Pilih Jadi Marta Atau Maria? Ini yang Sesungguhnya Tuhan Mau Saat Kamu Melayani-Nya!
Kalangan Sendiri

Pilih Jadi Marta Atau Maria? Ini yang Sesungguhnya Tuhan Mau Saat Kamu Melayani-Nya!

Budhi Marpaung Official Writer
      7670

Lukas 10:40,42

Sedang Marta sibuk melayani….Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu74[/kitab]; [kitab]0roma2[/kitab]; [kitab]bilan31-32[/kitab]

Aneh kedengarannya, tetapi ibuku dan aku begitu menikmati aktivitas mencuci pakaian. Kalau aku, langkah-langkah saat binatu adalah: cuci, keringkan, dan lipat. Namun dengan Alzheimer yang dideritanya, langkah-langkah  ibu saat binatu adalah sebagai berikut: menaruh pakaian (sebaiknya hanya yang kotor) di keranjang, temukan sabun cuci piring (yap!), Pergi ke ruang cuci, letakkan pakaian di mesin cuci, kembali ke ruang tamu khusus lansia, menuliskan lokasi binatu, duduk di kamar, memeriksa catatan untuk melihat di mana binatu berada, kembali ke ruang cuci, menaruh pakaian basah di pengering, kembali ke kamar, duduk di kamar, periksa catatan untuk melihat di mana tempatnya, kembali ke ruang cuci, ambil pakaian dari pengering, letakkan di dalam keranjang, kembali ke kamar, dan lipat.


Jika Ibu diganggu selama proses berlangsung, dia lupa bahwa dia pernah mencuci pakaian! Saya menawarkan diri untuk membantu, tetapi dia bersikeras melakukannya sendiri. Ibu menginginkan pakaian bersih, tetapi yang sebenarnya dia inginkan adalah kemerdekaan. Alzheimer mencuri hal ini dari dia, dan saya dipanggil untuk melayaninya sebagai pengasuh.

Tuhan menciptakan pengasuh. Adam melayani Tuhan dengan cara memerhatikan ciptaan-Nya. Hawa melayani Tuhan sebagai penolong untuk Adam. Abigail berkata, "Aku ini hamba Daud" (1 Samuel 25:41, BIS 1985). Raja Yosafat memerintahkan, "Kamu harus bertindak dengan takut akan TUHAN, dengan setia dan dengan tulus hati" (2 Tawarikh 19:9).

Yesus tinggal di antara kita, bukan "dilayani, tetapi untuk melayani" (Markus 10:45), dan Ia mengajarkan bahwa bagaimana kita melayani adalah lebih penting daripada pelayanan apa yang kita lakukan.

Maria, Marta, dan Lazarus adalah saudara kandung, dan mereka sangat mengasihi Yesus. Cerita mereka mengajariku pentingnya sikap (bagaimana) kontra aksi (apa).

Baca Juga: Melayani di Negara Mayoritas Non-Kristen, Ini Tantangan Pemimpin Lembaga Interdenominasi!

Marta dan Maria ingin menghormati Yesus karena menyelamatkan Lazarus. Maria duduk di kaki Yesus dan mendengarkan firman-Nya. Marta menyiapkan sebuah pesta besar, namun berkata kepada Yesus, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."(Lukas 10:40). Yesus mengakui keprihatinan Marta, namun mengatakan kepadanya, "Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" (Lukas 10:42).

Menurut catatan penulis kitab Yohanes, Maria membawa sekira setengah kati minyak narwastu, menuangkan ke kaki Yesus, dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya. "Dan bau minyak semerbak di seluruh ruangan itu" (Yohanes 12:3). Tindakan Maria lebih dari sekedar duduk di kaki Yesus! Dia mengurapi Yesus dengan parfum mahal. Bukan hanya wewangian parfum yang memenuhi udara- itu adalah aroma hati seorang hamba dan yang bersyukur. Walaupun Yesus menghargai tindakan Marta, tetapi yang sebenarnya diinginkan-Nya adalah sikap Maria.

Maria, Marta, dan Yesus adalah pengasuh yang melayani. Mengasuh dan melayani bukan hanya tentang apa yang dilakukan-ini bagaimana hal itu dilakukan. Terkadang aku mencuci pakaian Ibu atau membawanya ke janji pertemuan. Tetapi sering aku duduk di kakinya, memegangi tangannya, dan membiarkan belas kasihan untuk menggantikan kegelisahannya. Sikapku jauh lebih penting bagi Ibu daripada tindakanku. Dia lupa apa yang aku lakukan, tetapi dia akan ingat bagaimana perasaannya oleh karena bagaimana saya melakukannya. Ukuran kontribusi tidak penting bagi seseorang dengan derita Alzheimer. Hal yang penting adalah kondisi hati yang memberikannya.

Sulit melihat Ibu berjuang dengan tugas sederhana. Namun itu memungkinkan saya untuk memasuki dan mengenali dunia Alzheimer, untuk sesaat, bagaimana rasanya memiliki penyakit ini. Pengasuhan ini memungkinkan saya untuk menjadi Marta dan Maria bagi ibu saya, dan menjadi tangan dan kaki Yesus untuk yang "paling hina ini." Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."(Matius 25:40). Dan itu mengingatkanku bahwa Yesus senantiasa menjadi pengasuh yang  melayaniku karena Ia selalu, pernah selalu, dan akan selalu menyertaiku.

Hak cipta @CBN.Com / Cheryl Crofoot Knapp

Jangan Hanya Melayani Tuhan Sebagaimana Marta, Tetapi Layanilah Ia Juga Seperti Halnya Maria.

Ikuti Kami