Kisah-kisah ini pastinya sudah sangat akrab dengan kita.
Seperti, Musa dengan semak yang menyala. Lot dan penampakan
malaikat Tuhan. Gideon yang menggirik gandum dalam wadah anggur. Saulus dalam perjalanan ke Damaskus.
Di hampir keseluruhan isi Perjanjian Lama dan Baru, kita melihat
bagaimana Tuhan menerobos ruang dan waktu untuk menegaskan kembali soal kebenaran
hakiki-Nya. Dia bisa muncul dimanapun, kapanpun dan untuk apapun itu. Waktu
bukanlah halangan bagi Tuhan. Jarak dan ruang bukanlah tantangan bagi Dia. Dan jalan berliku kehidupan yang tak terduga sama sekali bukan hal yang misterius bagiNya.
Dalam hidup ini, mata kita akan sangat mudah melihat beragam persamaan yang terjadi setiap harinya, seperti bangun di pagi hari, bekerja, pulang ke rumah dan tidur. Begitulah rutinitas yang umum kita lakukan. Tapi ada kalanya kita diperhadapkan dengan masalah dan kesulitan yang bahkan terasa begitu berat. Tanpa sadar sebenarnya itu adalah perubahan halus yang terjadi dalam hidup kita sebagai pertanda munculnya musim baru yang membawa kita pada tujuan, cara pandang dan perjalanan yang baru.
Inilah yang Tuhan sampaikan dalam Yesaya 43: 19, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”
Baca Juga :
Nantikan Terobosan Baru? Kamu Bisa Alami Itu dengan 7 Teladan Iman Yusuf Ini
Jangan Sampai Terlambat, Miliki 5 Hal Ini Untuk Menang Melawan Badai Kehidupan
Mari kembali ke kisah Musa. Bahkan saat menjadi seorang
pelarian, dia sama sekali tak punya niat untuk meninggalkan rutinitasnya sebagai
penggembala ternak dan kembali ke Mesir. Atau seperti Lot yang tak pernah berpikir
akan kehilangan keluarga dan seluruh harta miliknya. Maria, ibu Yesus, juga tak
punya rencana untuk mengandung seorang bayi sebelum menikah dengan Yusuf. Gideon
tak punya rencana untuk menjadi pahlawan atau berperang dalam pembebasan bangsanya.
Bahkan Raja Saul pun tak pernah berpikir akan menghentikan pekerjaan Tuhan melalui apa yang dia lakukan.
Tapi, saat mereka mencoba menjalani hidup dengan rencana mereka
sendiri, Tuhan mengubah arah perjalanan itu sesuai dengan rencana-Nya. Sama halnya
dengan hidup kita, hidup mereka dikoreksi oleh Tuhan supaya mereka mengalami kemurahanNya
yang besar, supaya mereka lebih sabar dan dipenuhi dengan kasih. Tuhan bahkan menyertai
setiap pekerjaan tangan mereka dan menghadiahkan mereka kemenangan demi kemenangan.
Perjalanan dari masing-masing tokoh Alkitab ini membuktikan kalau
Tuhan itu mampu mengintervensi kehidupan siapapun. Alkitab juga menjelaskan kalau
setiap pertemuan bukanlah sebuah kebetulan. Setiap pertemuan menjadi momen dimana kita bisa menyaksikan kuasa Tuhan bekerja dan mengubahkan hidup kita sepenuhnya.
Setiap momen yang dirancang oleh Tuhan menghasilkan respon yang mengubah segala sesuatu.
Perubahan ini bahkan bukan hanya sekadar momen singkat
pewahyuan atau sukacita. Tapi pemahaman tentang nubuatan yang akan terjadi di masa mendatang dan apa yang seharusnya dilakukan untuk menghadapinya.
“Aku hendak
mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.” (Mazmur 32: 8)
Di jaman ini, kita semua pasti rindu mengalami perjumpaan langsung
dengan Tuhan. Kita menjadi seperti anak-anak yang akan meneliti semua isi halaman
Alkitab, mencari-cari pesan yang Tuhan mungkin hendak sampaikan untuk kita, mampu
menyegarkan dan memperbaharui hidup kita. Panggilan khusus yang Tuhan sudah
sediakan atas hidup kita kembali membangkitkan harapan kita saat ini. Kita diingatkan
kalau Dia adalah Tuhan yang sama baik kemarin, hari ini dan selamanya. Kita tak
hanya membaca dongeng tentang sosok karakter yang mati. Karena Dia adalah Tuhan yang sudah menyusun rencana-Nya atas hidup semua orang percaya dengan sangat terperinci.
Di awal tahun ini, kita kembali datang untuk mencari wajah
Tuhan dalam masa-masa doa dan puasa. Kita ingin kembali mencari kehendak-Nya dan
ingin tahu kemana rute perjalanan hidup kita berikutnya. Kita mau kembali membangkitkan
harapan yang sempat pupus, membangunkannya dan merekonstruksi kembali hati dan pikiran kita untuk kembali fokus pada tujuan-Nya.
Kita pasti setuju bahwa seseorang yang tahu persis semua hal
yang akan terjadi adalah sosok yang paling pantas untuk memimpin kita di jalan yang
benar. Kita pasti akan merasa tenang berjalan bersamanya bahkan ketika kita sama
sekali tak tahu apa yang terjadi ke depan. Saat kita berada di tengah goncangan, kesulitan, rasa bosan menjalani rutinitas, kita bisa mengandalkan-Nya.
Tuhan sendiri selalu rindu untuk bertemu dengan kita. Saat kita mau datang kepada-Nya, maka Dia juga akan mendekat kepada kita.
Allah itu setia. Dia Allah yang maha hadir. Dia menyebut
diri-Nya Bapa kita, sahabat dan penolong kita. Dia juga Allah pembela, yang dengan
berani berada di depan kita menantang musuh yang mengolok-olok iman kita. Di dalam Dia semua masalah kita tampak kecil dan ringan.
Dia juga Allah yang akan memayungi kita dengan tiang awan di
siang hari dan tiang api di malam hari. Karena apa yang Dia lakukan untuk orang Israel, juga akan dilakukanNya sampai saat ini.
Kalau tahun ini kamu sedang menantikan Tuhan untuk melakukan hal-hal
baru dalam hidupmu, bukalah hatimu terlebih dulu untuk bersedia ubahkan. Biarkan
Tuhan merekonstruksi kembali hidupmu sepenuhnya. Ijinkan Tuhan memimpinmu dan membawamu
mengalami musim yang baru bersama-Nya.
“Sebab
perisai kita kepunyaan TUHAN, dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.” (Mazmur
89: 18)