatalkan oleh salah satu pihak saja. Dalam iman Kristen, ikrar nikah di saat pemberkatan bukanlah ditujukan hanya kepada pasangan, tetapi juga kepada Allah.

Lalu bagaimana jika pasangan kita melakukan pengkhianatan atau kesalahan? Kolose 3:13 menjadi dasar untuk kita melepaskan pengampunan kepada pasangan kita.

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

Baca Juga: Penulis Top Buku Kristen Ini Bagikan Kisah Hidupnya Dibebaskan Dari Pornografi. Wow Banget

2. Pernikahan membutuhkan Fokus

Dalam Kekristenan, para pengikut diajarkan untuk menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita, mencintai tanpa syarat, dan menawarkan perhatian yang tidak terbagi. Hal ini bisa dilakukan bila kita mau mengambil sikap diam di saat orang lain sedang membutuhkan kita.

Diam di sini bukanlah karena kita takut untuk berdebat, tetapi kita menaruh penghargaan tinggi kepada pasangan kita. Mendengarkan apa yang ingin ia hendak sampaikan, menolong dirinya untuk merasakan keamanan berada di kita.   

3. Hanya Tuhan yang dapat mengisi / memenuhinya

Sebanyak apapun perhatian dan tindakan romantis yang kita lakukan kepada pasangan maka pasangan kita tidak akan pernah merasa penuh/cukup. Mengapa? Karena memang hanya Tuhan saja yang dapat mengisi ruang tersebut. Hanya dengan mengalami penuh kasih-Nya yang membuat kita benar-bisa mengasihi orang lain.

Iblis mungkin tidak akan lelah untuk memperdaya kita – anak-anakNya – lewat kebudayaan dunia. Ia akan selalu berusaha untuk membuat pernikahan orang-orang percaya hancur dan tidak dapat memenuhi panggilan Tuhan. Namun, selama pernikahan kita mencerminkan nilai-nilai ilahi, kita akan menang. Rumah tangga yang kita bangun bersama-sama dengan pasangan kita bakal kuat, bahagia, dan bisa menggenapi visi-Nya.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami