Apa yang pertama kali terlintas di benakmu saat mendengar kata
perceraian? Tentunya nggak ada yang benar-benar menginginkannya bukan? Sebab nggak cuma merusak hubungan tetapi juga mentalmu dan pasangan.
Apalagi kalau pernikahanmu sudah dikaruniai anak, maka perceraian bisa menjadi masalah yang semakin menyakitkan bagi banyak pihak.
Dalam pernikahan kamu nggak bisa mengharapkan hal-hal yang indah, tetapi gimana pun kamu harus menghadapi jika kamu mengalami perpisahan.
Jika di Natal ini kamu sedang mengalami perpisahan, maka inilah harapan hidup dalam hatimu yang harus kamu sadari.
1. Jangan biarkan perceraian membuat dirimu berantakan di momen Natal ini
Baik orang Kristen atau pun nggak, wajar saja jika melakukan kesalahan karena nggak tak seorang pun yang sempurna bukan?
Meskipun kamu sudah bercerai di momen Natal, jangan izinkan ini membuatmu dan anak-anak menjadi berantakan.
Tetaplah berkumpul bersama anak-anakmu dan saling mengasihi.
"Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
Ketika Tuhan berkata bahwa Dia mengasihi kita, maka Dia mengasihi kamu tak peduli apapun kondisimu.
2. Biarin saja, jangan larut dalam sedih. Fokuslah pada kebenaran
Fokuslah pada kebenaran firman Tuhan, yang mengatakan bahwa kita harus mengakui dosa-dosa kita dan bertobat sehingga kita diampuni.
"Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)
Kesalahan kita akan terus menerus menumpuk sampai kita bertemu Tuhan di Surga, sebaiknya maafkanlah dirimu sendiri karena Tuhan ingin mengampuni kamu.
"Bapa,
terpujilah Engkau karena kasih-Mu yang besar. Terimakasih buat penyertaan-Mu dalam hidupku.
Semuanya
berada di luar pemahaman saya. Perceraian memang mengancam untuk mencuri
harapanku, tetapi Engkau ada disana menunggu dengan tangan yang terbuka,
memanggil saya untuk datang ke pelukan hangatmu sebagai ganti dinginnya dunia
ini.
Terimakasih
Bapa, atas perlindungan dan berkatmu. Hatiku sakit, tetapi aku tahu Engkau ada
disana. Terimakasih atas rahmat dan pengampunan serta cintaMu. Amen."