"Setiap masalah itu pasti
ada solusinya, kalau tidak ada, ya berarti itu bukan masalah alias tidak perlu
dipermasalahkan." Perkataan seorang penulis di atas sukses bikin saya merenung.
Kalau dipikirkan kembali,
keseharian kita memang tidak akan pernah lepas dari persoalan. Kapan pun, dimana pun, pasti saja ada permasalahan yang datang menghampiri.
Bahkan ketika kita sudah merasa
dekat dengan Tuhan, masalah itu tetap hadir ditengah-tengah kehidupan kita.
Permasalahan hanya akan hilang sepenuhnya kalau kita menjadi penghuni surga. Sebab di sana tidak akan ada lagi tangis, duka, atau maut.
Sebagai anak Tuhan, sering kita
terjatuh atau larut dalam kenikmatan yang ditawarkan oleh daging kita. Setiap kita pasti pernah punya keinginan untuk tidak lagi merasakan permasalahan apa pun dalam hidup.
Minta Tuhan agar tak lagi kasih masalah, bolehkah?
Segala sesuatu yang kita alami
hari ini bukanlah kejadian yang kebetulan. Tuhan tidak iseng, kok. Setiap hal
yang terjadi, semuanya sangat tergantung dari pilihan kita. Apakah kita akan tetap berada di dalamNya, atau tidak.
Beratnya permasalahan yang kita
hadapi sering menjadi sebuah kejadian yang membuat kita makin menyadari kalau
karya Tuhan itu indah. Pandangan kita terhadap permasalahan itu tergantung dari pengenalan kita akan firman Tuhan.
Seharusnya, bukan masalah yang kita minta
berhenti hadir dalam kehidupan kita, tetapi kita minta kekuatan agar bisa menjalani
setiap permasalahan yang ada. Kalau dipikir-pikir kembali, sebenarnya permasalahan itu seringnya berasal dari kita, bukan?
Raksasa yang menyeramkan itu ada, namanya adalah masalah
Permasalahan bisa membuat kita jauh dari Tuhan,
tetapi bisa juga sebaliknya. Permasalahan sering menghancurkan pengarapan,
iman, dan masa depan kita. Atau justru, lewat permasalahan, kita jadi lebih dekat dengan Tuhan lebih lagi.
Setiap permasalahan yang terjadi bertujuan
untuk mengasah iman kita. Masih ingat dengan kisah Ayub? Alkitab menuliskan
kalau Ayub adalah pribadi yang saleh dan takut akan Tuhan. Sudah sedekat itu dengan Tuhan, tetapi tetap merasakan permasalahan dalam kehidupannya.
Ayub yang saleh itu, yang mulanya hanya membaca
atau mendengar firman Tuhan, karena permasalahan yang terjadi atasnya, ia bisa
merasakan lawatan Tuhan secara langsung. Bahkan Dalam Ayub 42:7-17 menjelaskan
bahwa imannya yang semakin teguh itu membuatnya mengalami pemulihan dari Tuhan yang berlipat-lipat.
Seperti kutipan di atas, setiap permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan kita ini pasti ada solusinya. Persoalan hidup yang
kita alami membuat kita semakin bertekun, tahan uji, dan mendatangkan pengharapan yang baru.
Roma 5:3-5, "Dan bukan hanya itu saja.
Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
Oleh sebab itu, ketika permasalahan yang
terjadi seharusnya tidak membuat kita menjadi pribadi yang lemah, menyalahkan
Tuhan, atau justru membuat kita mundur dari perjalanan bersama dengan Tuhan.
Kita harus bisa bertekun dalam iman, bukan
meminta Tuhan untuk mengangkatnya. Sebab setiap permasalahan yang kita alami
akan membuat rohani kita semakin bertumbuh dan dewasa dan membuat kita bisa
melihat karya Tuhan yang luar biasa dalam kehidupan kita ini.