3 Pendeta Ini Jadi Sorotan Negatif di 2018, Dari Bunuh Diri Hingga Pelecehan Seksual

Internasional / 27 December 2018

Kalangan Sendiri

3 Pendeta Ini Jadi Sorotan Negatif di 2018, Dari Bunuh Diri Hingga Pelecehan Seksual

Puji Astuti Official Writer
3109

Pendeta juga manusia, itu mungkin alasan yang bisa diberikan atas pemberitaan negatif terhadap sosok yang sering disebut sebagai hamba Tuhan itu. Ya, karena mereka manusia biasa, mereka memiliki kelemahan dan juga bisa melakukan kesalahan. Namun di tahun 2018 ini, beberapa sosok pendeta sempat membuat kaget dunia kekristenan karena namanya menjadi viral karena hal negatif. 

Siapa saja mereka? Berikut 3 nama yang menjadi sorotan di Jawaban.com selama 2018:

Pendeta Henderson Sembiring Kembaren, bunuh anak angkatnya di toilet gereja

Sungguh mengenaskan, Rosalia Cici Maretini Siahaan tewas dibunuh di toilet gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia, Deli Serdang. Yang menyedihkan, pelaku pembunuhannya adalah Pendeta Henderson Sembiring Kembaren yang tak lain adalah orangtua angkat Rosalia. Rupanya, sang pendeta memiliki hubungan asmara dengan sang anak angkat dan merasa cemburu karena korban menjalin hubungan dengan pria lain. 

Pendeta Andrew Stoecklein, tewas bunuh diri

Pendeta Andrew adalah gembala dari Gereja Inland Hills di California. Ia ditemukan tewas bunuh diri pada 25 Agustus 2018 lalu dan diduga disebabkan oleh depresi yang ia alami. Istri dan ketiga anaknya sangat terpukul oleh tindakan menghilangkan nyawanya sendiri itu, demikian juga umat Kristen di berbagai belahan dunia. Sepertinya tidak seorangpun mengharapkan seorang pendeta yang harusnya memiliki iman yang kuat mengalami depresi dan memutuskan bunuh diri. 

Bill Hybels mengundurkan diri karena tuduhan pelecehan seksual

Nama Bill Hybels tidak asing bagi para pemimpin gereja, karena ia dikenal sebagai seorang pembicara kepemimpinan dan juga pendiri sebuah megachurch. Tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan kepadanya sudah beberapa kali dibantah, namun akhirnya ia mengundurkan diri dan penyelidikan lebih lanjut dilakukan, bahkan para pemimpin gereja yang ia pimpin menyampaikan permintaan maaf kepada para korban karena tidak segera melakuakan tindakan yang tepat saat menerima tuduhan itu. 

3 kasus di atas mengingatkan kita untuk berdoa bagi para hamba Tuhan, sebab bukan hanya tugas mereka berat, namun tantangan dan cobaan mereka pun banyak. Untuk itu jemaat harus mendukung mereka dalam doa dan juga menjadi sahabat bagi mereka untuk saling menolong dan menguatkan. Sudahkah kamu berdoa untuk pendetamu?

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami