Sekretaris Umum
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pdt. Gomar Gultom memberikan pendapatnya
terkait peristiwa pemotongan sejumlah nisan Kristen di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu
lalu. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bukti bahwa masyarakat Indonesia makin tidak toleran.
“Ini kan bentuk keprihatinan kita karena makin berkembangnya intoleransi. Sebetulnya gak masalah soal nisan itu, itu tidak mengurangi hakikat Kekristenan, tetapi upaya pemotongan ini merupakan bukti bahwa kita makin tidak toleran. Kita makin tidak mampu mengelola perbedaan,” ujar Pdt. Gomar Gultom kepada Jawaban.Com di Kantor PGI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
(Salah satu nisan Kristen yang dirusak di salah satu TPU di Magelang / Sumber:Merdeka.Com / Purnomo Edi)
Lebih jauh, ia mengatakan
bahwa semua elemen masyarakat terutama pemerintah harus serius dalam mencerdaskan bangsa.
“Kalau tidak, kita akan makin terkotak-kotak berdasarkan agama dan itu tidak sehat,” sambungnya.
Mengingat sampai saat ini aparat
kepolisian masih mendalami kasus pemotongan nisan di Magelang, Gomar mengajak
umat Kristen di mana pun untuk tidak termakan isu yang sengaja dibuat pihak tertentu.
“Masih harus dipelajari dulu lah baru bisa berkomentar (di media sosial, red),” tandas Gomar.
Sekitar 19 nisan Kristen di empat TPU di Magelang diketahui dipotong. Terbaru, perusakan terjadi di TPU Malangan.
Baca Juga: Soal Natalan di Lapangan Monas, Pdt. Gomar Gultom: Nuansa Politik Sangat Kental
Kapolresta Magelang AKBP
Kristanto Yoga Darmawan mengungkapkan dalam kasus pemotongan nisan Kristen di TPU Malangan, ada beberapa saksi yang melihat ciri-ciri dari pelaku.
“Karena dibangunkan suara berisik suara dentuman palu," ungkap Kristianto.
Sumber : Jawaban.Com, Merdeka.Com