Depresi Picu Orang Percaya Punya Keinginan Bunuh Diri, Rangkul Mereka Dengan 4 Cara Ini

Health / 13 January 2019

Kalangan Sendiri

Depresi Picu Orang Percaya Punya Keinginan Bunuh Diri, Rangkul Mereka Dengan 4 Cara Ini

Inta Official Writer
2060

Seberapa sering diantara kita mendengar ada rekan seiman yang ingin bunuh diri? Atau justru, kita adalah salah satunya?

Sebagai orang percaya, kita semua disebut sebagai terang dunia, tempat bagi mereka yang tidak punya tempat dan kelelahan. Pikiran bunuh diri sering timbul ketika seseorang merasa sudah tidak lagi memiliki pengharapan.

Ketika kita punya masalah dan tidak menempatkan masalah tersebut di kaki Bapa, akibatnya adalah kita merasa kalau masalah tersebut menjadi berat. Masalah tersebut menjadikan kita depresi, yang ujungnya bisa membawa kita pada pemikiran untuk bunuh diri.

Selain alasan di atas, yuk pahami kenapa pikiran bunuh diri kerap menghampiri orang percaya ini.

1. Tak hanya secara mental, pikiran untuk bunuh diri juga ditunjang oleh kondisi fisik

Depresi merupakan salah satu mental illness atau gangguan mental. Dari namanya saja, kita pasti berpikiran kalau depresi ini berasal dari pikiran. Padahal, ada banyak orang yang berjuang melawan depresi, dimana hal tersebut juga menyerang kondisi fisiknya.

Seperti rasa sakit pada bagian dada yang tidak tertahankan, migrain, gangguan pencernaan, sampai menurunnya sistem imun tubuh juga bisa terjadi pada mereka yang mengalami depresi.

Ketika ada orang yang berkata kalau dirinya sedang mengalami depresi dan tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya, inilah yang sebenarnya terjadi. Dirinya sedang berjuang memerangi rasa sakit fisiknya tersebut.

2. Pilihan bunuh diri biasanya bukanlah pilihan yang egois

Orang beranggapan kalau bunuh diri adalah keputusan yang sangat egois. Namun, bagi mereka yang mengalaminya, depresi membawa perasaan yang penuh dengan malu dan kebencian terhadap dirinya sendiri.

Pikiran ini kemudian menjadikan para penderitanya berpikir kalau kehadiran mereka akan berbahaya bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.Anggapan kalau ketiadaan mereka akan meringankan orang lain sering menjadi alasan mengapa orang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

3. Depresi bukanlah sebuah kesedihan yang berlarut-larut

Bukan selalu tentang kesedihan, depresi lebih rumit daripada itu. Depresi merasakan kekosongan, gangguan, atau mati rasa akan sesuatu hal. Alasan ini yang membawa para penderita cenderung mencari bantuan secara fisik dibandingkan dengan secara mental.

Sebab mereka tidak sama sekali merasakan kesedihan. Satu-satunya yang diinginkan adalah kesendirian, juga istirahat yang lama. Orang yang menderita depresi juga sering menjadikan tidur sebagai pelarian atas hal yang dialaminya ini.

4. Depresi terjadi bukan karena kita tidak rajin membaca firman Tuhan atau berdoa

Pada tahun 2013, sebuah studi mendapati hampir 50% penginjil percaya kalau berdoa dan mempelajari firman Tuhan dapat memerangi gangguan mental. Hal ini tidak salah. Hanya saja, banyak orang yang kemudian tidak mendapatkan bantuan yang sebenarnya mereka benar-benar butuhkan.

Tentu saja Tuhan kita pasti bisa menyembuhkan dalam sekejap. Tetapi mendapatkan penanganan yang tepat juga adalah salah satu cara menangani depresi. Ada beberapa gangguan mental yang memang harus ditangani secara medis.

Tuhan tidak menjanjikan kalau kehidupan kita ini akan selalu mudah, tetapi Ia berjanji kalau akan selalu menyertai setiap perjalanan kita. Setiap hal sulit yang kita alami, percayakan semuanya itu pada Tuhan. Taruhlah beban tersebut di kaki Tuhan, sebab pengharapan Tuhan itu sangat indah.

Apakah kamu memiliki pergumulan dengan kehidupan yang sering membuat kita merasa sendirian? Kalau kamu rindu pertolongan Tuhan, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI.

Sumber : relevant magazine
Halaman :
1

Ikuti Kami