Salah satu hal yang
disampaikan dalam sesi konseling pra-nikah bahwa istri merupakan penolong
suami. Namun, kenyataannya, ada suami-suami yang justru merasa pasangannya
bersikap kebalikannya. Bukannya membantu, justru dianggap seseorang yang menjadi perongrong.
Jangan heran bila konflik
kerap terjadi. Perseteruan demi perseteruan seperti tidak habis-habisnya. Tentu, hal ini bukanlah yang kamu (para istri) inginkan, termasuk juga Tuhan.
Bagian yang bisa kamu
ambil untuk membuat suami berpikir bahwa kamu benar adalah penolong dalam
hidupnya adalah dengan menunjukkan diri bahwa kamu adalah orang yang tepat bagi dirinya. Berikut adalah 5 cara sederhana yang bisa kamu lakukan:
1. Memberi waktu suami beristirahat pada saat pulang kerja.
Mungkin ada hal yang ingin
kamu sampaikan kepada suami terkait apa yang terjadi hari ini, tetapi sebagai
seorang penolong, kamu perlu mengerem untuk langsung berkata-kata kepadanya.
Biarkan suami untuk beristirahat dan melepaskan kepenatan setelah berada di luar rumah dalam waktu kurang lebih delapan jam.
Memberikan waktu istirahat
selama 15 menit sangatlah berguna bagi seorang suami, setidaknya untuk mengurangi beban yang ada di pikiran.
2. Jadi teman diskusi di saat suami membutuhkannya.
Istri sudah seharusnya menjadi orang pertama yang dipikirkan suami untuk diajak berbicara tentang hal apapun termasuk persoalan yang dihadapinya. Meski laki-laki sering diasosiasikan sebagai makhluk yang kuat, tetapi sesungguhnya keberadaan pasangan di sisinya dan menjadi teman diskusi yang baik akan membuatnya tetap kuat dan optimis.
3. Berdoa
Salah satu dukungan
terbaik yang bisa kamu tunjukkan kepada suami adalah dengan tidak pernah
putus-putusnya untuk membawa suami di dalam jam-jam doa pribadimu. Banyak
kesaksian yang menyatakan bahwa ketika istri berdoa, mukjizat demi mukjizat dialami oleh sang suami.
4. Memastikan rumah tetap bersih dan nyaman untuk ditinggali.
Istri memang bukanlah asisten rumah tangga, tetapi ketika kamu bisa membuat rumahmu bersih dan nyaman maka suami bisa merasakan atmosfir positif yang kamu ciptakan untuk mendukungnya.
Baca Juga: Suka Duka 5 Tahun Pernikahan Ruben-Sarwendah, Suka Berantem Tapi Gak Lebih dari 2 Jam
5. Menyiapkan makanan tepat pada waktunya.
Meski kamu bukanlah
seorang yang pandai dalam memasak, tetapi bukan berarti tidak bisa menyiapkan
makanan bukan? Meski membeli makanan di luar, tetapi ketika itu disajikan di
depan suami pada saat yang tepat maka bagi suami, hal tersebut sudah lebih dari cukup.
Sebagai penolong, sepertinya istri diperhadapkan dengan tanggung jawab yang lebih besar dari suami. Padahal tidaklah seperti itu. Baik suami maupun istri memiliki peranan masing-masing. Ketika kita mengajak Roh Kudus untuk mengajar, menuntun, dan menolong maka percayalah semua yang menjadi bagian kita di dalam rumah tangga pasti dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
Sumber : Jawaban.Com