Puji Tuhan! Setelah 117 Tahun Dijarah Gereja Filipina Ini Dapatkan Kembali Tiga Loncengnya
Sumber: Crux Now

Internasional / 18 December 2018

Kalangan Sendiri

Puji Tuhan! Setelah 117 Tahun Dijarah Gereja Filipina Ini Dapatkan Kembali Tiga Loncengnya

Lori Official Writer
2535

Setelah menunggu lebih dari seabad, akhirnya Amerika Serikat (AS) mengembalikan lonceng gereja paroki Katolik di pulau Samar yang dijarah di masa perang Filipina-Amerika.

Lonceng Balangiga tersebut diserahkan kepada pemerintah setempat dan akan dipajang di museum nasional sebelum membuat jalan mereka pulang ke Gereja San Lorenzo de Martir (Santa Lawrence the Martyr), di mana lonceng itu awalnya tergantung di gereja tersebut. Namun pasukan AS menjarahnya di perang pembantaian tahun 1901.

Bagi gereja Katolik Filipina, ketiga itu bahkan memiliki makna tersendiri yang begitu mendalam. Lonceng berukuran 23 dan 30 inci itu merupakan simbol kebebasan dan perlawanan warga Filipina dan Gereja Katolik yang telah mengajukan petisi kepada pemerintah untuk kepulangan mereka sejak tahun 1950-an.

Menurut ceritanya, para pejuang Filipina menyelinap ke San Lorenzo dan membaur dengan pasukan Amerika yang menduduki kota kecil itu. Mereka menyembunyikan lonceng gereja untuk memberi sinyal serangan terhadap pasukan Amerika. Pejuang Filipina pun berhasil membunuh sebanyak 48 pasukan Amerika.

Baca Juga :

Jelang Natal, Ratusan Orang Kristen Ditangkap Pemerintah Iran. Ini Sebabnya…

Sambut Natal, Dua Gereja di Dua Negara Ini Malah Alami Serangan Tragis Dalam Dua Hari

Hal ini pun membuat pihak Amerika marah dan akhirnya melayangkan serangan balasan ke pihak pejuang Filipina. Dalam peristiwa itu, tentara AS membunuh ribuan orang dan merampas lonceng dari reruntuhan gedung gereja.

Karena dianggap sebagai senjata perang, pasukan AS pun menyita ketiga lonceng tersebut dan menyimpannya di instalasi militer. Dua lonceng disimpan di pangkalan Angkatan Udara AS di Cheyenne, Wyoming dan satu lainnya di pos Angkatan Darat AS di Korea Selatan.

Terkait pengembalian lonceng ini, Konferensi Wali Gereja (KWI) Filipina mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah berhasil mengembalikan lonceng bersejarah gereja tersebut ke tanah Filipina. Mereka pun menganggap hal itu sebagai ‘hadiah pertama Natal’ tahun ini.

Seperti diketahui, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta pemerintah AS untuk mengembalikan kembali lomceng Balangiga itu. Pembicaraan ini bahkan mendatangkan Menteri Pertahanan AS James Mattis ke Filipina di tahun ini. Penyerahan lonceng itu sudah dilakukan Duterte secara resmi kepada imam San Lorenzo pada Sabtu, 15 Desember 2018 lalu.

Uskup Crispin Varquez dari Borongan, yang merupakan pemimpin keuskupan setempat, meminta seluruh umat Katolik untuk memperingati peristiwa penjarahan lonceng itu untuk sejenak.

“Kita harus mengungkapkan kesedihan dan pertobatan tulus untuk dosa-dosa yang dilakukan, yang menyebabkan hilangnya nyawa dan penghancuran rumah dan properti. Tapi kita juga harus memaafkan. Kita harus mencari rekonsiliasi bukan karena itu benar secara politik, tapi karena itu adalah tuntutan inkil,” kata Crispin.

Sementara Arbishop Filipina Romulo Valles dari Davao mengatakan kembalinyaketiga lonceng gereja itu memberi mereka kesempatan untuk memahami dan menghargai sejarah dengan lebih baik dan dengan cara pandang yang lebih dewasa.  

Sementara saat ini, pulau Samar telah menjadi rumah bagi populasi Katolik terbesar ketiga di dunia. Penyebarang injil di pulau ini dimulai sejak rezim Spayol masuk ke Filipina pada abad ke-16.

Sumber : Christianitytoday.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami