Berdoalah Seperti Seorang Teman, Tuhan Mau Kita Jujur di HadapanNya!
Kalangan Sendiri

Berdoalah Seperti Seorang Teman, Tuhan Mau Kita Jujur di HadapanNya!

Lori Official Writer
      5014

Yohanes 14: 13-14

dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 12; Galatia 1; 1 Raja-Raja 5-6     

Aku sedang berjalan-jalan di tengah suasana pagi Arizona di halaman belakang di antara pohon-pohon palem yang disinari matahari indah. Rasa cemas mencuri rasa syukur dari hatiku karena aku tak tahu betul cara untuk melindungi pohon-pohon tercinta ini dari sesuatu yang aku baca di pagi itu, yang katanya: “Kumbang rakus memakan pohon-pohon palem terkenal di Pasadena.”

Walaupun kami tinggal di wilayah yang dikelilingi oleh ladang dan tanah pertanian di bagian lembah Phoenix, aku tetap kuatir dengan kondisi pohon-pohon palem kami. Aku terhanyut dalam rasa kuatir kalau-kalau kumbang Pasadena yang jahat itu akan datang melintasi pegunungan dari California ke Arizona.

Anehnya, aku malah mendengar suara yang berkata, “Bicaralah padaku”.

Aku bahkan sudah mendengar kata-kata ini beberapa kali di minggu sebelumnya. Saat itu aku sedang berjuang keras menulis artikel bulanan untuk penerbitku. Aku mulai bertanya-tanya apakah aku punya masalah otak? Setelah mengalami stroke besar dan dua masalah medis yang mengancam jiwaku dalam setahun terakhir, aku berpikir mungkin aku mengalami masalah kesehatan yang lebih besar. Lalu, aku sadar kalau mungkin Tuhan sedang berusaha mendapatkan perhatianku, jadi aku memutuskan untuk berdoa.

Aku pun menyampaikan rasa kuatirku dan meminta Tuhan untuk merawat pohon-pohon palem itu. Aku merasa damai sejahtera dan percaya saja kepada Yesus seketika itu juga. Aku melakukannya seperti dituliskan dalam Yohanes 14: 13-14. Aku percaya saja karena Yesus sudah berjanji untuk menjawab doaku saat aku meminta dalam namaNya. Aku merasakan kelegaan setelah meminta perlindungan untuk pohon-pohon palemku. Aku mengklaim kekuatan di dalam nama Yesus.

Jujur saja, aku merasa agak kekanak-kanakan karena berkata-kata soal rasa kuatir yang sepele itu. Tapi, aku sudah menemukan kalau menjadi seperti anak kecil dalam hadirat Tuhan akan membawa penghiburan dan ketenangan.

Aku mulai mengerti kalau Dia mau aku berhenti untuk tersesat dalam pemikiranku yang selalu berusaha mengubah sesuatu dengan kekuatanku sendiri. Menghabiskan banyak bagian-bagian yang baik mengisolasi emosiku dan membuatku semakin membutuhkan Yesus dan pertolonganNya atas diriku sendiri dan keluargaku.

Pohon-pohon palem ini mengingatkanku kalau aku sering tidak menjadikan Yesus sebagai teman yang baik dan dapat dipercaya (Yohanes 15: 14). Aku takut menganggunya dengan hal-hal sepele karena Dia adalah pribadi yang penting dan sibuk dengan urusan-urusan yang penting. Pembahasanku soal kumbang sepertinya hanyalah sesuatu sedikit egois.

Tapi, hatiku dibukakan dengan sesuatu yang baru soal Yesus. Aku merasa Dia mengasihiku dan hendak berbicara padaku tentang kehidupan sehari-hari. Dia mau tahu apa yang mengangguku, bahkan kalau itu adalah seekor kumbang. Dengan pemahaman ini, aku merasa ada kehangatan dan ketenangan yang luar biasa.

Aku belajar kalau anak-anak Tuhan akan bicara kepada Yesus tentang sesuatu yang mencengkeram mereka dan meninggalkan semua itu di dalam Dia, mereka akan mulai belajar tentang apa makna doa sesungguhnya. Kita akan menemukan kedamaian dan ketenangan yang tak akan kita dapatkan di dunia ini. Keluarga kita tidak akan kehilangan banyak sukacita dan damai sejahtera karena tidak berbicara kepada Yesus secara pribadi tentang ketegangan, kekuatiran dan ketakutan kita.

Kita akan dikuatkan dalam kepercayaan kita akan kuasa Yesus saat kita mengklaim kekuatan di dalam nama Yesus dalam doa-doa kita. Dia akan berurusan secara langsung dengan hal-hal yang mengganggu kita. Jadi, resep kepuasan sejati adalah berbicara kepada Tuhan soal masalahmu sehari-hari.

 

Hak cipta Bob Segress, Ph.D, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami