Hati-hati, Bapa Pembohong Menebar Jebakan Dosa Dengan Cara Licik!
Kalangan Sendiri

Hati-hati, Bapa Pembohong Menebar Jebakan Dosa Dengan Cara Licik!

Puji Astuti Official Writer
      2656

Matius 7: 3

"Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 9; Wahyu 15; Nehemia 10-11

Atlit sepeda ternama, Lance Armstrong, mengaku dia melakukan kecurangan untuk menang. Meskipun sudah lama muncul tuduhan tersebut, ini adalah pertama kalinya dia berhenti menyangkal tuduhan itu. Saya membaca laporan wawancara tentang hal ini dan kemudian merasa marah karena dia memberi contoh buruk bagi calon atlet, merasa kesal oleh sikapnya yang seperti tidak terlalu menyesal.

Dan kemudian, seperti dilakukan-Nya, Tuhan berbisik, "Kamu juga seperti Lance Armstrong."

"Aku? Tidak, aku tidak seperti dia!"

"Ingat kelas bahasa Latin di SMA?"

"Oh itu."

Itu dimulai dengan kepolosan, jika kecurangan tidak semuanya berdosa. Hanya ada empat dari kami di kelas dan guru kami sudah tua dan matanya sebagian buta. Suatu hari kami diberi kuis dan salah seorang gadis menggeser bukunya yang terbuka di meja dan mencari jawabannya. Segera, yang lain melakukan hal yang sama. Saya menolak melakukannya sampai suatu hari ketika saya tidak mempelajari kosakata. Saya akan gagal kuis tersebut... kecuali.

Semua orang melakukannya. Kenapa saya tidak? Segera, sebuah buku terbuka di meja saya adalah hal yang lumrah. Kemudian, sebelum ujian, dimana kami semua akan mendapatkan nilai tinggi karena melakukan kecurangan, tiba-tiba gadis yang pertama kali melakukan kecurangan itu mengungkap semua yang kami lakukan. Saya merasa malu, dan marah. Mengapa dia membeberkan kesalahan kami tanpa peringatan, tanpa memberi kami kesempatan untuk berhenti? Saya telah tertangkap, dan dosa saya terungkap serta diketahui semua orang.

"Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." Yohanes 8:44

Setan itu pribadi yang licik. Dia meyakinkan kita bahwa dosa itu baik-baik saja, selama kita tidak tertangkap. Dia berbisik, "Silahkan. Kamu aman. Tidak ada yang tahu." Jadi kita beralasan tidak ada yang salah dengan dosa-dosa kecil kita melanggar aturan, menerobos lampu merah, membuat alasan untuk tugas yang tidak selesai, menyalahkan orang lain atas kesalahan kita, memutar kebenaran sedikit. Tapi jangan tertipu oleh bapa pembohong. Dosa adalah dosa dan semua dosa adalah sama. Tidak ada skala penilaian - tidak ada ini-dosa-kurang-buruk-dari-lainnya. Setiap dosa memiliki efek yang sama - terpisah dari Tuhan.

Bukankah kita semua seperti Lance Armstrong? Kami menipu dan berharap tidak tertangkap. Kita melihat orang lain, mengukur dosa kita terhadap mereka, dan berpikir apa yang saya lakukan tidak seburuk itu. Mungkin penipuan terbesar dari dosa adalah kebohongan yang kita katakan pada diri sendiri untuk membenarkan tindakan dan sikap kita, dan satu-satunya cara untuk menghindari menipu diri kita sendiri adalah dengan secara aktif bekerja untuk menjauhi kebohongan yang licik dari si iblis. Tahukah kamu, dosa memiliki efek bola salju. Setelah kamu berbohong, kepada diri sendiri atau orang lain, kamu biasanya harus mengatakan kebohongan lain untuk menutupi yang pertama.

Kakek saya seorang yang bijaksana. Salah satu aturan hidupnya adalah: "Jika kamu mengatakan yang sebenarnya, kamu tidak harus mengingat apa yang kamu katakan." Dengan kata lain, jika kamu berbohong, kamu harus mengingat kebohongan itu sehingga kamu dapat memastikan kamu bisa mengulangnya kembali nanti. Sebagian besar dari kita tidak cukup pintar untuk beralih dari banyak kebohongan untuk waktu yang lama. Jadi mengapa mencoba melakukannya?

Mulai hari ini. Lakukan upaya sadar untuk mengubah hal-hal dalam hidupmu kamu anggap sebagai dosa "kecil". Minta Tuhan untuk membantumu. Salah satu langkah pertama dalam mengatasi dosa adalah mengakui apa yang kamu lakukan adalah dosa dan itu salah. Kemudian bertobatlah, yang berarti pergi ke arah yang berlawanan, membuat perubahan yang disengaja.

Sementara kita mungkin marah tentang dosa orang lain, kita semua sama ternodanya seperti atlit sepeda peraih banyak medali yang curang itu. Akui saja, dan kemudian bergerak maju dengan kejujuran, percayalah kamu bisa berubah melalui kekuatan dan kehadiran Roh Kudus di dalam hidupmu. Tuhan tidak mengharapkan kita menjadi sempurna, tetapi Dia mengharapkan kita untuk berusaha menjadi lebih seperti Dia.

Apakah kamu memiliki pergumulan dengan dosa atau masalah hidup dan rindu pertolongan Tuhan, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA  atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI.

© Candy Arrington 2013. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami